Mata Rainero menangkap darah di atas ranjang, dia tidak bodoh jadi dia tahu darah apa itu. Namun, sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa seorang Cassalyn yang memiliki reputasi buruk masih perawan sampai beberapa jam lalu.
Dia mendengar bahwa Cassalyn mendapatkan beberapa kesepakatan dengan menjual dirinya sendiri. Wanita itu tidak segan melayani pria tua demi keuntungannya.
Cassalyn mengerti apa yang dipikirkan oleh Rainero saat ini. Cassalyn bangkit dari ranjang dengan bangga.
"Suamiku, tidak semua yang dikatakan oleh orang lain adalah kebenarannya. Sebagai seorang pria hebat, kau seharusnya tidak mudah begitu percaya pada rumor yang beredar." Cassalyn menyeringai kecil. Malam ini dia membuktikan pada Rainero bahwa dia bukan wanita kotor seperti yang ada di pikiran Rainero. "Aku tidak akan membungkuk begitu rendah untuk sebuah keuntungan. Jika aku bisa mengirimkan wanita lain untuk menyenangkan rekan bisnisku, kenapa aku harus turun tangan sendiri."
Rainero tertampar oleh kata-kata Cassalyn. Namun, kebenaran kecil ini tidak akan mengubah fakta lain bahwa Cassalyn merupakan wanita berhati dingin yang kejam dan tercela.
Pria itu tidak akan berdebat dengan Cassalyn. Dia mengambil ponselnya dan menghubungi asistennya.
"Kirim pakaianku ke kediaman keluarga Atlante!"
Cassalyn meraih ponsel Rainero. "Tidak perlu, aku sudah menyiapkan pakaian untuk atasanmu." Setelahnya dia memutuskan panggilan itu. Cassalyn mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.
"Itu adalah ruangan pakaian, aku sudah menyiapkan pakaian untukmu."
"Aku tidak akan memakai apapun yang disiapkan olehmu!" Rainero menolak dengan tegas.
Cassalyn tidak mau berdebat. "Lakukan sesukamu." Dia melangkah menuju ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Ketika dia selesai, Rainero telah mendapatkan pakaiannya.
"Ke mana kau akan pergi, Suamiku?" Cassalyn melangkah dengan tubuh telanjang.
Rainero berhenti melangkah, ia membalik tubuhnya dan menatap Cassalyn. Pria itu kembali mengumpati Cassalyn dari dalam hatinya. Apakah Cassalyn harus melangkah dengan tubuh telanjang seperti itu? Dia benar-benar seperti seorang pelacur.
"Aku sudah melakukan tugasku."
"Lalu? Apakah kau berpikir setelah bercinta denganku satu kali kau akan pergi begitu saja? Suamiku, kita sudah menikah. Jika kau lupa aku akan menunjukan akta nikah kita. Sebagai suamiku kau harus tinggal bersamaku, tapi jika kau keberatan tinggal di sini aku bisa pergi ke kediamanmu."
"Jangan pernah menginjakan kaki kotormu ke tempat itu!" Rainero langsung menyela dengan tajam. Kediamannya hanya disiapkan untuk Raphine, bukan Cassalyn.
"Kalau begitu tidak ada pilihan lain, kau akan tinggal denganku sampai aku melahirkan."
"Cassalyn aku setuju menikahimu, tapi bukan berarti aku akan tinggal di kediamanmu! Aku tidak sudi tinggal di sini denganmu!"
"Suamiku, apakah kau ingin pernikahan kita berjalan lebih lama? Untuk memiliki anak kita harus bercinta sesering mungkin," seru Cassalyn. "Kau tidak berpikir bahwa spermamu sangat luar biasa, bukan? Hanya dengan sekali bercinta akan langsung membuatku hamil?"
Rainero tidak ingin terikat perjanjian pernikahan dengan Cassalyn lebih lama. Apa yang dikatakan oleh Cassalyn masuk akal. Untuk membuat wanita itu mengandung, dia harus lebih sering berhubungan badan dengannya. Akan tetapi, sangat berat bagi Rainero untuk tinggal di satu kamar yang sama dengan Cassalyn.
Dia telah terbebani perasaan bersalah karena mengkhianati Raphine.
"Suamiku, aku sangat yakin dengan kemampuanku, tapi aku tidak yakin dengan kemampuanmu. Jadi kau harus berusaha lebih keras, seberapa lama pernikahan kita berlangsung semuanya tergantung pada kemampuanmu." Cassalyn bersuara lagi. Dan itu semakin membuat Rainero geram. Pria itu berada dalam situasi yang menjengkelkan sekali lagi.
