Beranda / Romansa / Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan / 35. Seravin Dengan Ciri Khasnya

Share

35. Seravin Dengan Ciri Khasnya

Penulis: Chrysander
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-14 10:51:44

"Siapa sebenarnya pemilik kamar itu?"

Pertanyaan itu keluar dari bibir seorang Ellen yang saat ini masih belum bisa sepenuhnya percaya pada Tiffany. Keduanya berjalan di koridor dengan Ellen masih bersikap waspada.

"Dia adalah orang paling berkuasa di kota ini. Bahkan kekayaannya sangat banyak sampai-sampai pria ini nyaris menjadi incaran semua wanita," kata Tiffany yang berjalan di depan Ellen.

"Apakah kau juga termasuk di dalamnya?" tanya Ellen.

"Tidak. Aku tidak akan pernah tertarik padanya. Karena itu melanggar prinsipku. Dia sudah memiliki istri," kata Tiffany.

"Istrinya pasti cantik," gumam Ellen.

Tiffany melirik sekilas ke arah Ellen. Lalu tertawa kecil melihat Ellen memanglah bukan wanita yang terlampau cantik. Namun wajahnya tidak membosankan.

"Apakah ada yang salah denganku?" tanya Ellen menyadari Tiffany tengah mengamatinya lalu tertawa.

"Dia itu suamimu. Bagaimana caraku mengatakannya?" Tiffany tertawa lepas.

Langkah Ellen terhenti. Dia tidak mengerti bagaimana bisa s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   37. Kehamilan Palsu

    Darren bergegas pulang ke apartemennya dengan amplop besar di tangannya. Amarahnya memuncak tatkala melihat Erica berjalan ke arahnya dengan senyuman merekah di bibirnya.Plak!Sebuah tamparan mendarat di pipi Erica dengan sempurna. Suaminya menamparnya dengan keras dan penuh amarah. Di lemparkannya amplop besar itu ke wajah sang istri. Erica menatap kebingunan amplop itu. Entah apa isinya. "Anak itu bukan anakku!" bentak Darren."Apakah kau menuduhku?" tanya Erica."Kau keguguran beberapa hari sebelum kita menikah. Lalu bagaimana mungkin itu anakku?" tanya Darren marah."Setelahnya kau meniduri ku lagi. Apakah kau meragukan anak ini? Kurasa kau sudah gila!" Erica tak mau kalah. "Buka dan baca!" bentak Darren sambil menunjuk amplop besar di tangan istrinya.Erica membuka amplop tersebut. Itu berisi secarik kertas hasil test DNA milik bayi dalam kandungan nya dengan Darren yang menunjukkan bahwa itu bukan anak Darren. "Itu bukan anakku!" bentak Darren. "Tidak mungkin. Ini pasti rek

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   36. Perkenalan Resmi

    Ellen membuka mata perlahan. Di tatapnya sekeliling. Ruangan yang sama. Tempat dirinya di bawa usai memberontak dan nyaris di lecehkan oleh beberapa pria. Tempat ini adalah ruang pribadi seseorang yang sangat berkuasa. "Kau sudah bangun rupanya," kata Tiffany dengan senyum sumringah di bibirnya. "Kamar ini..." Ellen mengingat kamar pribadi Dimitri di tempat yang asing itu. Pandangannya beralih ke seorang pria yang tak asing baginya. "Aku pergi dulu. Kau bisa bicara dengan leluasa dengannya," ujar Tiffany lalu mengusap perlahan lengan Ellen. Dia tersenyum lalu berbalik dan pergi. "Kau berada di tempat yang aman. Ada aku di sini," ujar Dimitri masih belum bisa menghilangkan rasa cemas meski Ellen sudah siuman. "Sepertinya aku telah bermimpi sampai terbawa ketika aku terbangun," ujar Ellen. "Kau harus memakan bubur ini. Tentang mimpi, kita bisa membicarakannya nanti. Kau harus minum obat juga," ucap Dimitri mengambil mangkuk berisi bubur yang terletak di meja nakas. "Aku baik-baik

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   35. Seravin Dengan Ciri Khasnya

