Share

Paku Dalam Ban

Penulis: Blue Ice
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-01 23:29:10
Aku hanya bisa diam, menggigit bibirku cemas sambil mengikuti langkah Kak Rangga yang sudah berjalan keluar rumah. Abidzar, yang tadinya seperti malas berurusan, kini berjalan di belakang Kak Rangga dengan ekspresi datar. Aku memukul pelan lengannya,.

"Ngapain ikut, sih? Sana masuk lagi. Kak Rangga masih marah padamu," ujarku sedikit berbisik.

"Terserah ku! Buat apa kamu ngatur," balasnya sangat jutek.

Aku mendelik galak melihat responnya begitu. Padahal aku sedang khawatir jikalau Kak Rangga marah seperti tadi. Jangan sampai terjadi perang dunia antar dua bersaudara itu.

'Dasar cowok tidak peka!' umpatku dalam hati.

Kami akan pergi dengan mobil Kak Rangga. Aku buru-buru mengambil kursi depan agar bisa memisahkan Abizar dari Kak Rangga yang saat ini memegang kendali sopir.

Dahi Abizar nampak berkerut tak suka dengan tindakanku. Meski kesal, dia tetap membiarkanku menduduki tempat itu. Sementara Abizar duduk di kursi tengah.

Saat Kak Rangga akan menyalakan mesin. Dia menatap
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Harus Periksa CCTV

    Motorku di bawa ke bengkel terdekat. Kami menunggu sekalian agar motor itu bisa langsung dibawa pulang. Aku menunggu sendirian karena dua Kakak Beradik Bimantara tadi pamit ingin mencari makanan. Namun ini sudah hampir 30 menit. Perutku sudah keroncongan karena belum sempat makan. Ah, kami bahkan belum sempat duduk di rumah saat pulang sekolah tadi.Tega sekali mereka meninggalkan ku sebagai jaminan ke Tukang Bengkel tanda bahwa kami benar-benar menunggu. Perutku yang sudah perih semakin perih dengan bau oli dan peralatan bengkel yang menusuk hidungku. Tak lama kemudian, aku melihat mobil Kak Rangga datang. Mereka keluar dengan membawa beberapa bungkus makanan dan minuman. "Sudah lapar, Dek?" tanya Kak Rangga. "Lapar sekali!" balasku tanpa malu karena asam lambungku sudah naik selama menunggu mereka. Kak Rangga terkekeh pelan. Dia mengambil salah satu burger dan memberikannya padaku. Mataku langsung berbinar. Bau burger itu membuat cacing-cacing di perutku kembali meronta mint

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Aku Sudah Periksa

    Aku sementara duduk-duduk bersama teman-temanku di depan kelas saat Abizar datang. Sebagai Ketua OSIS yang masih aktif, kedatangan Abizar membuat sepanjang lorong kelas XII IPS heboh.Mereka mulai bertanya-tanya, apa gerangan yang membuat Abizar mau menapaki kelas IPS? Apakah ada kasus lagi seperti tempo hari? Mereka yang penasaran mulai mengintip dari balik jendela kelas masing-masing.Sementara itu, Abizar terus berjalan menuju kelas paling terakhir, kelasku berada. Aku langsung berdiri menyambutnya, meski masih dalam kebingungan atas kehadiran Abizar di sana.“Ada apa?” tanyaku.“Ikut aku!” titah Abizar, lalu dia berjalan duluan. Teman-temanku sempat bersorak menggoda karena tak biasanya Ketua OSIS mendatangi siswa IPS. Namun mengingat kasus perundungan yang aku pecahkan beberapa hari lalu, mereka sedikit memaklumi aku bisa dipanggil Abizar lagi.Aku mengikuti langkah Abizar menuju taman belakang. Saat dia memastikan tidak ada orang lain di sekitar sana, Abizar berhenti dan berbali

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Rumor Tersebar

    Hari ini aku sampai di sekolah lebih siang dari biasanya karena tadi malam sulit untuk mataku terpejam. Setelah aku turun dari motor, aku merasa suasananya sedikit berbeda. Ada bisikan-bisikan yang tak biasa dan tatapan aneh yang membuatku tidak nyaman. Saat aku melangkah keluar parkiran, banyak siswa yang menunjuk-nunjuk ke arahku sambil bergosip. Ketika kau ingin mendekat, mereka buru-buru menghindar seolah tak ingin bersentuhan denganku. Aku berdecak pelan lantaran gerombolan para siswa itu menganggu. Saat memasuki koridor, aku mendengar dengan jelas apa yang mereka gosipkan. "Itu dia, Keyra. Kau tahu rumor tentang dia?" "Tentu saja. Dia menikah dengan pria buruk rupa. Bayangkan, apa yang dia pikirkan?" "Aku dengar pria itu seperti sampah, tak punya masa depan. Benar-benar memalukan." Langkahku terhenti. Kata-kata mereka seperti tamparan di wajahku. Aku menatap tajam wajah mereka satu persatu. Namun para gadis itu malah mendengus sinis lalu berlenggang pergi. "Tak tahu mal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pelakunya

