Kabut tebal masih menggantung di antara pepohonan Ice Forest. Suara langkah kaki para murid baru terdengar ragu-ragu, sebagian sibuk menunduk mencari tanaman herbal, sebagian lagi waspada pada setiap bayangan di antara batang pohon berlapis es. Seorang murid wanita kurus bernama Lin Hu, wajahnya pucat dan napasnya memburu, baru saja menemukan Tanaman Herbal Akar Salju Putih yang tumbuh di balik bongkahan es. Tangannya gemetar bahagia ketika hendak mencabutnya. Namun sebelum ia berhasil, tiga bayangan muncul dari balik pohon. Melihat tiga bayangan yang tiba-tiba muncul, Lin Hu disiagakan, ia menarik pedang putih ramping dari sarungnya dan memasang posisi bertahan. "Siapa Kalian?! Aku yang pertama kali menemukan herbal ini, mundur atau aku akan teriak!" Chen Bao selaku pemimpin kelompok di Ice Forest mulai tertawa melihat tingkah gadis kecil itu. “Herbalmu tidak penting. Yang kami inginkan… hanya setetes darah." Mendengar hal
Kai berdiri di atas salah satu puncak Gunung di tempat pelatihan Great Snow Mountain Sect, dari sana ia bisa melihat murid-murid Tahun Ketiga yang mendapatkan pelatihan di Snow Ridge Mountain."Jadi begitu, murid-murid ini dibedakan tempat pelatihannya berdasarkan tingkat Kultivasi dan Tahun Masuk ke sekte. Tahun Pertama, di Ice Forest, Tahun Kedua, di Frozen Lake, dan Tahun Ketiga di Snow Ridge Mountain. Dari sini, Divine Sense ku hanya bisa mencakup Ice Forest dan Frozen Lake, aku tidak bisa melihat murid-murid Tahun Keempat..." Kai bergumam pada dirinya sendiri."Apakah kau akan menargetkan seluruh murid dari seluruh Tahun Masuk di hari pertama kau merampok?" Suara Wigen terdengar di sertai pertanyaan."Tidak... Aku hanya akan melihat situasinya dulu, sebenarnya, aku tidak hanya merampok, namun juga memberikan pelatihan kepada para anggota Renyi Dao...""Kau tampaknya sangat memperhatikan mereka, mengapa? Apakah mereka bisa dipercaya?"
Ice Forest adalah hutan beku raksasa yang terbentang di sisi utara Great Snow Mountain Sect, seolah menjadi perpanjangan dari pegunungan salju yang menjulang. Dari kejauhan, pepohonannya tampak seperti tiang-tiang kristal raksasa, setiap batang pohon diselimuti lapisan es setebal lengan. Dini hari, kabut dingin menyelimuti Ice Forest, tempat dimana para murid baru akan menjalani pelatihan hidup. Terlihat tiga belas siluet hitam muncul dari balik pepohonan beku dan berkumpul di bawah rintik salju. Mereka adalah Kai, Xiao Lao beserta anggotanya. Kai berdiri tegak dengan kedua tangan di belakang punggungnya, meskipun udara dingin dan angin kencang yang menusuk, Kai tampak tidak bergeming, auranya masih stabil seolah-olah ia berdiri di hangatnya musim panas. "Kalian sudah membagi ke kedua kelompok?" Kai bertanya dengan nada rendah. "Sudah Bos... Sesuai dengan yang anda perintahkan." Xiao Lao menjawab. "Baiklah ka
Suara ramai dan bisingnya kota segera memasuki telinga Kai saat ia baru melangkah keluar dari kediamannya. Hiruk pikuk ramainya kegiatan warga kota, baik kultivator ataupun manusia fana, semuanya sibuk dalam urusannya masing-masing. Kai menghirup udara dingin Great Snow City. Diselimuti bayang-bayang pegunungan, Kai mulai melangkahkan kakinya.Tanpa banyak membuang waktu, ia melangkah menuju cabang Golden Tower Paviliun yang berada di Great Snow City. Saat dua penjaga pintu melihat Kai, mereka segera menangkupkan tinjunya memberikan hormat dan mempersilahkannya masuk.Di dalam paviliun megah itu, ada seorang gadis pelayan yang tampak sedang melamun, namun saat ia melihat Kai, tubuhnya segera bergetar dengan wajah pucat, ia buru-buru menerima Kai dengan senyum terbaiknya dan bahkan Manajer Paviliun yang juga melihat perawakan Kai segera berlari dan menggeser wanita muda itu hingga ia hampir terjatuh. "Tuan Muda Terhormat, mari ikut aku ke lantai dua... Tuan Muda Wu
Setelah tiga puluh hari penuh berkutat dalam kultivasi dan penempaan akal spiritualnya. Kai merasakan tubuhnya jauh lebih ringan dari sebelumnya. Saat ia mengingat suatu hal yang penting, Kai menampar dahinya. "Wigen... Aku sudah mematikan sistem selama sebulan, dia pasti kesal."Seperti biasanya saat Kai bermeditasi dalam Kultivasi Tertutup, ia pasti akan mematikan System. Kai segera mengaktifkan kembali sistem dan dengan tertawa canggung, ia menyapa Wigen. "Wigen, aku sudah selesai bermeditasi.""Oh benarkah? Apa yang kau dapatkan?" Suara Wigen terdengar santai dan tidak terlihat marah.Kai mengangkat sebelah alisnya. "Kau tidak marah? Ini hal yang baru...""Untuk apa aku marah? Agar kau bisa menyebutku gadis kecil yang suka mengomel? Atau wanita tua yang cerewet?" Wigen terdengar acuh tak acuh."Haha... Tidak seperti itu. Wigen aku telah naik ke tingkat Divine Soul 3 dalam Kultivasi Jiwa. Sebelumnya aku telah banyak menyerap Roh Laut,
Kai duduk bermeditasi dalam posisi lotus, ia menarik nafas panjang sebelum menghembuskannya perlahan dan segera memasuki keadaan halus. Kesadaran Spiritual Kai muncul tepat di atas Lautan Spritual yang kini terlihat bergejolak dan bergetar hebat. Di Tengah Lautan Spritual terlihat sebuah pusaran yang mengamuk hingga dasar Lautan. Ini adalah tanda bahwa Lautan Spritual Kai sedang mengalami ekspansi. Hal ini disebabkan karena selama tujuh hari tanpa henti ia memurnikan Pil Blood Pressure. Meskipun ini adalah Pil yang masih tergolong rendah, namun dengan jumlah 2400 butir Pil yang berhasil dibuat hanya dalam kurun waktu satu Minggu mengindikasikan bahwa ia menggunakan Akal Spritual hingga berkali-kali lipat, serta hasil dari keseluruhan pil itu berada pada tingkat 80%. Ini membuktikan bahwa Kai mengasah Akal Spritualnya hingga titik tertinggi.Ekspansi dalam Lautan Spritual menandakan bahwa Lautan Spritual Kai sedang mengalami peningkatan. Meskipun Kai tampak tenang