Share

Obrolan Ringan Pertama

“Gila memang dia, masa di rumah sakit berani menyerang begitu. Untung keamanan sini sigap sekali langsung di bawa ke kantor polisi.” Giana menggerutu panjang dengan menyaksikan Gallen yang sedang ditangani kembali infus yang terlepas.

“Abang yang menyerang Giana, kamu bisa tolong diam? Abang pusing sekali kamu mengomel terus,” tegur Gallen.

“Iya Bang maaf.” Giana langsung diam setelah Gallen menegur.

Mereka berempat di ruangan Gallen terdiam sampai sang perawat selesai menangani Gallen. Syahdan menghela nafas panjang melihat bagaimana bengkaknya tangan kanan Gallen setelah kejadian.

“Kamu pulang saja Syahdan, biar mereka berdua saya yang urus. Terima kasih ya sudah antar Giana ke makam.” Gallen mengucapkan terima kasih pada Syahdan yang sudah membantunya menemani sang adik.

“Siap Bang, saya pulang dulu ya. Heh anak bandel jangan simpan macam-macam dalam tas kamu itu.” Syahdan menepuk kepala Giana sekali.

“Itu aku beli karena kemarin lusa spion motor aku kendor, dari pada beli d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status