Share

Bab 39.A

(POV Heri)

"Bu, Tania mau adopsi anak, aku tuh pusing, Hanan sama Nasya aja ditelantarkan, bisa-bisa aku gila karena larut dalam penyesalan kalau beneran adopsi anak," ujarku, mencoba berbagi duka dengan ibu.

Kebetulan Tania sedang tak ada di rumah, ia bilang ingin berbelanja dengan Tantenya, entah ia punya uang dari mana, karena nafkah yang kukasih hanya cukup untuk makan saja.

"Jangan diturutin! Kamu harus tegas sama Tania, kalau mau anak ya hamil sendiri ngapain harus ngurusin anak orang, mending kalau anak itu diambil dari keluarga baik-baik, lah kalau anak hasil perzinahan atau anak dari orang tua yang penyakitan misal HIV, 'kan ngeri," jawab ibu, memang ada benarnya juga.

"Aku juga udah nolak eh dia malah ngasih aku pilihan kita ngurus Hanan atau adopsi anak," jawabku sambil mengacak rambut.

"Kalau ngurus Hanan sih Ibu setuju, tapi masalahnya 'kan Amira mana mungkin ngasih. Sudahlah Ibu bilang juga balikan lagi sama dia."

Curhat dengan ibu bukan menemukan solusi malah memperkeru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status