Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya

Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya

Oleh:  UmiLovi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.6
26 Peringkat
140Bab
56.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Demi membahagiakan sang mama di akhir hidupnya, seorang CEO wanita terpaksa menyewa suami dan mengontraknya selama dua tahun! Mapan dan memiliki segalanya tak membuat hidup Rhein Edith serta merta indah tanpa cela. Tuntutan dari sang mama karena usia Rhein sudah berada diujung kepala dua membuatnya frustasi dan memutuskan untuk mencari suami sewaan demi kesehatan orang tua satu-satunya. Di satu sisi, pria misterius bernama Sean yang tiba-tiba hadir di hidup Rhein, menjadikan keduanya terikat satu sama lain. Sean yang awalnya mengaku yatim piatu, ternyata seorang konglomerat yang jauh lebih kaya dari wanita yang menyewanya! Perlahan tujuan Sean mulai terkuak ketika Rhein telah mencoba membuka hati. Sang Nona CEO pada akhirnya mengetahui rahasia besar dibalik sosok 'suami' rentalnya. Akankah Rhein tetap bertahan setelah tahu bila Sean adalah pria yang menderita trauma masa lalu?

Lihat lebih banyak
Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
TRD Simulator Game
bagus thor ceritanya, gk bertele-tele & berbelit-belit. rapi alurny. tq.....
2024-02-01 13:18:56
1
user avatar
Kimberlin Tan
bagus ceritany
2024-01-19 09:17:23
1
user avatar
fatichatun nicmah
ceritanya bagus sekali
2023-12-10 17:39:55
1
user avatar
fatichatun nicmah
ceritanya sangat bagus sekali
2023-12-10 17:34:11
1
user avatar
Yuniki 😙
Yang pasti keren bikin penasaran
2023-11-11 14:01:11
1
user avatar
Author MungiL
Hai, kak. mampir juga ke Tertawan Cinta Kakak Ipar .......
2023-10-29 17:47:05
1
user avatar
Rai Seika
Selalu enak dibaca cerita dari Kak Lovi 。◕‿◕。 ditunggu selalu
2023-10-13 00:45:40
1
user avatar
Jasmine
Ceritanya nagih, gemes, seru, bikin ga bisa berenti bacanya! (⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠) Untuk akak othor baik hati yang sudah mengizinkan promosi, bagi pembaca yang suka cerita romance lainnya, bisa kepoin juga karya yang berjudul 'Pura-Pura Amnesia' yuk. Terima kasih (⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)
2023-10-12 22:25:10
2
user avatar
Aspasya
Cerita yang keren dan menarik...
2023-10-12 20:45:10
1
user avatar
Afnasya
baca juga pesona suami yang diremehkan terjerat Pernikahan dengan CEO bagus lho
2023-10-12 19:52:11
1
user avatar
Afnasya
cerita yang sangat menarik. gak bosen buat dibaca dan selalu menunggu apdet babnya. semangat berkarya, Kak. hai, jangan lupa mampir ke ceritaku "Pesona Suami yang Diremehkan" sama "Terjerat Pernikahan dengan CEO" terima kasih.
2023-10-12 19:51:11
1
user avatar
Radi adem jaya ac
Brapa lama untuk update ceritanya?
