หน้าหลัก / Rumah Tangga / Suami Jantanku / Pengalaman Pertama Sang Perawan

แชร์

Pengalaman Pertama Sang Perawan

ผู้เขียน: agneslovely2014
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-08-02 14:05:09

Karena tubuhnya terasa gerah, Brian pun mengajak Suzy mandi bersamanya di bawah guyuran air shower yang dingin. Wanita itu bergidik kedinginan, tetapi Brian membiarkannya dan menyabuni tubuh polos berlekuk-lekuk erotis di hadapannya setiap inchi dengan telaten. Aroma tubuh Suzy pun menjadi semerbak bunga-bunga seperti cairan body wash yang dipakai Brian.

"Sudah harum sekarang," gumam Brian lalu melumat buah dada yang menyembul menggoda matanya sedari tadi. Suzy memekik tertahan dengan napas terengah saat tubuhnya dijamah intim oleh suaminya. 

"Mass—" Suzy merasa limbung dan berpegangan erat ke badan kekar Brian.

Kemudian Brian mengambilkan dua handuk bersih untuk dirinya dan Suzy untuk mengeringkan tubuh mereka. Setelah itu handuk itu diambilnya lagi dan ditaruh di meja wastafel.

Hasrat Brian tak tertahankan lagi untuk melebur bersama wanita cantik nan sexy yang telah dibayarnya lunas senilai 1 milyar rupiah sore tadi. Dia menarik tangan Suzy yang melangkah keluar dari kamar mandi. Mereka berdua pun menuju ke pembaringan dengan empat tiang di masing sudut ranjang yang ada di tengah kamar luas itu.

Sedikit nampak kuno, pikir Suzy saat mengamati model ranjang milik suami barunya. Namun, dia lebih tergelitik dengan apa yang akan dilakukan pria tersebut kepadanya. 

"AAARRGHH!" pekik Suzy terkejut ketika tubuhnya dibanting Brian di atas kasur lalu ditindih oleh badan besar pria itu.

Tak ada selembar kain pun yang tersisa menutup tubuhnya hingga Suzy merasa sangat malu saat ini. Dia menggigit bibir bawahnya karena cemas. Namun, Brian menatap wajahnya dari jarak dekat dan ibu jari besar itu mengusap-usap puncak buah dada Suzy yang segera bereaksi mengeras oleh hasrat spontannya yang bergulung-gulung laksana ombak.

"Aahh ... Mass," desahnya tak tahan sekaligus tak tahu harus bagaimana.

"Apa, Cantikku? Enak ya?" sahut Brian lalu melarikan tangannya turun ke pusar lalu ke bawahnya lagi dan mulai menyentuh dengan ringan berulang kali bagian sensitif yang cepat menjadi basah ... basah sekali.

Brian pun berbisik, "Kamu sudah siap buatku, Suzy Sayang. Lebarkan pahamu dan rileks saja. Malam belum juga tiba ... aku akan membawamu ke puncak surga dunia!"

Dengan patuh wanita muda itu melakukan perintah Brian lalu menunggu apa yang akan terjadi. Namun, bukan seperti yang dia duga bahwa miliknya akan diterobos oleh benda panjang tumpul milik suaminya. Tidak secepat itu.

Memang Brian berlutut di hadapannya, tetapi ia lalu membenamkan wajahnya ke ceruk di antara pangkal paha Suzy. Suara seruputan berisik dari mulut Brian yang mengisap cairan cinta dari istrinya membuat wajah Suzy merona oleh gairah sekaligus rasa malu. 

'Ohh ... enak bangethh, astaga! Baru kali ini aku diginiin sama cowok,' batin Suzy yang sebelumnya belum pernah terjamah oleh seorang pria pun. Ini adalah pengalaman pertamanya.

Setelah puas, Brian pun mengangkat wajahnya lalu melirik ke arah Suzy yang tersipu malu. "Kamu kalem banget ya, Sayang. Apa boleh aku request?" ujar Brian.

"Emm ... request? Mau minta apa, Mas Brian?" sahut Suzy penasaran.

"Kamu belajar buat muasin aku dan jangan malu-malu lagi setelah ini. Aku lebih suka istri yang aktif di ranjang. Maksudku yang inisiatif gitu, nggak semua harus aku yang mulai ngajakin buat berhubungan. Bayangin aja dengan uang 1 milyar kamu bisa dapat apa saja di real life, jadi kasih aku servis yang oke dong!" terang Brian dengan jelas seperti ketika dia memberikan presentasi ke klien-klien pentingnya.

