Keempat kaki Serigala Raksasa itu bergerak secara bersamaan, menggerus tanah dan menerbangkan debu, ia berlari cepat sebelum melompat dan mengarahkan salah satu cakar depannya ke arah Kai.Kai mendengus dingin sebelum menghunuskan Muramasa Sword dan tanpa menahan diri ia mengalirkan sejumlah besar Qi pada pedangnya, membuat suara mendengung. Kai mengayunkan pedangnya dan menyambut serangan cakar Serigala itu.Ledakan!Tabrakan singkat namun penuh dengan energi menghasilkan ledakan yang cukup keras. Setelah tabrakan itu, Kai dipaksa mundur selusin langkah. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan kasar dari tubuh Kai tidak sebanding dengan kekuatan yang dimiliki Serigala Raksasa itu. Di sisi lain, kejutan terlihat di kedua bola mata Serigala, ia juga terpaksa mundur tiga langkah. Meskipun ia sedikit lebih unggul dalam tabrakan tersebut, ia tetap merasa terkejut, ia menganggap Kai hanya lawan yang lemah, namun ia tidak menyangka bahwa Kai bisa menahan serangan penuh dan tanpa terluka.Serigala
Kai terengah-engah sebelum mencabut pedangnya dan mundur ke belakang. Dengan lambaian tangannya, Muramasa Sword menghilang seketika. Ia kemudian duduk dengan posisi bermeditasi, mencoba mengembalikan energinya.Wajah Kai tampak pucat, ia hampir kehilangan seluruh energi yang ia miliki, perlu diingat, ketika Kai menggunakan Niat Pedang, maka konsumsi akan energi spritualnya akan dengan sangat banyak terkuras mengingat kualitas tubuh Bai Han yang masih tergolong lemah dibandingkan dengan beban dalam penggunaan Niat Pedang.Ketika Energi Spritual digunakan terlalu banyak, tubuh akan melemah hingga titik tertentu dan membutuhkan beberapa waktu bermeditasi untuk memulihkan Energi Spritual yang hilang. Dalam kehidupan sebelumnya, Kai sangat ahli dalam penggunaan Energi Spritual, Energi Darah serta Kemampuan Berpedang. Hanya di dunia ini yang menggunakan Energi Esensi yang tidak Kai ketahui sama sekali. Saat Esensi Qi dalam tubuhnya diserap oleh Muramasa Sword, ia tidak dapat mengontrol pengg
Selesai memantapkan rencana kultivasi untuk masa depan, Kai berjalan perlahan ke arah bangkai Serigala Raksasa dan menghantam tengkoraknya hingga terbelah dua, lalu mengambil crystal seukuran kepalan tangan bayi. Kai memperhatikan crystal tersebut sebelum mengernyitkan dahinya. "Bukankah ini Crystal Darah? Mengapa terdapat banyak untaian energi di dalamnya?" Kai sedikit bingung saat melihat benang-benang energi terlihat bergerak secara kusut di dalam crystal itu."Bukan, itu adalah Beast Core, itu merupakan inti dari binatang buas, binatang buas yang sudah memasuki tingkat Dragon Soul akan membentuk intinya, sebagai tempat mengumpulkan Beast Qi sehingga mereka bisa menggunakan Qi sama seperti manusia, seorang kultivator yang juga telah mencapai tingkat Dragon Soul akan membentuk Dantian, tempat untuk mengumpulkan Qi Esensi." Wigen buru-buru menjawab pertanyaan Kai."Ah, berarti konsepnya sama dengan Crystal Darah Binatang Buas di tempat asalku? Kita bisa menyerap energi yang terkandung
Setelah menyimpan Beast Core serta Tetes Darah, Kai berjalanan melewati puluhan bangkai Serigala dan terus masuk ke arah hutan yang lebih dalam. "Sekarang kita bisa terus mencari ke kedalaman hutan, aku penasaran hasil apa yang akan kita dapatkan nantinya..."Kai memperluas cakupan Akal Spritualnya hingga lima kilometer di sekitarnya, ia sangat berhati-hati saat mulai melangkah menuju hutan yang lebih dalam. Secara, hutan terluar memiliki Binatang Buas yang kekuatannya setingkat dengan Kai, tidak menutup kemungkinan Binatang Buas yang berada di hutan terdalam justru lebih kuat daripada Kai, hal itu pasti akan menjadi malapetaka yang nyata.Di Sepanjang perjalanannya, Kai mendeteksi beberapa Binatang Buas yang kekuatannya lebih tinggi dari dirinya, namun ia berhasil menjauhi para Binatang Buas itu. Pengalaman Kai di dunia kultivasi tidaklah sedikit, meskipun dirinya saat ini tergolong masih lemah, namun untuk sekedar metode serta pengalaman dalam menghindari Binatang Buas di dalam hutan