2023-10-07 23:38:24
2
user avatar
Gunawan
baca juga arti sebuah perbedaan top
2023-09-24 18:50:14
1
user avatar
Tommy Koesbiantoro
cerita mengalir membuat nyaman dalam membaca
2023-09-22 03:32:10
1
default avatar
Susanto Susanto
Mantap teruskan
2023-09-20 00:02:28
1
  • 1
  • 2
140 Bab
Nona Rhein
"Carikan seorang suami untukku!"Tak ada hujan, tak ada petir, pernyataan sekaligus perintah mutlak itu membuat suasana ruang kerja CEO wanita mencekam. Dialah Rhein Edith. Wanita bernetra dark grey, berhidung mancung dan tinggi semampai, berambut coklat ikal yang berkilauan saat diterpa sinar matahari bak aktris Bollywood itu memang memiliki aura yang begitu memancar. Setiap Rhein melangkah, lenggak-lenggok pinggulnya yang ramping serta kakinya yang jenjang membuat mata pria lelaki normal pasti terpana. Puluhan pria konglomerat berlomba-lomba mencari perhatian demi bisa mempersunting Rhein. Namun sayangnya, wanita mandiri itu tak berniat untuk terikat dengan pria manapun. Rhein terlalu nyaman hidup sendirian hingga usianya berada di ujung angka 20 tahun."S-Suami?" Celia, Sekretaris sekaligus orang kepercayaan Rhein, mendadak tercekat karena tak percaya, ketika mendengar perkataan bosnya. "Anda sudah ingin menikah, Miss?"Rhein menganggukkan kepalanya dengan yakin, membuat kerutan di
Baca selengkapnya
Segeralah Menikah!
“Rumah sakit?”Rhein bertanya-tanya, siapa gerangan yang membawanya ke rumah sakit? Seingatnya, ia tak sempat menelepon orang rumah semalam. Lagi pula, bukankah dia seharusnya masih di pinggir jalan, di dalam mobilnya? Tak lama, pintu kamar rawatnya terbuka. Suara lembut yang begitu dihafalnya kemudian menyapa. "Sudah bangun?""Mami?""Hm. Memangnya kamu berharap siapa lagi yang akan menjagamu selain Mami? Kamu bahkan belum punya suami!" gerutu Veronica, dengan tangan terlipat di dada.Mendengar kata suami membuat bulu kuduk Rhein seketika berdiri. Kata itu ibarat phobia yang membuatnya sesak napas tiap kali dibahas."Kenapa aku ada di sini? Siapa yang membawaku?""Tuh, kan! Bahkan kamu nggak ingat kejadian terakhir yang kamu alami. Sudahlah, memang keputusan yang terbaik buat kamu adalah menikah!"Rhein memutar matanya malas. Apa-apa dijawab maminya dengan satu kata yakni menikah. "Kenapa bahas menikah terus, sih!" protes Rhein jengkel. "Aku pasti nikah, Mi. Tapi nggak sekarang juga
Baca selengkapnya
Kencan Pertama
[Dia mengenakan kemeja hitam.]Malam itu, setelah Celia mengirimkan biodata serta foto calon suami sewaannya, Rhein langsung menyetujui. Wanita itu bahkan meminta sang sekretaris untuk mengatur pertemuannya dengan sang kandidat segera. Dan, di sinilah Rhein, di depan sebuah kafe dengan jantung yang berdegup cepat. Matanya memindai, memperhatikan ciri-ciri teman kencannya sesuai dengan instruksi Celia. Saat ia memasuki kafe, seorang pria yang berdiri di pojok ruangan dan melambaikan tangannya, membuat tatapan Rhein segera tertuju padanya.‘Itu … dia, kan?’ batinnya memperhatikan penampilan sang teman kencan.Kemeja hitam lengan panjang yang dilipat hingga ke siku dan celana jeans baby blue, cocok dengan keterangan sang sekretaris. Sambil berjalan menghampirinya, Rhein menilai penampilan pria tersebut dan tersenyum tipis.Ia menyukai pria ini dari penampilannya yang tampak sederhana. Wajahnya juga tak terlalu buruk untuk dipamerkan pada maminya. Dan oh, senyumannya yang menampilkan lesu
Baca selengkapnya
Hari Pernikahan
