Share

Bab 38.B

(POV HERI)

"Jadi pembantu di rumah orang, Alhamdulillah dia mau bayar harian ga dibulankan, kalau ga gini kita ga bisa bayar hutang!"

Dadaku makin sesak mendengar ucapan ibu, teringat dulu ia selalu memperlakukan Amira seperti pembantu padahal ia seorang menantu, kini semua kesusahan dan kesedihan itu berbalik pada diri kami masing-masing.

"Maafkan aku, Bu. Tapi gimana lagi Ibu sabar aja dulu semoga ke depannya aku dapat kerjaan yang mendingan, dulu aku pernah bilang 'kan jangan banyak berhutang, sekarang Ibu rasakan sendiri akibatnya."

"Ibu sudah bilang ceraikan Tania dan kembalilah dengan Amira, Ibu yakin lama-lama dia akan luluh kalau kamu tulus, lihatlah sekarang dia sudah kaya," ucap ibu seenaknya.

Aku memandang ibu dengan kecewa karena bisa mengatur hidupku seenaknya, dipikir mudah mengejar Amira yang sudah terluka, dipikir ia wanita bo*oh yang mudah terbuai dengan kata cinta.

"Dahulu waktu jadi istrimu dia ga kurang ajar seperti Tania, malah kalau Ibu minta uang dia suka ngas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status