"Cassalyn, aku bersumpah, suatu hari nanti aku pasti akan membuatmu sengsara!" geram Rainero.
Cassalyn terkekeh geli. "Kalau begitu aku akan menunggu hari itu tiba, takutnya hari seperti itu tidak akan pernah datang padaku." Dia tersenyum angkuh lalu kemudian melangkah menuju ke ruang pakaiannya. Mengambil gaun tidur secara acak dan keluar dari sana.
"Datang ke kamar dan ganti sprei dengan yang baru!" Cassalyn memberi arahan pada pelayan melalui intercom.
Rainero tidak ada di sana, pria itu telah keluar dari kamar Cassalyn karena panggilan dari Rosseta.
Cassalyn tidak mencari Rainero, dia hanya duduk di sofa menunggu pelayan datang.
"Apakah kau melihat Tuan Rainero?"
"Tuan Rainero sedang menerima panggilan, Nona. Dia berada di dekat jendela depan."
"Baiklah. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu."
"Baik, Nona."
Pelayan mengganti sprei dengan yang baru lalu kemudian undur diri.
Cassalyn menunggu Rainero kembali, tapi tidak ada tanda-tanda pria itu akan kembali ke kamar. Akhirnya Cassalyn bertanya pada penjaga keamanan kediamannya melalui intercom. "Apakah Tuan Rainero pergi?"
"Ya, Nona. Tuan Rainero pergi lima belas menit lalu."
Cassalyn mematikan sambungan itu. Dia tersenyum getir. Lupakan saja, dia tidak akan membuang-buang tenaganya untuk mengekang Rainero.
**
Di rumah sakit, Rainero melangkah dengan cepat. Pria itu tadi menerima kabar bahwa Raphine kesakitan. Jadi dia segera pergi ke rumah sakit dengan cemas.
"Rainero, Raphine kesakitan. Apa yang harus Ibu lakukan agar rasa sakit Raphine menghilang." Rosseta berkata pada Rainero sembari menangis. Wanita ini sedang bersandiwara, dia sengaja menghubungi Rainero agar pria itu meninggalkan Cassalyn.
Dia tidak akan membiarkan Rainero dan Cassalyn menghabiskan lebih banyak waktu bersama sehingga peluang Rainero akan jatuh cinta pada Cassalyn menjadi lebih sedikit.
"Sayang, aku baik-baik saja. Aku bisa menahannya." Raphine berkata dengan lembut. Dia hanya terbangun dan mengeluh sakit kepala pada ibunya, tapi ibunya malah menghubungi Rainero. Dia sebenarnya memang ingin Rainero bersamanya, tapi dia tahu bahwa Rainero pasti kurang istirahat dalam beberapa hari terakhir ini. Jadi dia harus menahan keinginannya agar Rainero memiliki istirahat yang cukup.
"Aku akan menemanimu di sini. Sekarang tidurlah. Rasa sakitnya akan berkurang nanti." Rainero menggenggam tangan Raphine.
Raphine merasa tidak tega pada tunanganya. Dia sangat beruntung karena pria itu sangat mencintainya.
"Baiklah." Raphine memejamkan matanya lagi sembari menggenggam tangan Rainero.
"Bu, sebaiknya Ibu juga kembali istirahat." Rainero beralih pada Rosseta.
"Baik." Rosseta segera pergi ke ranjang lain yang ada di sana. Dia tersenyum licik. Cassalyn tidak akan pernah bisa merebut Rainero dari tangan Raphine.
Untuk saat ini dia akan mengikuti kata-kata Rainero untuk tidak memberitahu putrinya mengenai pernikahan pria itu dengan Cassalyn. Dia juga tidak ingin kondisi putrinya menjadi buruk karena berita mengejutkan itu.
Namun, ketika kondisi putrinya menjadi lebih baik dia akan memberitahu putrinya sehingga putrinya bisa mengambil tindakan dan membuat Rainero meninggalkan Cassalyn tidak peduli bagaimana pun caranya.
**
"Kau benar-benar menikah dengan Rainero?" Camilla bertanya tidak percaya. Dia merupakan salah satu sahabat Cassalyn. Wanita itu memiliki penampilan yang sama dengan Cassalyn, tampak dingin dan tidak mudah bergaul dengan orang lain.
Saat ini tiga orang wanita tengah duduk di sofa yang terdapat di ruang kerja di perusahaan Cassalyn.