“Mami kenapa masih nangis? Kan, harapan Mami sudah Rhein kabulkan.”Jawaban atas pertanyaan Veronica akhirnya terlaksana satu bulan berikutnya. Meskipun terkesan mendadak, akan tetapi Rhein berhasil meyakinkan maminya bila ia sudah tak sabar untuk segera menikah dengan kekasih palsunya. Dan prosesi pernikahan berlangsung dengan khidmat sejak pagi. Hanya sebuah pesta sederhana yang intim dengan jumlah tamu terbatas. Rhein sengaja beralasan pada Veronica bahwa ia ingin pesta yang bisa dikenang seumur hidup bersama orang-orang yang ia sayangi.Melihat putri kesayangannya kini telah resmi menjadi istri, membuat Veronica menangis sepanjang acara. Semua berjalan begitu cepat dalam ingatannya, terasa masih kemarin ia menyusui Rhein dan mengantarnya sekolah TK. Kini, anak gadisnya itu telah menjadi wanita cantik yang mapan.Sang mami hanya mengangguk sambil mengulas senyuman. Ia memperhatikan anak dan menantunya yang kini sedang sungkem padanya."Mami nitip jaga Rhein ya, Sean. Jangan pernah
Baca selengkapnya
Hadiah Bulan Madu
"Swiss??"Bola mata indah Rhein membulat ketika usai acara pesta pernikahan, maminya memberi kado paket bulan madu ke Swiss untuknya dan Sean."Iya, Mami sudah pesankan paket honeymoon untuk kalian berdua selama 5 hari di sana!" Veronica menyerahkan sebuah amplop berisi tiket pesawat lengkap dengan voucher hotel dan tempat pariwisata selama berada di sana.Dengan tangan gemetaran, Rhein menerima amplop berwarna putih itu. Sesekali ia melirik Sean yang bergeming tak jauh darinya."Tiket pesawatnya untuk besok lusa! Jadi segera siapkan koper kalian berdua besok," sambung wanita paruh baya yang masih mengenakan gaun pestanya itu."I-iya, Mi."Sungguh di luar dugaan, Rhein tak menyangka bila kejutan dari sang mami berhasil membuatnya terkejut setengah mati. Ia pikir setelah resmi menikah, ia akan terbebas dari intervensi maminya. Namun, kenyataan justru berkata sebaliknya.Sepanjang perjalanan pulang dari gedung, Sean dan Rhein tak saling bersuara. Sean fokus menyetir sementara Rhein sibuk
Baca selengkapnya
Sadar Diri
1. Dilarang melakukan physical touch.2. Tidak diperbolehkan untuk melayani kebutuhan satu sama lain. 3. Dilarang ikut campur terkait hal-hal yang bersifat privasi. 4. Sean tidak diperbolehkan untuk mengajak teman atau siapapun masuk ke dalam apartemen. "Jadi kamu nggak perlu lagi memasak sarapan atau melayaniku, Sean. Selama nggak ada mami, anggap saja kita sepasang manusia asing yang sedang terjebak di apartemen yang sama!" Rhein menggigit bibirnya dengan ragu, apakah ia terlalu jahat pada Sean? Apakah perkataannya -sebelum masuk ke dalam kamar- tadi terdengar tak berperikemanusiaan? Bahkan sebelum membuka pintu kamar, Rhein sempat kembali berujar, "Setelah masa kontrak selesai, jalani kehidupan masing-masing. Dan jangan pernah lagi muncul di hadapanku!" 'Ah, bodohnya kau, Rhein! Bagaimana jika Sean tersinggung dan memutuskan untuk membatalkan kontrak, huh!?' logika di pikiran Rhein mulai mengintervensi. "Apakah harus minta maaf?" desis Rhein bingung. Ini adalah kali pertama
Baca selengkapnya
Bulan Madu yang Tak Semanis Madu
Bagi pasutri pada umumnya, bulan madu adalah momen yang akan menjadi kenangan indah seumur hidup. Bersenang-senang, bercumbu, berpelesir sepuas hati, menikmati setiap pemandangan sambil berpelukan dan mengobrol sepanjang hari untuk mengenal pasangan lebih dalam, nyatanya hanya ada dalam impian. Momen bulan madu kali ini, meskipun terlaksana di tempat yang paling romantis di Eropa, tak berarti apapun bagi Rhein yang sejak awal tak menginginkan perjalanan mereka. Berkebalikan dengan wanita itu, Sean justru sangat bersemangat untuk segera sampai di Swiss. Semalam Veronica telah memberinya sedikit bocoran tentang kejutan yang akan dia dan Rhein terima begitu sampai di hotel. Mertuanya itu sudah merencanakan segalanya dengan baik agar momen indah putrinya menjadi semakin tak terlupakan.Di pesawat, Rhein lebih banyak tidur dan menyibukkan dirinya dengan menonton film. Selama 18 jam ke depan, ia akan terjebak bersama Sean di kursi yang berdampingan. Karena penerbangannya malam, jadi Rhein t
