Share

Ruang Sempit

Samar-samar aku mendengar suara seseorang memanggilku, seiring dengan terciumnya aroma minyak kayu putih.

Perlahan aku membuka mata, samar kulihat seorang pria sedang duduk di sampingku.

"Arsen?" gumamku saat semuanya sudah terlihat jelas.

"Nah, sadar juga akhirnya! Ibu pikir kamu akan bernasib sama kaya bangkai tadi," celetuk Bu Hanum yang ternyata juga ada di ruangan ini.

"Kamu itu ternyata keras kepala, ya! Gak bisa diperingatkan dengan cara halus!" ketus Bu Hanum dengan tatapan marah.

"Pokoknya, mulai malam ini kamu akan dikurung di kamar ini!" sambungnya kemudian berlalu.

Kuedarkan pandanganku ke sekeliling, ternyata ini memang bukanlah kamar yang tadi. Sontak aku membulatkan mata saat aku sadar ternyata aku ada di ruangan dengan pintu dobel itu.

"Arsen, aku cuma ingin cari udara segar dan tak ada niatan kabur sama sekali. Jadi tolong, jangan kurung aku disini," ucapku seraya memegang pergelangan tangannya.

"Kamu harap aku percaya?" tanyanya seraya mengangkat sebelah alisnya.

Aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status