Share

16. Kepergok Makan Siang

Juna tersenyum-senyum sendiri mengingat kelucuan Namira tadi pagi. Perempuan yang amat susah untuk ditaklukan itu akhirnya luluh dengan sendiri. Masih terdengar dengan jelas di telinga Juna panggilan 'Mas' keluar dari mulut Namira. Aku-kamu yang lembut. Ah, Juna jadi ingin cepat pulang. Bertemu dengan Namira dan membuat perempuan itu salah tingkah. Ia sudah menyiapkan beberapa gombalan untuk Namira.

"Permisi, Pak."

Hari ini Zahira kembali datang. Untuk chek up sekaligus cuci darah. Namun ketika memasuki ruangan Juna, ia malah mendapati pria itu tersenyum tanpa alasan yang jelas. Kasian, mana Juna dokter, masih muda lagi.

"Pak dokter!"

"Eh, iya. Ada yang bisa saya bantu?" Spontan Juna menatap Zahira yang duduk di hadapannya.

Gadis itu tersenyum seraya geleng-geleng kepala. Melamun sambil tersenyum? Ada-ada saja.

"Lagi mikirin apa pak dokter? Kayaknya lagi seneng," ujar Zahira. Ia menarik kursi kosong di hadapan Juna dan duduk di sana.

Juna tersenyum salah tingkah. "Hehe. Iya, saya lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status