    Aku dan Abizar mulai mencari petunjuk. Kami bertanya ke beberapa siswa yang sering berkumpul di sekitar papan pengumuman, mencoba menggali siapa yang menempelkan foto itu.Setelah penelurusan yang cukup panjang, akhirnya kami menemukan bukti bahwa yang menempelkan fotoku dengan Kak Rangga adalah Dea dan Riana. Dua siswi mantan OSIS yang baru sekolah lagi setelah menjalani hukuman.Darahku langsung mendidih. Dua nama itu bukanlah sesuatu yang mengejutkan, tapi juga bukan jawaban yang sepenuhnya memuaskan.Dea dan Riana adalah dua siswa yang pernah berselisih denganku. Gara-gara aku, mereka dikeluarkan dari OSIS secara tidak terhormat setelah skandal pembullyan mereka terungkap. Mereka pasti ingin balas dendam.Saat aku dan Abizar menghadapkan mereka, mereka bahkan tidak mengelak. Mereka diminta Abizar untuk datang ke ruang OSIS untuk disidang. Hanya ada aku dan Abizar di sana."Kalian yang melakukan ini?" suaraku terdengar lebih bergetar dari yang aku harapkan.Riana mendengus. "Oh? Akh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    'Aku Akan Membantu'

    Aku duduk di gazebo kediaman Bimantara, menatap lembaran tugas Sastra Inggris yang masih terbengkalai di depanku. Sudah beberapa kali aku membaca kalimat yang sama, tetapi pikiranku tetap saja tak bisa fokus.Rumor yang terus berkembang di sekolah membuatku kehilangan konsentrasi. Padahal, besok jadwal Sastra Inggris, dan aku belum menyelesaikan satu paragraf pun dari tugas ini.Di tengah kebingunganku, langkah kaki mendekat diikuti oleh suara lembut Tante Sandra. "Tugasmu masih belum selesai, Keyra?" tanyanya dengan nada ringan, di tangannya ada segelas minuman herbal.Aku mengangguk, sedikit canggung, sambil mencoba tersenyum. "Iya, Ma. Tugasnya memang sedikit rumit."Tante Sandra duduk di sebelahku, menatap tugas sastra yang kubawa. Kami berbincang sejenak tentang pekerjaanku, membahas apa yang sulit dan bagaimana cara menyelesaikannya.Namun, suara langkah kaki Abizar dari halaman mengalihkan perhatianku. Tante Sandra tersenyum lebar dan memanggilnya, "Abizar, kebetulan kamu lewat!

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Ternyata...

    Setelah berpikir lama mengenai berkas-berkas Abizar, aku memberanikan diri mengirim pesan singkat padanya. Syukurnya, di sekolah ini membawa ponsel adalah hal yang lumrah selama tidak mengganggu selama jam mata pelajaran.Awalnya, aku mengatakan kepada Abizar bahwa aku akan menaruh dokumen itu di suatu tempat agar nanti dia bisa mengambilnya. Namun, balasan Abizar malah menyebalkan.[Ceroboh sekali! Berkas-berkas itu berisi proposal yang sudah disetujui Kepala Sekolah. Jika hilang, apa kamu mampu menanggung akibatnya?!]_Abizar Es Batu_Pelipisku berkedut saat membaca pesan darinya. Aku bisa membayangkan wajah kaku Abizar yang mengomel sambil berkacak pinggang kepadaku. Aku segera mengetikkan pesan balasan.[Kalau begitu, aku akan titipkan kepada temanku supaya diberikan padamu.]_Keyra_Namun, Abizar kembali mengirim peringatan sekaligus ancaman lain.[Teman siapa? Apakah ada di antara anak IPS yang bisa dipercaya? Berkas itu untuk acara HUT sekolah. Tidak boleh bocor sebelum OSIS mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    HUT SMA Nusa Bangsa