Mendengar penjelasan Brian maka Suzy pun mengangguk-angguk seolah mengerti dengan keinginan suaminya. "Siap, Mas. Nanti Suzy belajar dari internet cara memuaskan laki-laki seperti apa," jawabnya lugu.

Brian tak sanggup menahan tawanya yang membahana. Dia pun berbaring di samping Suzy lalu membelai-belai jagoannya dengan telapak tangan kanannya, sementara tangan kirinya berada di bawah kepalanya. "Coba kamu ciumin dan belai pake lidah kamu nih, Suz!" perintahnya.

Perlahan Suzy beranjak ke hadapan Brian yang melebarkan kedua paha berbulu lebatnya. Dengan bertekad, ia pun merundukkan kepalanya dan mulai memanjakan bagian pribadi pria itu dengan tangan dan mulutnya. 

Brian menggeram maskulin menahan gelora gairahnya yang dinyalakan dengan ahli oleh pemula seperti Suzy Malika. Dia tak menyangka sepintar itu istri kontraknya menyenangkan dirinya. "Good job, Suzy. Itu enak banget ... cukup!" ujar Brian lalu membanting tubuh ramping nan molek tersebut ke atas ranjang. 

Dia mengangkat kedua betis mulus Suzy ke bahunya kanan kiri dan menghujaninya dengan kecupan sembari tak melepaskan tatapannya dari wajah Suzy yang sepertinya horny berat. Kemudian Brian mendorong panggulnya kuat dan cepat tanpa keraguan hingga selaput tipis yang menjadi segel keperawanan istrinya terkoyak.

"Aauww!" Suzy menangis terisak karena rasa sakit yang seakan mencabik tubuhnya secepat kilat. Ada rasa kehilangan di dalam dadanya. 

Dengan lembut Brian menghadiahkan ciuman ke bibir Suzy. Begitu dalam dan seolah mengobati rasa sakit yang diderita wanita perawan itu barusan. "Kamu milikku untuk yang pertama kalinya, Suzy Malika. Ini momen yang istimewa bagi kita. Aku nggak pernah menyangka bahwa di kota metropolitan sekotor Jakarta ini, masih ada perawan cantik yang tersisa. Itu pun kutemukan di tempat hiburan malam. Sungguh beruntung sekali, pria brengsek ini!" tutur Brian jujur menilai istri bayarannya.

Dia menghapus bulir air mata yang luruh dari sudut mata Suzy sembari tersenyum tulus. "Sekarang saatnya membuatmu jadi ketagihan dengan betapa nikmatnya bercinta itu, Sayang!" bujuk Brian.

Dimulai dengan hentakan pinggul yang perlahan lalu disusul dengan yang lebih cepat lagi. Brian membuat Suzy melayang-layang dalam kenikmatan. Desahan dari bibir ranum itu terdengar jelas.

Namun, Brian berhenti bergerak. "Katakan padaku apa kau ingin lanjut atau cukup, Sayang!"

"Lanjuttt Mass ... lagiii aaahh ... mmmhh," sahut Suzy yang sudah keenakan dan tak ingin berhenti. 

Senyum kemenangan terukir di wajah Brian. Dia sengaja melakukannya untuk mengetahui apa yang ia rasakan sama dengan yang Suzy rasakan. Sebenarnya milik wanita itu masih sangat sempit menggigit, tentu saja karena dia bercinta dengan perawan. 

"Enak ya, Suz?" goda Brian yang mendapat anggukan malu-malu dari Suzy.

"Bilang yang kenceng, 'aku suka dikawinin sama kamu, Mas Brian Ganteng!'. Ayo—aku baru lanjut," perintah Brian dengan sengaja.

Dengan wajah yang merona Suzy mengikuti kehendak suaminya. Dia berkata, "Aku suka dikawinin sama kamu, Mas Brian Ganteng. Terusin dong, Sayang!"

Perkataan Suzy itu seolah menyiram bensin ke api yang tengah menyala. Brian pun memacu tubuhnya dengan kencang hingga istrinya menggapai puncak kenikmatannya terlebih dahulu. Cairan kewanitaannya meluap-luap membasahi seprai putih yang ternoda darah perawan di bawahnya.

Brian pun terus melaju kencang dalam gairah liarnya, staminanya seolah tak kunjung habis dan dia merubah posisi mereka dengan Suzy menungging membelakanginya. Jagoan miliknya merangsek masuk dari belakang dan bergerak cepat keluar masuk liang sempit istrinya. 