Baik Roh Jahat itu maupun Kai, keduanya sama-sama memiliki minat untuk membunuh satu sama lain, namun Roh Jahat itu sama sekali tidak akan pernah menduga dalam kehidupan keduanya bahwa Kai ternyata malaikat maut yang akan menjemputnya.Melihat Roh Jahat itu dibebankan ke arahnya, Kai justru tampak sangat tenang bahkan senyum tipis muncul di sudut bibirnya. Kai mengangkat tinjunya ke udara sebelum melayangkannya tepat ke arah Roh Jahat yang datang dengan kecepatan tinggi.Hening...Kai dan Roh Jahat itu sama-sama terdiam, mereka kini justru bertukar tempat setelah menyerang satu sama lain. Kai dan Roh Jahat itu saling bertatapan, terlihat jejak keheranan di kedua mata mereka. Sebelumnya Kai melayangkan tinjunya tepat mengenai tubuh Roh Jahat itu, namun tinjunya justru menembus tubuh Roh Jahat itu tanpa meninggalkan efek apapun, begitu pula dengan Roh Jahat itu, ia tertegun saat melihat Kai meninju tepat ke arahnya dan menghentikan niatnya untuk menyerang.Setelah diam beberapa saat Roh
"Ada apa dengan dirinya? Mengapa dia menatapku seolah-olah ingin melahapku hidup-hidup?" tanya Kai dengan sedikit mendengus dingin."Haha... Dia adalah Fan Xi, salah satu teman terdekat sekaligus bawahan Mugen, wajar dia menatapmu seperti itu, secara tidak langsung kau adalah satu-satunya jiwa yang dimusuhi oleh para malaikat maut setelah menantang Mugen." Wigen tertawa pahit melihat hubungan yang rusak antara Kai dan para malaikat maut."Ah lupakan, aku-" belum sempat Kai melanjutkan perkataannya sebuah dering terdengar di kepalanya diikuti dengan perkataan "Selamat! Kau telah naik ke level 3!""Haha! Akhirnya aku naik level! Wigen! Buka Info Status ku, tetapi kali ini munculkan tingkat kultivasiku yang sebenarnya, tidak ditambah dengan kemampuan Spritual maupun teknik berpedang ku."Tanpa menunda, Wigen mulai menampilkan Info Status milik Kai di layar dalam pikirannya.Info Status! ] Nama. : Liu Kai Umur. : 21 tahun Level : 3Class : Sword Kultivasi : Tiger Soul First-StageBattl
Mahluk berwujud hitam itu mulai berjalan memasuki goa, bersiap untuk menyerang Kai dengan seringai di wajahnya. Kai telah memperhatikan pergerakan mahluk itu, namun ia tampak tetap tenang dan masih duduk dalam kondisi meditasi.Mahluk itu akhirnya bisa melihat sosok Kai yang sedang dalam kondisi bermeditasi. Setelah ia melihat Kai, senyumannya menghilang, digantikan jejak kekecewaan. "Ternyata manusia, aku mengira bahwa itu adalah binatang buas, apa yang dilakukan manusia di dalam hutan seperti ini, haruskah aku membunuhnya atau hanya pergi saja?"Mahluk itu akhirnya menyerah dan berniat untuk pergi, ia tidak ingin menyia-nyiakan kekuatannya untuk manusia lemah seperti Kai. Dengan wajah kecewa, ia perlahan berbalik dan melayang pergi.Melihat mahluk itu ingin pergi, Kai membuka matanya, ia tersenyum tipis dan kemudian berkata, "Jika kau sudah di sini, mengapa buru-buru pergi? Roh Binatang Buas..."Mahluk itu merasa terkejut dan kembali membalikkan badannya, tubuhnya berbentuk seekor ma
Sama halnya yang terjadi seperti sebelumnya, sebuah tangan tiba-tiba muncul dari kehampaan. Itu segera terulur dan mencengkram Roh Macan, tetapi kali ini tangan itu bersisik dan memiliki cakar yang panjang di setiap jarinya, lalu kemudian menghilang secepat ia datang."Itukah Ah Roc?" tanya Kai setelah melihat cakar yang mengerikan itu."Tidak, itu hanya inkarnasinya saja, sama seperti terakhir kali, jika Ah Roc di sini, kau tidak akan bisa bernafas sama sekali, bahkan jika diri sejati di kehidupan lamamu juga tidak akan sanggup menahan tekanan, hanya dari Ah Roc bernafas." Wigen berkata dengan serius.Mendengar hal itu, Kai menelan salivanya, ia tidak bisa membayangkan betapa kuatnya Ah Roc ini, ia memilih untuk bertanya sebaliknya, "Seberapa kuat Ah Roc ini?""Aku tidak tahu pasti seberapa kuat dia, ia adalah Dewa dari para Binatang Buas dan sekaligus penjaga Sungai Reinkarnasi dari para Binatang Buas, dikatakan bahwa bahkan Dewa Perang memberikan hormat padanya dan bahkan jika Ah Ro