author-banner
Reina Putri
Reina Putri
Author

Novel-novel oleh Reina Putri

Dimadu Saat Koma

Dimadu Saat Koma

Tersadar dari tidur panjangnya pasca melahirkan, Inara mendapati kenyataan bahwa sang suami ternyata telah menikah lagi. Kehadiran orang ketiga tentu merubah segalanya. Bahtera rumah tangganya bersama sang suami kini tak lagi sama. Rasa sakit hati itu lalu membuatnya kembali dekat dengan mantan kekasihnya dan diam-diam menjalin hubungan dengannya. Pengkhianatan, dibalas dengan pengkhianatan! Lalu, bagaimana dengan nasib pernikahannya?
Baca
Chapter: Terbongkar
Lembar demi lembar terus Mas Adnan baca dengan teliti. Hingga di lembar terakhir ia langsung melempar semua kertas itu ke atas meja dan mengorek-ngorek tas yang selalu ia bawa."Adnan, surat apa sih? Kok wajah kamu tegang gitu?" tanya ibu dengan mata yang terus mengikuti gerak gerik Mas Adnan.Sedangkan di samping itu, Mas Adnan sama sekali tak menjawab, dia tak bersuara namun wajahnya kental sekali dipenuhi dengan emosi yang membuat siapa saja yang melihatnya merasa segan."Sial!"Kalimat pertama yang terucap dari mulutnya setelah ia menyamakan berkas-berkas yang baru dibacanya dengan berkas-berkas lama yang masih ia simpan."Kariin?!" suara Mas Adnan menggema di ruangan.Ibu menoleh padaku, ia nampaknya terkejut dengan sikap anaknya itu. Namun akupun hanya bisa melakukan hal yang sama. Berpura-pura tak tau apa-apa, padahal dalam hati sungguh senang karena rencanaku berjalan sempurna."Kariin?!" lagi, Mas Adnan berteriak memanggil nama istri keduanya."Karin gak ada. Tadi dia pamit k
Terakhir Diperbarui: 2025-05-30
Chapter: Strategi Menguak Kejahatan Madu
Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padaku, karena tanpa disengaja aku langsung bisa mendapatkan sebuah bukti yang luar biasa untuk menguak siapa Karin yang sebenarnya.Tak ingin menyianyiakan kesempatan ini, aku harus segera mencari tau tentang keasliannya.Untuk memastikan keaslian surat ini, kuputuskan untuk mampir ke rumah sakit tempat Mas Feri kerja. Aku yakin, pria itu bisa menentukan mana surat asli atau palsu yang dikeluarkan oleh rumah sakit."Jadi, menurut mas gimana?" tanyaku sesaat setelah Mas Feri melihat semua berkas yang kubawa."Sepertinya ini asli kok. Nih, ada stempelnya," sahut Mas Feri seraya menunjuk stempel di pojok bawah surat tersebut.Aku mengernyitkan dahi. Mencoba untuk berpikir bagaimana caranya bisa memberitahu Mas Adnan tentang surat ini. Pasalnya, surat yang dulu aku tak pernah tau, apa mungkin dulu juga bentuknya sama seperti ini?"Inara?!"Aku sedikit terkejut saat Mas Feri melambaikan tangannya didepan wajahku."Kok malah melamun?" tanyanya."Aku
Terakhir Diperbarui: 2025-05-30
Chapter: Surat Keterangan dari RS
"Astaga, mas! Kamu transfer Karin sebanyak ini?!" pekikku saat melihat keterangan pengeluaran sebesar 30 juta ke rekening Karin.Sontak saja, teriakanku itu membuat Mas Adnan dan beberapa kariyawan yang kebetulan berada dekat kami menoleh secara bersamaan. Tak hanya Mas Adnan yang menatapku penuh tanya, beberapa kariyawan yang sedang membereskan barang pun nampaknya kepo padaku. Namun, saat aku balas menatap mereka, mereka langsung pergi menjauh dari tempatku dan Mas Adnan."Inara, kamu apa-apaan sih?" bisiknya penuh penekanan."Kamu yang apa-apaan mas?! Kamu kurangi jatah bulanan aku dengan dalih keuangan lagi memburuk, tapi pada Karin, kamu malah transfer uang sebanyak ini dan ini ... uang toko!" ucapku tak kalah tegas."Itu bekas biaya rumah sakit saat Karin kemarin keguguran. Semua itu juga gara-gara kamu 'kan?" jelas Mas Adnan seraya memalingkan wajah."Oh, jadi mas masih gak percaya sama aku?! Mas nyalahin aku?" tanyaku tak terima."Ehm, bukan gitu ... ah, sudahlah, mas minta ma