Rasanya Suzy nyaris pingsan karena keperkasaan pria itu. Tubuhnya yang lunglai didekap dari belakang oleh lengan kekar Brian sambil terus dihajar dalam kenikmatan ragawi yang memabukkan. 

"Mass kamu kuat bangetthh!" desah Suzy merem melek meresapi inti tubuh feminin miliknya dikuasai dengan gagah perkasa oleh suaminya.

Telapak tangan Brian meremas bulatan padat yang terguncang-guncang oleh desakan tubuh kekarnya. Bibirnya membuat bekas-bekas kepemilikan merah di sepanjang garis leher dan bahu Suzy, sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya. Dia sangat bernapsu kali ini berbeda dengan pengalaman sebelum-sebelumnya.

"Perawanku memang beda, sangat nikmat dan memesona!" bisik Brian di tepi telinga Suzy.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (2)
goodnovel comment avatar
Ovy Azza
langsung gas polll ya brian n suzy...
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
woooyyy masih siang woooyyy. udah panas panasan aja. hehehe
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Suami Jantanku   Berawal Dari Flash Marriage, Bersama Untuk Selamanya (THE END)

    Liburan tanggal merah nasional kali ini, Indra mengundang kakak iparnya untuk bercengkrama bersama keluarga kecilnya di halaman belakang rumah yang dia buat seperti danau buatan dengan anjungan kayu Jati dari Kalimantan yang dia pesan khusus dulu."Hai, Thalita, Indra! Wow, gila gede banget rumah kalian yang baru!" seru Suzy ketika menjumpai pasangan itu di area santai di halaman belakang rumah megah mereka.Thalita tertawa riang menyambut kakak iparnya dengan pelukan hangat. Dia pun menjawab, "Yang bosenan dan suka nomaden Mas Indra tuh, Mbak Suz!""Wajarlah, anak kita sudah empat jadi butuh ruang gerak yang lebih luas 'kan, Cayangku!" jawab Indra ringkas dan logis.Keempat buah hati mereka; Gregory, Aiden, Peter, dan Chloe bermain bebas di lantai kayu yang dipelitur licin berhadapan langsung dengan danau. Bocah-bocah imut dan Gregory 9 tahun yang tertua itu nampak girang didatangi oleh kedua sepupu mereka yaitu William dan Jeremy. Tawa ceria diselingi bahasa anak-anak memeriahkan su

  • Suami Jantanku   Bukan Sekadar Teman Tapi Mesra

    Sosok yang dijemput oleh Hendrawan di Bandara Soekarno-Hatta sore itu bukan sembarang perempuan. Jantung pemuda yang sudah lama menjomblo belasan tahun lamanya tersebut berdetak kencang seakan nyaris lompat dari dadanya menatap sosok berambut brown gold panjang sepunggung dengan sepasang mata birunya."Hello, Handsome! Terima kasih sudah menjemputku lagi. Apa kabar?" Miss Veronica Barnfield melemparkan senyum manisnya kepada Hendrawan seraya berjabat tangan."Hai juga, Cantik. Kabarku baik. Wow, rambut kamu sudah panjang semenjak kita berpisah di Denpasar. Jadi ada pekerjaan dengan Boss Brian ya makanya kamu datang ke Jakarta?" balas Hendrawan seraya mengambil alih koper dari tangan Vero.Namun, wanita berdarah Inggris itu enggan menjawabnya langsung. Dia hanya tersenyum misterius seraya berkata, "Ada deh pokoknya!""Kalau bukan karena pekerjaan, kenapa dong kamu jauh-jauh ke Jakarta, Baby?" tanya Hendrawan dengan penasaran. Dia memasukkan koper ke bagasi belakang mobil pribadinya yai

  • Suami Jantanku   Keajaiban Cinta Tanpa Syarat

    "Halo, apa kabar, Mas Brian?" sapa Suzy Malika dengan keceriaan yang susah payah dia tampilkan.Brian pun membalasnya dengan senyuman tulus usai menghela napas. Ada kesedihan yang tersirat dalam raut wajahnya. Namun, Brian tetap membalas sapaan istrinya yang selalu menjadi wanita terindah di hidupnya, "Hai, Suzy Sayang. Kabarku selalu baik. Selamat datang kembali di Jakarta. Ayo kita pulang ke rumahku!" "Apa kamu yakin bisa merawat puteriku di rumahmu, Brian? Andaipun tidak mampu, aku masih kuat untuk merawat Serena. Hubungi saja nomor ponselku kalau kamu berubah pikiran, okay?" ujar Tuan Harry Livingstone dengan nada tegas yang pasti dipahami oleh menantunya."Baik, Pa. Saya mengerti, biarkan saya mencoba merawat Serena terlebih dahulu," jawab Brian sekalipun nampak ketidak yakinan dalam ucapannya yang ditangkap oleh ayah dan anak itu.Suzy mengangguk meyakinkan papanya untuk melepaskan kepergiannya bersama Brian. Akhirnya Tuan Harry Livingstone menepuk-nepuk bahu Brian sebelum beli