Baca selengkapnya
Kejutan Pertama
Lantunan biola terdengar semakin mendayu-dayu, pria berdasi yang membawa buket bunga itu mempersilahkan Rhein dan Sean untuk duduk di sofa. Tak ada pilihan lain selain menurut, keduanya duduk berdempetan tanpa jarak dengan jemari saling bertautan. Sebuket bunga mawar lantas diserahkan oleh pria tadi, Rhein menerimanya dengan wajah berbinar. Kali ini bukan akting, karena Rhein memang sangat mencintai bunga! Setelahnya, pria tadi menuangkan wine di gelas berkaki tinggi dan membawanya pada sepasang suami-istri itu. Dengan canggung, Rhein menyesap minuman berwarna ungu kemerahan itu perlahan-lahan, ia tak boleh mabuk! Tidak sekarang! Sementara Rhein bergulat dengan batinnya, Sean justru sangat menikmati suasana romantis yang terjadi. Ia meneguk wine mahal itu sesekali sambil mengeratkan genggamannya. Andai saja setelah ini mereka tidur bersama, pasti segalanya akan menjadi lebih sempurna! Setelah sekitar satu jam berlalu, pertunjukan singkat itu akhirnya usai. Betapa leganya Rhein dan S
Baca selengkapnya
Selamat Datang di Indonesia
"Mamiiiiiiii!!" jerit Rhein kesal. Tanpa menunggu lebih lama, Rhein bergegas naik ke atas ranjang untuk membuang hadiah memalukan itu. Sebuah kertas yang teronggok di tengah cambuk berbulu membuat Rhein berhenti melemparkan barang-barang laknat itu. Ia meraih dan membacanya dalam hati. 'Surpriseeee! Semoga kalian berdua suka dengan kejutan mami kali ini. Dan semoga suasana malam pertama kalian lebih berwarna berkat hadiah kecil dari mami. Selamat menguleni Sean dan Rhein Junior!'..Selama empat hari di Swiss, Rhein lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tiduran daripada jalan-jalan bersama Sean. Ada saja alasan wanita itu untuk menolak bepergian. Alhasil, tiket kereta dan tempat pariwisata yang telah dihadiahkan oleh Veronica hangus begitu saja. Hanya Sean yang memanfaatkan tiket itu dengan baik karena ia ingin menapak tilas beberapa tempat yang dulu pernah ia datangi. Naik kereta menuju Zermatt Matterhorn untuk melihat salju, juga berkeliling memutari gunung salju menggunakan
Baca selengkapnya
Quality Time Bersama Mertua
"Aku berangkat, Sean!"Rhein berpamitan sembari memasang sepatunya dengan terburu-buru. Dengan menggunakan setelan blazer merah dipadu dengan sepatu high heels 7 cm berwarna senada, penampilan Rhein pagi ini sangat mempesona. Rambutnya yang panjang ia biarkan tergerai dengan blow ikal, hanya sebuah jepitan kecil yang bertengger di atas dahinya sebagai aksesori untuk menjepit poninya. Sean yang tengah mencuci gelas bekas kopinya, tertegun untuk beberapa saat memandangi sosok cantik yang kini berjalan dengan tergesa-gesa menuju pintu keluar. "Hati-hati, Rhein." Teriakan Sean terdengar sia-sia karena 'istrinya' sudah menutup pintu sebelum ia berhasil menyelesaikan perkataannya. Sambil meletakkan gelas yang sudah ia bilas di rak, Sean memperhatikan ponselnya yang bergetar di atas meja pantry. Mami Veronica is calling ...Dahi Sean berkerut heran, tumben mertuanya menelepon sepagi ini. "Halo, Mami?" sapa Sean cepat sambil menggosok tangannya yang masih basah ke celana. "Sean, apa a
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status