    Hari itu, suasana sekolah lebih meriah dari biasanya. Panggung besar berdiri megah di lapangan, dihiasi balon dan bendera warna-warni. Perayaan HUT sekolah kali ini memberikan kami jam bebas selama tiga hari untuk berbagai acara. Semua orang bersemangat menyambutnya.Aku menarik napas dalam, mencoba membiarkan suara riuh ini mengisi kepalaku, mengusir pikiran tentang kebohongan Abizar yang terus menghantui. Hatiku masih terasa sesak setiap kali mengingat bagaimana Keyla menertawakanku dan membongkar fakta bahwa suamiku bukanlah Abizar, melainkan Kak Rangga.Aku muak, tapi aku tidak ingin tenggelam dalam kesedihan. Jika aku terus memikirkan hal itu, aku hanya akan terperangkap dalam perasaan tidak berharga. Jadi, aku memutuskan untuk larut dalam euforia HUT SMA Nusa Bangsa.“Keyra, ayo!” panggil Giselle yang sudah tidak sabar.Aku tersenyum melihat betapa semangatnya dia. Kami bersama-sama menuju lapangan dengan setelan seragam olahraga lengkap.“Lihat tuh, udah mau dimulai. Ayo kita be

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kamu masih istrku, Ingat itu!

    Setelah sedikit panik dan mencoba mengeringkan gaun dengan bantuan Giselle dan Ririn, aku akhirnya memutuskan untuk tetap tampil meski gaunku belum sepenuhnya kering dan noda kemerahan akibat minuman yang tumpah semakin menyebar.“Nggak apa-apa, yang penting nyanyi dari hati. Penonton nggak akan peduli soal baju kalau penampilan kita bagus,” ucap Giselle dengan senyum menyemangati.“Nggak terlalu keliatan basah, kok. Aman udah!” imbuh Ririn.Aku mengangguk, mencoba meyakinkan diriku. Kevin sudah menunggu di belakang panggung dengan gitar di tangannya. Saat dia melihatku datang, dia sempat terdiam, menatap noda samar di gaunku.“Apa itu kena minuman soda?” tebak Kevin saat melihat warna merah yang hampir memudar di gaunku.“Heheh... iya Vin. Aku ceroboh tadi. Maaf ya!” ujarku merasa bersalah.Tanpa aku duga, Kevin pergi meninggalkanku. Saat kupikir dia marah karena gaun itu telah ternoda, Kevin kembali dengan membawa sekaleng soda warna merah. Dia membukanya dan menyiramkan sedikit ke j

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pengakuan Kak Rangga

    “Keluarga Sanjaya tidak mungkin menyakiti ibumu karena mereka masih membutuhkan ibumu. Namun kita juga harus segera menyelematkanya sebelum hal buruk terjadi. Maka dari itu, biarkan mereka menyetirmu sementara waktu, Keyra. Kita akan mencari celah untuk menjatuhkan mereka.”****Keyra masih terngiang-ngiang ucapan Ayah mertuanya. Dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh keluarga Bimantara, dirinya yakin ibunya masih hidup. Akhirnya..., dia bisa sedikit bernapas lega.Tetapi sebelum ibunya diselamatkan, Keyra tak bisa hanya diam saja. Dia sudah sangat kecewa pada keluarga Sanjaya. Keyra berjanji tak akan pada jebakan mereka lagi.“Ya, aku akan menangkap kedok mereka! Sejak mereka menculik ibu, mereka bukan lagi keluargaku!” monolog Keyra dengan tangan terkepal di depan dada. Di sisi lain, Abizar sendari tadi hanya diam memperhatikan Keyra dari kejauhan. Mata gadis yang sedang duduk di ayunan itu nampak berapi-api. Secarik senyum tipis terbit di wajah kaku Abizar. Keyra yang sel

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kinara Berada...

    Di sebuah ruangan bawah tanah kediaman Sanjaya, dua pria dewasa berjalan di lorong gelap dengan bantuan senter. Mereka berhenti di salah satu ruangan dengan pintu besi. Saat kunci pintu telah dibuka, terdengar deritan berat dari besi yang berkarat.Di dalam sana, seorang wanita duduk menatap tajam kedua pria yang mengunjunginya. Kaki dan tangan wanita itu dirantai dengan bola besi. Hanya 1 lampu temaram yang menjadi penerangan di ruangan itu. Meski begitu, mata berkilat marah dari wanita itu tetap terlihat meski dalam kondisi gelap.“Kinara..., apa kabar?” Wira terkekeh melihat kondisi mantan istrinya.“Lepaskan aku! Apalagi maumu, Wira? Mengapa kamu mengurungku di sini- lagi?!” pekik Kinara seraya berdiri menunjuk marah wajah Wira.CTAKK! CTAKK!“Arghhhh!”Tangan Kinara dipukul dengan rongkat kayu. Wanita itu berteriak sakit karena pukulan itu tak main-main kerasnya. Bahkan dirinya sampai jatuh karena tak kuat menahan keseimbangan.“Diam Kinara! Jangan memberontak lagi. Kami hanya in