Terakhir Diperbarui: 2025-05-30
Chapter: Mengunjungi Toko
"Loh, Inara? Kamu, kok-"Mas Adnan nampak terkejut dengan kehadiranku di toko. Ia yang tadi nampak sedang berbicara serius dengan salah satu kariyawannya langsung menghentikan pembicaraan dan meminta pria itu pergi."Ada yang bisa aku bantu, mas?" tanyaku.Aku melangkah seraya mendorong stroller Dara kemudian duduk di depan Mas Adnan yang juga sudah duduk di kursinya.Mas Adnan hanya menghela nafas, detik berikutnya ia malah meraih buku dari meja dan segera menaruhnya dengan cepat kedalam laci. Tingkahnya seolah aku tak ingin melihat isi dari buku tersebut."Ada masalah?" lagi aku bertanya seraya memicingkan mata padanya."Nggak, kok," sahut Mas Adnan singkat. Detik berikutnya ia tersenyum."Dari tadi kamu tanya masalah, sedangkan kamu sendiri belum jawab pertanyaan mas. Kamu kenapa kesini?" kali ini Mas Adnan mulai terlihat rileks."Mulai hari ini aku akan bantu mas di toko," sahutku."Nggak usah, kamu di rumah saja," ucapnya cepat. Ia berdiri lalu menggendong Dara dari stroller, mem
Terakhir Diperbarui: 2024-11-25
Chapter: Melawan Ibu Mertua
Aku hanya mengangguk tanpa menoleh padanya ataupun mencoba untuk melepaskan pelukannya."Kuharap, dengan tinggal satu atap, lama kelamaan kalian akan mulai terbiasa. Aku suamimu, tapi aku juga suami Karin. Kuharap, seiring berjalannya waktu, tak akan ada lagi rasa cemburu diantara kalian," bisiknya.Dadaku terasa panas mendengar ucapan Mas Adnan barusan. Namun, aku tak ingin berdebat diwaktu sepagi ini. Aku hanya berharap suatu hari Mas Adnan bisa merasakan apa yang kurasa."Mas pamit dulu!" sambungnya lagi.Mas Adnan mencium pipiku lembut. Ia kemudian juga mencium Dara yang masih terlelap. Sedangkan aku sendiri terus berusaha memalingkan wajah agar tak bersitatap dengannya.Barulah setelah Mas Adnan berlalu dan menutup pintu, tangisku kembali pecah."Selamat datang di dunia baru, Inara!" gumamku seraya tersenyum getir.Tok! Tok! Tok!Belum sampai sepuluh menit aku di dalam kamar, pintu kamarku kembali diketuk. Entah ibu atau Karin, yang jelas aku merasa benar-benar risih dengan kehad
Terakhir Diperbarui: 2024-06-03
Chapter: Kembalinya Sang Madu
Entah berapa jam aku terlelap, yang jelas rasa sakit dan pusing dibagian kepalaku masih sama seperti sebelumnya.Aku kembali terjaga saat mendengar keributan diluar sana. Suara pintu dan bel berbunyi saling bersahutan. Entah siapa yang bertamu dengan se rusuh itu.Kulirik jam yang tergantung di dinding. Ternyata sudah pukul lima pagi."Siapa sih, yang bertamu subuh-subuh begini?" decakku kesal."Maaf, mbak! Tadi aku abis solat dulu! Biar aku aja yang buka pintunya!" ucap Lila saat kami berpapasan di depan tangga."Ya sudah, kamu lihat siapa yang datang. Aku juga belum solat," sahutku seraya kembali naik keatas.Sesampainya di kamar, aku langsung membersihkan diri di kamar mandi, kuharap dengan itu bisa membuat kepala dan tubuhku lebih segar dari sebelumnya. Usai berpakaian, akupun mengambil alat solat dan mulai menunaikan kewajiban ku. Namun, di akhir solatku, aku kembali terkejut saat kini justru pintu kamarku yang diketuk dengan tak sabar.Tak ingin Dara terbangun lalu rewel, akupun
Terakhir Diperbarui: 2024-05-25
Suami Idiotku Ternyata ....