  • Suami Jantanku   Menguji Cinta Brian

    Proses fisioterapi kedua kaki Suzy Malika yang cedera akibat tabrak lari yang dilakukan oleh Bella telah berlangsung selama nyaris setahun. Atas izin dari fakultas, Suzy menjalani kuliah secara daring terkait keterbatasan fisik yang dia alami. Namun, sisa satu semester kuliah yang harus dia jalani pada akhirnya berhasil ditutup dengan sempurna. Nilai ujian assesment semester 8 Suzy sangat bagus sehingga diputuskan layak diwisuda dengan menilik seluruh nilai mata kuliah lengkap beserta nilai sidang skripsinya yang sempurna, A. Akan tetapi, wisuda itu pun dijalani secara daring saja dari Amerika Serikat dan duduk di kursi roda."Selamat atas wisudamu, Darling. Papa sangat bangga karena kamu telah berjuang mendapatkan gelar Sarjana Psikologi di tengah segala kelemahan yang kamu derita, Serena!" ujar Tuan Harry Livingstone penuh rasa haru hingga mata coklatnya berkaca-kaca."Terima kasih atas dukungan dan juga pendampingan Papa untukku. Itu sangat berarti buatku pribadi. Ini saat-saat te

  • Suami Jantanku   Terlalu Doyan Kawin

    "Hooeekk hooeekk hooeekk!" Suara mual-mual di pagi hari dari arah dalam kamar mandi itu membangunkan Indra dari tidur panjangnya pasca semalam puas bermain kuda-kudaan bersama istri kesayangannya. Dia pun segera bangkit dari tempat tidur dan refleks menoleh ke kotak tempat tidur bayi. Namun, Gregory masih terlelap tanpa suara di dalam sana."Tha, apa kamu sakit?" tanya Indra cemas dari ambang pintu kamar mandi sebelum menghampiri perempuan muda yang sedang berjongkok menghadap ke kloset yang terbuka itu.Wajah istrinya pucat pasi dan tangannya pun dingin. Indra yang tak kunjung mendapat jawaban dari Thalita pun kesal lalu menegurnya, "Kok nggak dijawab sih? Kamu kenapa ini, Tha?""Ini kayaknya morning sick, Mas. Ngerti nggak sih?" jawab Thalita dengan lemas. Kemudian dia berkumur di wastafel dengan air keran. Suaminya menggendong Thalita kembali ke tempat tidur lalu membaringkan tubuhnya yang lemah di tengah ranjang. Indra terdiam karena bingung memikirkan istrinya yang hamil lagi s

  • Suami Jantanku   Baby Blues Mama Muda

    "OEEEKKK ...OEEKK!" Suara tangis bayi nyaring terdengar di tengah malam sunyi.Gregory kecil terbangun karena lapar dan juga pampersnya sudah penuh. Dia tidur di kotak keranjang khusus yang ditutupi kelambu tipis anti nyamuk warna biru muda. Sudah hampir lima menit penuh dia menangis, tetapi mama cantiknya masih tertidur nyenyak dalam pelukan papa gantengnya. Indra yang mengetahui masa nifas Thalita telah usai tak mau melewatkan kesempatan menghajar wanita cantik kesayangannya beronde-ronde di atas ranjang malam ini. Alhasil, putera sulung mereka terabaikan karena orang tuanya kelelahan bercinta."Ohh ... bising banget sih kayak ada kucing jantan minta kawin! Hoamph!" Indra merepet sambil menguap karena kantuk, dia tidak menyadari bahwa itu adalah suara tangis anaknya sendiri.Thalita pun terbangun karena gerakan lasak badan besar suaminya di sampingnya. Dia mendengar tangisan buah hatinya dan langsung bangkit dari tempat tidur. Sementara Gregory yang kesal diabaikan bermenit-menit l

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status