    "Siapa sebenarnya pemilik kamar itu?" Pertanyaan itu keluar dari bibir seorang Ellen yang saat ini masih belum bisa sepenuhnya percaya pada Tiffany. Keduanya berjalan di koridor dengan Ellen masih bersikap waspada. "Dia adalah orang paling berkuasa di kota ini. Bahkan kekayaannya sangat banyak sampai-sampai pria ini nyaris menjadi incaran semua wanita," kata Tiffany yang berjalan di depan Ellen. "Apakah kau juga termasuk di dalamnya?" tanya Ellen."Tidak. Aku tidak akan pernah tertarik padanya. Karena itu melanggar prinsipku. Dia sudah memiliki istri," kata Tiffany."Istrinya pasti cantik," gumam Ellen.Tiffany melirik sekilas ke arah Ellen. Lalu tertawa kecil melihat Ellen memanglah bukan wanita yang terlampau cantik. Namun wajahnya tidak membosankan. "Apakah ada yang salah denganku?" tanya Ellen menyadari Tiffany tengah mengamatinya lalu tertawa. "Dia itu suamimu. Bagaimana caraku mengatakannya?" Tiffany tertawa lepas.Langkah Ellen terhenti. Dia tidak mengerti bagaimana bisa s

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   34. Bujukan Seorang Tiffany

    Si pria pendek itu bersama si pria bertubuh besar yang menyeret Ellen membawanya ke sebuah ruangan yang letaknya sedikit terpencil. Namun ruangan itu sangat luas untuk ukuran kamar tidur."Ingat! Namamu sekarang adalah Grace. Jika tuan menanyakannya, katakan kau adalah Grace. Kau harus membuatnya senang dan merasa puas. Layani dia karena dia pria paling berkuasa di kota ini," kata si pria pendek. "Aku tidak peduli!" bentak Ellen."Berterima kasihlan sedikit! Dia adalah orang yang ingin membuatmu merasa nyaman di tempat ini. Dia si penyelamatmu dari para lelaki itu," katanya kesal."Aku akan membayarmu lebih. Aku akan membayar berkali-kali lipat dari yang kalian keluarkan untuk membeliku. Aku punya uang yang banyak. Aku bahkan bisa membelimu," kata Ellen."Ternyata memang benar apa yang mereka ucapkan tentang dirimu," ujar si pendek. "Kau si pengkhayal yang nyaris kehilangan kewarasan.""Dasar brengsek!" bentak Ellen lalu bersiap menerkam si pendek namun di halau si pria bertubuh besa

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   33. Tiffany Si Mucikari

    Marc meminta Dimitri untuk keluar dari ruangan itu. Dia ingin mengatakan beberapa hal penting yang tak boleh di ketahui oleh banyak orang. Kala itu Dimitri bahkan masih merasa tidak tenang. Marc sudah memperkirakannya. Sang tuan tidak merasa tenang karena istrinya yang entah pergi kemana. Pria itu pun mencari tahu semua hal yang terjadi pada sang nyonya. Orang yang Marc utus sangat kompeten. Dia bahkan bisa menggali informasi sedalam-dalamnya. Marc sangat puas dengan pekerjaannya. Pria itu bagaikan bayangan Marc. Dengan mudah dan cepat dia sudah bisa mendapatkan informasi yang sangat lengkap. "Ada masalah apa lagi?" tanya Dimitri mendengus kesal. "Tidakkah kau lihat aku sedang mencoba bersenang-senang?""Apakah Tuan sangat mengkhawatirkan nyonya?" tanya Marc panik."Dia bersama Mia. Dia aman selama menjadi Madelaine," ujar Dimitri."Tidak, Tuan. Nyonya sedang dalam bahaya," kata Marc."Apa?" Dimitri terkejut. "Katakan dengan jelas!""Firasat Tuan tentang nyonya benar. Saat ini nyony

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   32. Bantuan Tak Terduga

    Dimitri merasa terusik oleh wanita yang berlari ke arah mobilnya. Dia bahkan sampai tidak fokus ketika Marc mengajaknya berbicara. "Putar balik sekarang dan temukan wanita itu," perintahnya dengan nada datar."Tapi, Tuan. Alangkah baiknya kita tidak terlalu ikut campur dengan urusan mereka," kata Marc."Kalau begitu berhenti dan aku akan turun dari mobil ini," ancam Dimitri. "Tidak, Tuan. Baik, kita putar balik dan temui wanita itu." Marc pun menyerah. Mobil itu putar balik dan tidak menemukan wanita itu di sekitar tempat itu. Marc pun bingung ketika Dimitri keluar dari mobil dan mencari sendiri wanita misterius itu. Namun tak juga ia temukan. "Menurutmu, apakah aku mengeal wanita itu?" tanya Dimitri pelan pada Marc."Bagaimana mungkin Tuan mengenalnya? Dia bahkan terlihat sangat berantakan," jawab Marc perlahan. Waktu semakin berlalu dan Marc harus cepat membawa Dimitri ke tempat selanjutnya.Kembali Dimitri melanjutkan perjalanannya. Dia berpikir mungkin tadi hanya sifat bayang

