Nenek tua akhirnya menatap Bella dan meminta asistennya untuk membawakan kacamata bacanya. Anggota keluarga Su lainnya menjulurkan leher mereka karena ingin melihat isi kontrak itu. Mereka tidak percaya bahwa Bella benar-benar berhasil membuat kerja sama. Hampir semua anggota keluarga Su hadir ini bahkan belum melihat pemilik Water Weak Property. Sedangkan Bella berhasil melakukannya. Bagaimana bisa? Bella sendiri memiliki status yang rendah di dalam keluarga Su dan dirinya tidaklah populer. Tidak ada yang memperlakukan Bella dengan hormat. Tetapi jika dia benar-benar berhasil bernegosiasi dan menggolkan kerja sama itu, apakah pandangan nenek akan berubah padanya? Di antara anggota keluarga Su, yang paling tidak percaya adalah Edward. Dia tidak percaya Bella berhasil dengan misinya. Sesuai dengan janjinya, dia akan memberikan Bella teh dan harus memanggilnya kakak Bella. Ini sungguh memalukan. "Bella, apakah kamu sendiri yang menandatangani kontrak itu? Rasanya sulit dipercaya.
Beberapa anggota keluarga Su berdiri satu demi satu untuk berbicara mewakili Edward. Bella tersenyum getir melihat bagaimana mereka membela Edward. Benar benar tidak tahu malu. Paling tidak mungkin itu yang diharapkan oleh Edward, tapi sekarang dia sudah kalah. Kalau saja tidak ada pembicaraan mengenai kerja sama, ketika Edward ingin mengantarnya keluar dari rumah Su, akankah orang-orang ini akan melakukan hal yang sama? “Aku mengaku salah,” ujar nenek dengan lembut. Begitu mendengar kata nenek, orang-orang yang berpihak pada Edward diam seribu bahasa dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi. Ekspresi Edward sama seperti dia makan kotoran. Meskipun ada sepuluh ribu alasan dalam hatinya, tapi nenek telah berbicara. Dirinya tidak berani untuk melawan. Dengan berat hati dia membawakan secangkir teh untuk Bella, dan memanggilnya dengan enggan: "Kakak Bella." Dengan kepala tertunduk, wajah Edward terlihat keras. Dia berkata dalam hati, kali ini aku mengalah, jangan berpikir
“Nenek, apakah Nenek sungguh ingin menyerahkan tanggung jawab kerja sama itu kepada Bella?” tanya Edward kepada nenek di ruang tamu villa keluarga Su. Nenek menanggapi pertanyaan itu dengan berkata, "Karena kontrak ini dinegosiasikan oleh Bella, wajar untuk menyerahkan tanggung jawab selanjutnya padanya. Apakah ada masalah?" "Ibu, kamu harus memikirkan hal ini dengan matang. Lagipula Bella adalah seorang wanita. Begitu nanti dia telah berhasil membangun reputasinya di perusahaan, akan berdampak buruk Edward," kata Jonathan Su. Nenek memandang keduanya dengan jengkel, "Kalau kalian ada maksud tertentu, langsung katakan saja. Jangan bermain teka teki yang tidak ada gunanya denganku." "Nenek, meskipun Michael telah menjadi menantu keluarga kita, dia tetap orang asing. Selama tiga tahun, tidak ada yang dilakukan oleh sampah itu. Jika Bella bertanggung jawab atas perusahaan, Nenek tidak takut kalau kekayaan keluarga kita jatuh ke tangan orang asing ini?" tanya Edward. "Bella dan s
“Di mana Nona Su?” Henry bertanya dengan santai. Edward berpikir Henry hanya basa basi bertanya, "Dia sedang tidak sehat. Kedepannya, saya yang akan bertanggung jawab atas kerja sama kita.”Henry mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, mari kita bicarakan lagi nanti setelah Nona Su sembuh.”Usai bicara, Henry langsung berbalik dan pergi. Edward membeku sesaat, dan buru-buru menyusul Henry. "Tuan Henry, jangan khawatir. Saya nanti yang akan bertanggung jawab atas kerja sama ini. Kemampuan saya juga tidak kalah dari Bella. Jadi untuk kerja sama ini…. " Sebelum Edward selesai bicara, Henry berhenti di depan mobil, "Ada banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kami. Sepertinya keluarga Su tidak serius, saya akan mempertimbangkan kembali kerja sama ini." Melihat mobil Henry melaju pergi, Edward hanya bisa berdiri dengan bingung. Dirinya berpikir bahwa Henry sama sekali tidak peduli tentang perubahan tanggung jawab. Sama sekali tidak menyangka bahwa nama Bella masih menjadi
