Share

40

"Om Akbar,"

Lidya berteriak seraya berlari ke arah Akbar, saat gadis kecil itu melihat om-nya datang.

Akbar berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Lidya.

"Om ayo makan. Ayah udah pesenin kesukaan om." Terang Lidya.

"Oh ya." Ujar Akbar seraya ekor matanya menatap ke arah Ilham.

"Iya dong, Om. Ayo cepat. Lidya sengaja gak dulu dihabisi makannya biar bareng sama Om."

"Aduh, om terharu banget."

Akbar berdiri ia berjalan ke arah meja seraya memegang tangan Lidya.

"Selamat siang Nazril, mbak Nada, kak Ilham. Makasih sudah memesankan makan siang buat Akbar." Ucap Akbar. Akbar bisa melihat dengan jelas perubahan ekspresi Ilham.

Akbar menatap satu-satunya ke arah piring yang terlihat masih penuh dengan makanan.

"Lo Baru pada pesan, ya. Kok pada masih banyak?" Tanya Akbar.

"Kamu datang mendadak. Enggak enak kan kalau kami makan duluan sementara kamu belum datang. Bisa-bisa kamu datang kami sudah pada selesai," Tutur Ilham.

Ia sebenarnya sedikit kesal. Saat makanan pesanan mereka samp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status