Suami Idiotku Ternyata ....

Demi balas budi, Zea terpaksa menikah dengan Arsen-pria idiot tampan-yang selalu membuatnya berdoa agar Tuhan memberinya keajaiban dengan merubahnya menjadi pria yang normal. Namun, setelah doanya terjawab dan semuanya terungkap, kenapa Zea justru diliputi ketakutan yang luar biasa? Siapa sosok Arsen yang sesungguhnya? Mampukah Zea bertahan dengannya?
Baca
Chapter: Titik Bahagia
Sudah genap satu bulan sejak kejadian mengerikan malam itu. Sejauh ini akhirnya aku dan Arsen bisa kembali bernafas lega. Menjalani hari dengan normal tanpa ada gangguan ataupun ancaman.Bang Gavin dan Keyla sendiri nampaknya juga sedang menikmati momen indah mereka sebagai pengantin baru. Ya, ternyata saran Arsen saat di rumah sakit disetujui oleh Bang Gavin. Mereka akhirnya pergi bulan madu tanpa harus membuat ulang pesta.Tadinya Arsen hendak membayarkan tiket untuk mereka sebagai hadiah, namun sepertinya Bang Gavin merasa kasihan pada kondisi keuangan kami yang sedang acak-acakan hingga ia menolaknya dengan halus."Ah, syukurlah, Ze! Akhirnya resto itu bisa kembali lagi ke tangan kita. Lusa, mungkin berkas-berkasnya sudah beres, jadi ... kita bisa kembali mengelolanya," ucap Arsen seraya duduk disampingku."Syukurlah. Semoga kali ini berjalan lancar," sahutku penuh harap.Aku baru saja hendak menyandarkan kepalaku di bahunya, akan tetapi dering ponsel justru membuat Arsen bangkit
Terakhir Diperbarui: 2024-11-23
Chapter: Keyla : "Ada yang lebih seru lagi?"
"Sorry, gue gak bisa tepatin janji gue dulu!" ucap Arsen pada Bang Gavin yang baru saja datang.Sekarang Arsen sudah dipindah ke ruang rawat. Kondisinya sudah jauh lebih baik dari tadi malam. Bahkan, dia baru saja menghabiskan semangkuk penuh bubur yang kuberikan."Wuih ... gak bisa gitu dong! Jangan mentang-mentang loe lagi sakit gini. Janji tetap janji, loe harus tepatin bro!" sahut Bang Gavin.Pria itu mengambil alih tempat duduk ku. Tatapannya dan Arsen saling beradu, hal itu membuatku sedikit khawatir, apa mungkin dalam keadaan seperti ini pun mereka akan tetap berantem?"Ya loe mikirlah! Memangnya dalam kondisi gue yang seperti ini gue bisa apa?!" ketus Arsen kemudian memalingkan wajahnya."Ya emangnya loe udah tau gue mau minta apa?" sahut Bang Gavin tak kalah sengit.Arsen kembali menoleh. Tatapan mereka kembali beradu. Untuk beberapa saat, keheningan terjadi hingga membuat suasana cenderung menjadi menegangkan."Hahaha!"Tawa mereka pecah bahkan hampir bersamaan.Aku, Keyla d
Terakhir Diperbarui: 2024-07-06
Chapter: Seperti Mimpi
Lima pistol sudah mengarah ke kepala kami masing-masing. Tanganku sudah hilang rasa. Aku tak bisa menggambarkan ketakutan ku saat ini. Dalam hati, mungkin inilah akhir dari hidupku.Kutatap Arsen dengan lekat. Aku tak ingin kehilangan momen terakhirku untuk menatap wajahnya yang kini tak sadarkan diri.Dialah pria yang sudah membawaku kedalam cerita ini. Cerita yang penuh dengan konflik dan juga rahasia yang harus selalu kujaga.Dialah pria yang sudah membuatku jatuh cinta dengan segala kegilaannya.Dialah pria yang membuatku mengerti kenapa orang berkata bahwa cinta itu buta."Ze," Lirih Bu Hanum memanggilku.Aku menoleh padanya. Wajahnya sudah dibanjiri oleh keringat dan juga air mata.Kami sama-sama takut. Kami sama-sama tak bisa berbuat apa-apa."Tolong jangan bunuh aku! Aku gak tau apa-apa!" lirih Keyla.Pandanganku beralih pada Bang Gavin, ia memang nampak lebih tenang daripada kami. Namun, wajahnya tetap saja tak bisa menyembunyikan ketakutannya saat ini."Melenyapkan kami sebe
