Share

Bab 16

Nana

Rumah Singgah Merangkul Asa di sore hari ini cukup ramai. Ada rasa sungkan saat melihat tatapan-tatapan yang dilontarkan dari beberapa orang yang ada di sana saat aku melewati berjalan beriringan dengan dokter Galih.

“Mas Galih.” Seorang wanita paruh baya berjilbab dan memakai gamis pink, melangkah lebar mendekati dokter Galih tak lupa bibirnya yang melengkungkan senyum ramah.

“Sehat, Bu?” Dokter Galih mencium tangan wanita tadi dengan sopan.

“Alhamdulillah sehat.”

Lalu bola mata wanita yang kurasa seusia Ibu jatuh ke arahku. Mau tak mau aku tersenyum kikuk.

“Ini siapa?” tanyanya padaku.

“Namanya Nana, Bu. Dia yang mau ngajarin anak-anak menulis puisi. Kebetulan Nana mahasiswa sastra.” Dokter Galih yang menjawab. “Na, kenalin ini Bu Anggi. Beliau selaku Ketua Pengurus Rumah Singgah Merangkul Asa ini.”

Aku mengangguk sopan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status