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   31. Ellen Yang Malang

    Ellen membuka matanya perlahan. Pening di kepala masih sangat terasa. Sambil memegangi kepalanya, Ellen mencoba menjernihkan penglihatannya. Tempat ini sangat asing baginya. Wanita itu terbaring di sebuah ranjang kecil yang hanya muat untuk satu orang. Dirinya merasa aneh pada tubuhnya. Rupanya Ellen sudah berganti pakaian. Dia mengenakan dress putih tanpa lengan dengan panjang 15cm di atas lutut. "Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya lirih. "Bagaimana aku bisa berada di tempat ini?"Ketika pikirannya tengah melayang, pintu kamar itu terbuka. Seorang wanita cantik dengan perut buncit masuk ke dalam ruangan kecil itu. Tatapannya penuh penghinaan dan arogan. "Kak, apa yang kau lakukan padaku?" tanya Ellen pada wanita yang sangat familiar baginya. "Kau tahu aku sangat menginginkan untuk bekerja sama dengan Madelaine," kata Erica. Wanita itu telah merencanakan ini semua. "Apa hubungannya denganku, Kak?" tanya Ellen tak mengerti."Aku tahu kau pasti mengenal siapa itu Madelaine. Kau

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   30. Berada Di Dekatmu Ketika Dalam Bahaya

    Dimitri baru saja turun dari privat jet miliknya. Pria itu berjalan dengan Marc di belakangnya serta beberapa pria berjas hitam. Mereka memasuki sebuah gedung pencakar langit. Suasana jelas berbeda karena saat ini dia tengah berada di Hongkong. Pria itu segera menyelesaikan beberapa urusannya di tempat itu. Lalu mereka berjalan keluar dari gedung dan masuk ke mobil."Masalah seperti ini saja kau harus memintaku datang kemari," gumam Dimitri kesal. Raut wajahnya terlihat tidak senang. "Maaf, Tuan." Marc menunduk takut. "Kita kembali sekarang," kata Dimitri."Tapi, Tuan..." Marc bahkan ragu."Apa lagi?" tanya Dimitri. Auranya seperti siap untuk membunuh. "Tuah harus menghadiri pembukaan casino yang baru," ujar Marc."Kenapa tidak katakan sejak tadi?" tanya Dimitri kesal. "Maafkan saya, Tuan." Marc menunduk."Sudahlah," ujarnya menyerah. "Hanya saja sejak tadi perasaanku tidak enak dan ingin segera kembali ke rumah.""Tentang nyonya, saya sudah menempatkan beberapa orang untuk berjag

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   29. Kembali Ke Rutinitas

    Dimitri mengemudikan mobilnya dengan tenang ketika Ellen sibuk dengan ponselnya. Lalu ponsel Dimitri berdering. Pria itu segera mengenakan earphonenya lalu berbicara melalui alat canggih tersebut. "Bagus!" serunya dengan senyuman merekah di bibirnya. Ellen melirik sekilas ke arah sang suami. Ditatapnya raut wajah itu. Terlihat sangat bahagia. Entah apa yang mereka bicarakan, pikir Ellen. Lalu kembali fokus pada ponselnya. "Lain kali kau ulur dulu waktunya. Agar aku juga bisa menikmatinya," celetuk Dimitri lagi.Pikiran Ellen bergentayangan kesana kemari. Kata-kata Dimitri di telepon membuatnya berimajinasi. Mungkinkah Dimitri tengah menjebak seorang wanita lalu mencoba mencari keuntungan dari itu semua demi memuaskan hasratnya, pikir Ellen. "Lakukan saja. Asalkan itu membuat kita untung kenapa tidak," kata Dimitri lagi. Ellen kembali menambahkan pikiran aneh itu ke dalam otaknya. Sungguh paman tampan di sampingnya ini sangat tidak terduga. Kemarin menyamar sebagai Seravin. Lalu b

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status