Tiga hari kemudian, saat matahari hampir terbenam di balik pegunungan salju, sosok-sosok berjalan terseok menapaki jalan berbatu yang diselimuti kabut dingin. Nafas mereka terengah-engah, wajah mereka pucat , tubuh mereka penuh debu, dan noda darah.Mereka adalah kelompok Renyi Dao.Dan mereka akhirnya tiba di lokasi yang telah Kai tandai.“Ha… haha… Akhirnya… sampai juga…” seru Gu Chen dengan tawa kecil. Di pinggangnya tergantung pedang perak yang masih meneteskan darah hangat.“Wajar jika tidak ada banyak kultivator yang melewati daerah ini,” desis Zhang Wei, yang salah satu lengannya robek parah, memperlihatkan bekas gigitan dalam yang sudah dibalut seadanya. “Selalu ada Binatang Buas di setiap seratus meter.”Meskipun tubuh mereka porak-poranda, mata setiap orang bersinar tajam dan ekspresi mereka menunjukkan kepuasan. Berbeda dari tujuh hari lalu saat mereka bertingkah seperti anak kecil ketika Kai memberikan mereka berbagai macam te
Setelah lima hari menguras energi dan Akal Spritual, Kai akhirnya berhasil membuat Formasi Array Ilusi.Kai menatap kabut ilusi yang perlahan menyelimuti tebing. Dari luar, tempat ini kini terlihat seperti jurang mati yang ditutup kabut dingin abadi. Bahkan Divine Sense miliknya sendiri tak mampu menembus lapisan itu.“Bagus… sekarang tempat ini benar-benar tersembunyi,” gumamnya pelan sambil menepuk debu di telapak tangan.Ia mengeluarkan Jimat Transmisi dari balik jubahnya, lalu mengalirkan energi spiritual ke dalamnya. “Xiao Lao, setelah kalian semua selesai mempelajari dasar-dasar teknik yang kuberikan, datanglah ke tempat yang akan kutandai melalui jimat ini. Bawa semua anggota Renyi Dao bersamamu."Beberapa detik kemudian suara Wigen terdengar di dalam pikirannya.“Kenapa kau menyuruh mereka datang sendiri? Bukankah lebih cepat jika kau yang menjemput mereka dan langsung memulai pelatihan di dalam Array?”Kai menyeringai ke
Malam harinya, Kai tidak langsung beristirahat. Ia terbang menggunakan Sayap Darah dan bergerak seorang diri menuju pegunungan salju. Salju berjatuhan tanpa henti, menutupi hamparan putih di pegunungan. Nafas Kai terlihat jelas di udara dingin saat ia terbang perlahan menyusuri jalur sempit yang diapit tebing curam. Udara menusuk tulang, namun matanya tajam meneliti setiap celah di dinding batu. “Tempat ini harus cukup jauh dari pemukiman… Juga berada di wilayah para binatang buas, sehingga tidak ada murid ataupun warga dari Great Snow Mountain Sect,” gumamnya sambil menutup matanya, merasakan arus spiritual yang samar. Setelah hampir satu jam terbang, Kai berhenti di depan sebuah dinding gunung yang retak. Retakan itu cukup besar untuk dimasuki satu orang. Ia mendorong tubuhnya masuk, melewati lorong batu yang gelap. Beberapa puluh langkah kemudian, lorong itu terbuka menjadi sebuah aula alamiah. Goa tersebut luas, langit-langitnya menju
Salju turun deras, menutupi jejak-jejak di Halaman Kediaman Kai. Jejak kaki tenggelam di dalam salju muncul ketika Kai berjalan perlahan menuju Markas Renyi Dao. Di dalam markas sederhana Renyi Dao, dua belas orang berdiri dengan wajah tegang. Tatapan mereka tertuju pada sosok Kai yang masuk menuruni tangga batu dan berhenti di hadapan mereka. “Mulai hari ini, kalian bukan lagi segerombolan perampok kecil. Kalian adalah calon Kelompok Bawah Tanah terkemuka. Aku tidak peduli seberapa lemah atau berbakat kalian, aku akan menempa kalian sampai darah kalian mendidih dan jiwa kalian berteriak. Jika ada yang tidak tahan, pergi sekarang sebelum kalian menghancurkan harapan kalian sendiri,” suara Kai bergema, tegas dan dingin. Tidak ada yang bergerak. Xiao Lao hanya tersenyum tipis, tahu betul para anggotanya kini sudah terikat sumpah dan setia pada pemuda itu. Kai kemudian menyilangkan kedua tangannya di belakang punggungnya. "Aku akan membagi k
Five Way Cardinal ArraySetelah Kai berpisah dengan Xiao Lao, ia kembali menuju kediamannya. Sesampainya di kamar, ia segera merebahkan tubuhnya di kasur."Mengapa kau begitu perduli pada mereka? Bahkan ingin menggunakan Battle Poin mu yang sudah kau kumpulkan dengan bertaruh nyawa untuk mereka, mereka hanyalah remahan roti, tujuanmu adalah menaikkan level dan berburu Roh Jahat." Wigen bertanya dengan sinis."Wigen, kau pernah punya kehidupan lampau, walaupun ingatanmu sudah banyak yang dihapus saat kau menjadi Malaikat Maut, tapi aku yakin, di masa lalu kau mempunyai orang-orang yang kau cintai."Jujur, aku tidak memiliki orang-orang yang kucintai di kehidupan laluku, kecuali pengkhianat itu. Aku hanya mengejar kekuatan bahkan aku tidak memiliki keluarga, namun aku sudah menyaksikan banyak peperangan dan kematian. Dari situ aku belajar, kekuatan saja, tidak cukup untuk melindungi orang-orang yang kita sayangi, kita juga harus memiliki orang-orang
Markas kecil Renyi Dao dipenuhi bau obat , saat para anggota Kelompok Renyi Dao menelan Pil Penyembuh yang diberikan oleh Kai sebelumnya. Crystal penerangan menyala redup di dinding, membuat ruangan batu itu terasa semakin suram. Anggota-anggota Renyi Dao duduk berjejer, tubuh mereka penuh bekas darah, wajah kusam dipenuhi kekecewaan dan amarah.Kai berjalan perlahan memasuki Markas Rahasia Renyi Dao. Auranya tenang dan stabil, namun kehadirannya membuat para anggota Renyi Dao merasa tertekan dan bersalah.Zhang Wei yang bahunya masih diperban menggertakkan gigi, menundukkan kepala dengan wajah dipenuhi rasa malu. “Kami… kami gagal, Bos.” Suaranya serak, lebih mirip bisikan daripada laporan.Kai berdiri di tengah ruangan, jubahnya bergoyang tipis diterpa angin malam yang masuk dari celah pintu. Matanya menyapu satu per satu wajah anggota Renyi Dao yang tertunduk. Diam sunyi begitu mencekam hingga hanya terdengar napas berat mereka.“Gagal?” Kai ak