Terakhir Diperbarui: 2024-07-04
Chapter: Tak Sesuai Ekspektasi
"Loh, tempat apa ini? Kok sepi banget?" gumam Keyla begitu kami sampai.Saat ini kami memang bukan mengunjungi kantor polisi tempat aku dan Arsen dijebak tempo hari.Erlangga, atau lebih tepatnya Jendral Erlangga suaminya Dokter Siska yang menurutku tak pantas dipanggil gelarnya itu memintaku untuk datang ke tempat ini.Ternyata selama beberapa hari kebelakang, Arsen dikurung di tempat kumuh dan terpencil ini. Mereka seharusnya tak pantas disebut sebagai polisi karena mereka menangkap untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri.Memang mereka tak sepenuhnya salah. Karena yang mereka tangkap dan mereka peras adalah orang yang salah juga. Hanya saja, apa yang mereka pinta sungguh diluar batas kemampuan manusia biasa sepertiku dan Arsen.Mereka benar-benar memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan kami. Lalu, apa bedanya mereka dengan kami para penjahat?"Kamu yakin ini tempatnya, Ze?" tanya Bang Gavin seraya menoleh ke arahku."Menurut lokasi yang Dokter Siska share sih, benar
Terakhir Diperbarui: 2024-07-04
Chapter: Berbagi Rahasia
Setelah acara selesai, aku dan Bu Hanum memilih untuk duduk di luar. Menjauh dari keramaian adalah salah satu cara kami untuk lebih menenangkan diri."Ze, kira-kira kita harus jual apalagi untuk mengumpulkan uang sebanyak itu?" ucap Bu Hanum memecah keheningan diantara kami."Entahlah, Bu. Bukannya yang kita punya saat ini hanya tinggal rumah itu saja?" sahutku."Jika rumah itu dijual, lalu dimana kita akan tinggal?" sambungku."Iya Ze. Kamu benar. Tapi, gimana kalau sebagian uangnya kita belikan rumah yang lebih kecil. Yang penting jumlah uang yang kita butuhkan bertambah," timpal Bu Hanum membuatku langsung mengangkat wajah."Tak ada salahnya juga sih, Bu! Ayo, kita tawarkan mulai hari ini juga, semoga bisa cepat laku!" ucapku antusias."Gak usah!"Bang Gavin tiba-tiba saja sudah berada dibelakang kami. Ia dan Keyla mulai mendekat menghampiri aku dan Bu Hanum."Aku ada cara lain buat membebaskan Arsen. Ya, semoga saja berhasil!" ucap Bang Gavin seraya duduk disampingku."Cara apa, b
Terakhir Diperbarui: 2024-07-04
Chapter: Rapuh
Rumah, mobil, butik, dan juga restoran sudah terjual. Semuanya lenyap hanya dalam tiga hari. Itu juga berkat bantuan Bang Gavin, namun nyatanya uang yang diperlukan masih kurang banyak. Sedangkan, besok adalah hari pernikahan Bang Gavin dan Keyla.Entahlah!Aku tak bisa menggambarkan perasaanku saat ini. Kini, yang tersisa hanyalah rumah yang kami tempati. Bahkan isinya saja sudah berkurang. Karena kami benar-benar menjual apapun yang bisa diuangkan."Bagaimana ini, Bu? Rasanya aku gak akan bisa hadir ke pesta jika Arsen tak ada," gumamku saat aku dan Bu Hanum sedang duduk berdua."Ibu juga pusing Ze," sahut Bu Hanum singkat.Hari ini Bu Hanum nampak lebih murung dari kemarin. Mungkin lelahnya sama denganku, atau justru mungkin lebih?"Bu?" Kuusap bahunya pelan saat ia tertunduk lesu."Kita pasti bisa, Bu! Katanya, doa seorang ibu dan istri itu menembus langit. Kita perkuat lagi doa dan ikhtiar nya, ya! Kita harus semangat!" ucapku mencoba untuk menguatkan.Menguatkan diri sendiri dan
Terakhir Diperbarui: 2024-06-28
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status