Share

Tidak Cinta

Menyaksikan Candy menghilang di belokan, Marin menggaruk belakang kepala yang tidak gatal. Butuh beberapa menit mencerna keadaan sampai sepasang kaki mau bergerak membawanya kembali ke meja Robert. Lelaki itu dihadiahi tawa ngakak dari semua orang yang ada.

Itu bukan tawa pertama, tapi tawa yang kembali lepas karena ekpresi menyedihkan yang gagal Marin sembunyikan. Marin mendengus, merasa dihina akan tawa-tawa yang dilepas tanpa ragu.

“Berhenti tertawa.” Marin bisa merasakan pipi tersipu malu,itu adalah pertama kalinya seorang perempuan menolak jabat tangan darinya. Marin bukan pria mesum atau sejenisnya, ditolak perempuan bukan masalah besar, tapi tetap saja ia tersinggung. Bukan tersinggung karena ditolak Candy, tapi ditertawakan teman-teman.

“Kau tidak bilang dia sombong,” celetuk Marin, menyalahkan Robert yang terduduk di sampingnya.

Robert pun kesulitan menahan tawa menyaksikan syok wajah Marin saat ditinggal pergi begitu saja

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status