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Bukti-Bukti

    “ARRGGHH! KELUARR!”Ketika Abizar membuka pintu, Keyra sementara ganti baju. Pemuda itu mematung lantaran kaget dengan teriakan Keyra sekaligus bingung dan canggung.Sontak saja Keyra menutupi tubuhnya (yang sebenarnya masih memakai baju dalaman tipis). Lalu dia mendorong Abizar untuk keluar, sebelum kembali menutup pintu kamarnya. Tak peduli kondisi Abizar yang terjungkal di sana.“Sshhh..., sakit sekali! Haruskah sekasar itu?!” keluh Abizar lantaran bongkongnya mendarat begitu keras.Pemuda itu bangkit dengan bertumpuan tembok. Pinggulnya terasa nyeri karena berbenturan dengan lantai marmer yang keras. Aduh.., tulang ekornya terasa cenat cenut.“Ah, tunggu dulu! Bukankah kami sudah menikah? Seharusnya Hallal untukku melihat tubuhnya,” guman Abizar yang baru menyadari Keyra masih istrinya.‘Sudahlah..., tujuanku datang ke sini untuk membujuknya, bukan memarahinya. Lebih baik aku mengalah!’Abizar menarik napas dalam-dalam seraya mengelus dadanya untuk menebalkan kesabaran. Dia masih

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    BENAR NYATA!

    Telinga Keyra terasa berdenging sesaat, tak percaya dengan ucapan Abizar. Pemuda itu hanya fokus ke arah jalan dengan wajah datar. Sesekali mulutnya mendumel tak jelas dengan berdecak kesal entah pada siapa.Harapan Keyra kembali tenggelam. Dia pikir Abizar berbicara dengannya. Ternyata dirinya lah yang berhalusinasi Abizar memberitahunya bahwa sudah ada informasi mengenai Ibunya.Anggap saja dia salah dengar!Keyra memilih untuk serong ke jendela dengan tangan menyilang di dada. Biarlah dia merajuk saat ini. Lagipula itu salah Abizar yang membuatnya berharap mengenai ibunya. Iya, kan?‘Pokoknya aku nggak mau bicara sama dia lagi!’ putus Keyra bulat.Abizar yang baru saja mengendalikan laju mobil karena hampir bertabrakan saat ingin berbelok mendadak bingung saat melirik Keyra lagi. Ada apa dengan gadis itu?Bukankah seharusnya dia senang jika diberitahu tentang Ibunya? Apa ini? Kenapa Keyra malah bersikap memusuhinya?“Keyra!” panggil Abizar.Keyra tak menjawab. Hanya lirikan sinis y

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Berita Tak terduga!

    Bel pulang sekolah telah menggema membuat kebanyakan siswa menghela napas lega. Berbondong-bondong mereka bersemangat mengemasi barang-barang ke dalam tas.Berbeda dengan Keyra yang malah melamun memperhatikan luar jendela. Tepukan ringan di bahunya membuat gadis itu terjingkat. Ternyata Giselle dan Ririn telah berdiri di sampingnya.“Ra, udah waktunya pulang. Kamu nggak mau pulang, kah?” tanya Ririn.“Jelas mau, lah! Kamu juga bertanya yang nggak penting gitu,” cibir Giselle sambil menepuk dahinya. Heran dengan pertanyaan absurd Ririn.Keyra tersenyum malu karena tak memperhatikan sekitar. Saat ini kelasnya hampir kosong. Hanya menyisakan mereka bertiga.“Ma-maaf, aku nggak fokus sampe nggak sadar kalo udah jam pulang. Ya udah, yuk, pulang!” kata Keyra mulai membereskan perlatan tulisnya.“Nggak usah minta maaf, Ra. Lagian salahnya Ririn juga asal nyablak. Btw, kamu merasa dia beda nggak?” tanya Giselle.Keyra meringis bingung, lantas menggeleng. Dia menatap Ririn dari atas sampai ba

