Share

Pertengkaran Pertama

Pagi itu, keesokan harinya, Sean tak menemukan Rhein keluar kamar seperti biasa. Aroma masakan yang wangi dan menguar ke seluruh ruangan tak membuat wanita itu terpanggil seperti biasanya. Hingga Sean menyelesaikan sarapan, Rhein tak terlihat sama sekali.

“Rhein, kamu tidak ngantor?” panggil Sean setelah mengetuk pintu kamar ‘istrinya’ itu.

Hening. Tak ada sahutan. Jam tujuh biasanya Rhein sudah berangkat ke kantornya, akan tetapi hingga menjelang pukul delapan tidak ada tanda-tanda wanita itu bersiap untuk berangkat.

“Rhein, are you ok?” Dengan perasaan yang mulai cemas, Sean kembali memanggil dan mengetuk pintu dengan tak sabar.

Sean tak bisa masuk begitu saja ke dalam kamar karena baginya hal itu terlarang. Tak kehilangan akal, ia akhirnya mencoba menghubungi nomor Rhein hingga bunyi dering ponsel terdengar di dalam kamar. Sekali lagi, Sean mencoba menghubungi karena ia masih berpikir bila mungkin Rhein sedang tidur. Setelah lima kali menelepon dan tak diangkat, rasa panik pun m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status