Jonathan dan Edward ditinggalkan begitu saja di ruang konferensi. Wajah Jonathan memerah saking marahnya, dan dia berkata dengan sinis, “Aku tidak tahu apa yang diberikan Bella pada Henry. Dia sama sekali tidak bergeming dengan jabatanmu di perusahaan ketika kamu berbicara padanya." Edward berkata dengan geram, "Bella kemungkinan besar sudah merayunya. Aku tidak menyangka." “Kalau begini kejadianya hanya Bell yang bisa menyelamatkan kita. Nenekmu itu tidak pernah menarik kata-katanya,” Jonathan menghela nafas. Membayangkan hal ini terjadi saja sudah membuat kepala Su Haichao sakit. Dia tahu bahwa dia sudah menghina Bella semalam, dan sekarang dia harus meminta Bella untuk menolongnya. Tamparan ini terlalu cepat. "Aku harus menelponnya." Edward mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Bella. Dirinya tidak berani menunda-nunda. Jika Henry memilih perusahaan lain, tidak ada lagi kesempatan bagi mereka. Bella diperintahkan untuk berlibur di rumah. Dia frustasi dengan k
Edward sangat kesal teleponnya diputus. Ia lalu melempar teleponnya ke tanah hingga hancur berkeping-keping. “Dasar sampah, berani-beraninya menutup teleponku. Memangnya kamu siapa!” Edward berkata dengan marah Hati Jonathan cemas. Jika Bella tidak datang, nasib mereka akan berakhir. “Edward, apa yang terjadi, bukankah Bella akan mengurus semua ini?” tanya Jonathan bertanya. Edward lalu mencibir, "Michael yang menjawab dan dia bilang bahwa Bella sedang sakit."Sakit? Kupikir dia hanya berpura-pura sakit dan mengelak," Jonathan meludah.Walaupun masih sangat marah, Jonathan masih bisa berfikir jernih. Apapun yang terjadi, mereka harus meminta Bella untuk maju. Kalau tidak, mereka bisa diusir dari keluarga Su. “Edward, ayo kita pergi. Ayah akan menemanimu,” ajak Jonathan.Edward dengan wajah datar tidak bisa menerima dirinya diperlakukan seperti itu oleh Michael. Sekarang dia marah, dan tentu saja dia ingin mencari Michael untuk membalasnya.Ketika datang ke rumah keluarga
Edward menelan ludah, dia bahkan tidak meragukan kata-kata Michael.“Apa yang sedang kamu lakukan?" Robert dan Suzy datang dan bertemu kegaduhan ini.“Robert, menantu laki-lakimu kurang ajar bikin anakku terluka.” Melihat Robert, Jonathan menahan diri, karena adik laki-lakinya lemah sejak kecil. Dirinya suka merebut permen adiknya dan merebut bukunya. Jonathan tidak pernah kalah jadi dia memiliki rasa superioritas yang di depan Robert.Robert sudah di bully sejak kecil. Trauma itu membuntutinya. Sekarang pada saat dia melihat kakaknya, dia masih ketakutan."Michael, apa kamu gila..."Kata-kata Robert belum selesai, tapi dirinya ditahan oleh Suzy.Meskipun Suzy tidak menyukai Michael dan Edward merebut kemenangan Bella, dirinya senang melihat Edward dipukuli."Kakak, putramu dipukuli. Wajar saja, kalau dia melakukan sesuatu yang salah, sudah pasti dia akan mendapat pembalasan," kata Suzy."Kamu ..." Jonathan yang marah menunjuk Suzy dengan ujung jari yang gemetar.“Aku adalah a
Impian terbesar Suzy adalah menemukan kesempatan untuk mengusir Michael dari keluarganya. Sekarang saat melihat putrinya menerima kenyataan kalau Michael adalah suaminya dan pernikahannya dengan Michael, dirinya tidak jadi marah.“Bella, aku mengingatkanmu, jangan memiliki perasaan berlebih padanya. Jika kamu tetap menyimpan perasaan seperti ini padanya, kehidupanmu tidak akan berjalan baik. Jangan bilang aku tidak mengingatkanmu,” Suzy berkata dengan marah.Selama tiga tahun tinggal bersama Michael, perasaan Bella masih tetap. Kalaupun tidak ada yang kejadian kerja sama itu, dia tidak akan menceraikan suaminya. Sekarang suaminya membantunya mendapatkan kerja sama itu.Alasan ibunya bersikap jahat terhadap Michael karena dia tidak menaruh percaya padanya. Jika dirinya memberitahu kebenaran pada ibunya, pasti ibunya berubah sikap.Tapi......Bella menghela napas, mengapa suaminya memintanya merahasiakan hal ini?“Ibu tidak marah padamu. Ibu hanya ingin kamu tidak mengikuti jejakku