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Sedikit Bukti

    Kegiatan sekolah semakin menumpuk saat mendekati ujian semester. Keyra yang belum stabil sepenuhnya tetap harus bersekolah. Gadis itu melangkah di koridor dengan wajah lesu, seolah telah kehilangan cahayanya.3 hari Keyra izin dengan alasan sakit. Sejak kejadian di kediaman Sanjaya waktu itu, Keyra menjadi pusat perhatian sejak muncul kembali di sekolah. Sepanjang jalan yang dia lewati ke arah kelasnya, banyak siswa siswi yang berbisik mengungkit kejadian ‘Kolam Berenang’.“Hey, Keyra!” sapa Giselle yang langsung merangkul Keyra. Dia juga baru tiba di sekolah. Melihat Keyra sudah bisa hadir, betapa bahagianya Giselle.Akan tetapi, Keyra hanya membalas dengan tersenyum tipis. Reaksi tak bersemangat dari Keyra itu cukup mengganggu Giselle. Dia yakin pasti ada hubungannya dengan kejadian di pesta Ulang tahun si Kembar.“Ra, are you okay?” tanya Giselle.“Oh-umnt..., Oke, kok. Emang kenapa?” balas Keyra.Giselle tahu bahwa Keyra hanya berusaha terlihat baik-baik saja. Jadi dia tak ingin b

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Melangkah dengan Hati-hati

    Tante Sandra duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan Keyra yang masih pingsan. Wajahnya tampak cemas, sementara Kak Rangga menatap ke arah jendela dengan rahang mengeras. Di dalam benaknya, dia mulai menyambungkan benang merah untuk kejadian ini.“Sebenarnya apa yang direncanakan Keluarga Sanjaya? Mengapa mereka tiba-tiba mengonfirmasi jika Tante Kinara telah meninggal?” ujar Kak Rangga perlahan.Tante Sandra menggeleng pelan. “Mama juga tidak tahu, Rangga. Sepertinya..., mereka telah melakukan sesuatu kepada Kinara,” kata Tante Sandra mulai menangis.Penyesalan dan rasa bersalah kembali merebak di dadanya kala teringat bahwa dirinya lah yang menjadi Mak Comblang sahabatnya, Kinara, dengan Wira yang merupakan teman suaminya.Seandainya dia tahu Wira seorang bajingan yang kasar dan licik, dia tak akan mendekatkan Kinara pada iblis itu. Namun apalah daya. Nasi sudah menjadi bubur. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan tak mungkin bisa memperbaiki hubungannya kembali dengan Kinara

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    TEKANAN

    Perlahan mata Keyra mulai terbuka. Dia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina. Sesaat otak Keyra masih memproses ingatannya. Hingga gadis itu benar-benar sadar sepenuhnya."ARRGHHH!"Sontak gadis itu memekik heboh sambil melompat dari ranjang. Dia ingat terakhir kali masih berada di kediaman Sanjaya dalam rangka merayakan ulang tahunnya. Lalu sampai kejadian terakhir saat dia jatuh ke kolam bersama Keyla dan dimarahi ayahnya.Keyra menutup mulutnya yang hampir berteriak lagi saat melihat dirinya di pantulan cermin. Dia sudah berganti dengan piyama tidur. Siapa yang mengganti gaun basahnya?Dia ingat, Abizar yang datang untuk menyelamatkannya. Hanya saja, setelah itu dia tak tahu apa yang terjadi karena sakit kepalanya kumat.'Pasti keluarga Bimantara membawaku pulang. Astaga, apa yang harus aku katakan pada mereka? Aku belum siap bertemu mereka.'Gadis itu menggigit bibir bawahnya teringat hal yang disampaikan oleh Ayah dan Kakeknya mengenai Ibu. Meski

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kecurigaan

    “Abizar, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Tante Sandra.Saat ini mereka telah berkumpul di ruang keluarga setelah menggantikan pakaian basah Keyra serta memastikan gadis itu terlelap. Tante Sandra gelisah melihat kondiis Keyra yang masih sedikit sesegukan meski matanya sudah terpejam.Abizar yang ditanyai menghela napas berat. Dia menegakan tubuhnya dengan wajah yang berkerut, mengingat kejadian di kediaman Sanjaya.“Tadi kami sudah pindah ke halaman depan, Ma. Hanya Keyra dan Keyla yang berada di samping kolam. Setelah itu, kami mendengar suara teriakan dari arah kolam. Saat aku ke sana, mereka sudah sama-sama tenggelam,” jelas Abizar.Mendengar penjelasan itu, Kak Rangga mendengus pelan. Sepertinya dia sudah bisa menebak apa yang terjadi dengan si Kembar. Apakah Abizar tak bisa melihat kebenarannya? Atau hanya berusaha menutupi kebenaran demi gadis kesayangannya?Reaksi Kak Rangga barusan membuat semua orang menatapnya heran. Terutama Abizar, karena Kakaknya terlihat sedang terta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status