"Bagaimana kau membuat pria itu mau menikah denganmu?" tanya Daniella. Dia tahu bahwa Rainero tidak akan pernah menikahi Cassalyn dengan sukarela. Rainero menjadi salah satu yang tidak menyukai Cassalyn garis keras karena pria itu merupakan tunangan dari saudari beda ibu.
"Apakah kau menggunakan Raphine?" Abigail menebak dengan tepat. Dia telah mendengar tentang kecelakaan Raphine dan juga kondisi wanita itu. Dia juga mengetahui bahwa Rainero mencari dokter terbaik yang bisa mengoperasi Raphine. Dan Rainero pasti telah menemukan Cassalyn.
"Kau benar, Abigail. Aku mengoperasi Raphine, tapi aku menggunakan nyawa wanita itu agar bisa menikah dengan Rainero."
Daniella menghela napas kasar. "Cassalyn kau benar-benar bodoh kali ini. Jika aku jadi kau aku pasti akan membiarkan Raphine tewas."
Abigail dan Camilla juga setuju dengan kata-kata Daniella. Seharunya Cassalyn membiarkan Raphine mati, dengan begitu akan berkurang satu wanita penuh sandiwara di dunia ini.
"Kematian wanita itu tidak berguna untukku, Abigail. Dengan menggunakan keselamatannya aku bisa membuat Kakek berhenti memintaku untuk menikah. Selain itu aku akan memiliki anak dengan Rainero. Itu benar-benar pertukaran yang bagus."
"Namun, aku pikir ini juga cukup bagus. Kau bisa membalas dendam pada Raphine dan Ibunya. Mereka telah menyebarkan desas-desus buruk tentangmu di luar sana, selain itu ibunya juga telah merebut ayahmu dari ibumu. Ini merupakan jalan pembalasna dendam yang bagus, Cassalyn." Daniella berkata dengan senang.
"Membalas dendam?" Cassalyn tersenyum kecil. "Aku tidak menaruh dendam pada mereka. Sesuatu yang tidak ditakdirkan untukku meski aku menggenggamnya sangat erat sesuatu itu pasti akan terlepas juga. Begitu juga dengan ayahku. Selain itu aku tidak ingin mengotori hatiku dengan hal-hal tidak penting seperti mengurusi Raphine dan Rosseta, mereka benar-benar tidak berada di level yang sama denganku. Jika hanya ingin membalas dendam, aku bisa menginjak-injak mereka dengan kakiku. Saat ini uang yang mereka dapatkan untuk hidup berasal dari perusahaan yang aku pimpin.
Bukan sesuatu yang sulit bagiku untuk melemparkan ayahku dan keluarganya ke jalanan. Namun, kesedihanku akan usai dengan aku melakukan itu? Jawabannya adalah tidak, maka aku lebih memilih untuk melepaskan apa yang terjadi di masa lalu." Cassalyn tidak ingin dipersulit dengan dendam di hatinya. Dia telah menderita karena rasa sakit diabaikan dan tidak diinginkan, jadi dia tidak ingin menyiksa dirinya sendiri lagi dengan tambahan dendam, amarah dan kebencian.
Dia membiarkan apa yang terjadi di masa lalu pergi begitu saja. Selain itu dia tidak ingin membuat kakeknya sedih dengan pertikaian mereka, jadi dia memilih untuk melepas, tapi bukan berarti dia akan melupakan apa saja yang sudah orang-orang itu lakukan terhadapnya.
"Jika menurutmu seperti itu maka pastikan jangan sampai hatimu yang mengendalikan hidupmu. Ingat ini baik-baik, Cassalyn. Mereka yang jatuh cinta adalah mereka yang kalah, dalam hal ini kau jatuh cinta pada Rainer, dan jika kau tidak bisa mengendalikan hatimu sendiri maka kaulah yang akan hancur!" Abigail memperingati Cassalyn.
Sebagi sahabatnya, Abigail tidak ingin Cassalyn terluka untuk kesekian kalinya.
"Aku mengerti, Abi." Cassalyn sangat mengerti tentang hal itu, dia telah melihat contoh yang baik dari ibunya. Dia tidak akan pernah menjadi orang yang kalah, dalam hidup ini dia akan selalu pemenangnya.
"Rainero pasti tidak senang diperlakukan seperti itu olehmu. Dia mungkin akan melakukan sesuatu terhadapmu di masa depan," seru Camilla.
"Aku tidak takut bertarung dengannya, Camilla," balas Cassalyn.
"Kami akan bertarung bersamamu, Cassalyn." Daniella berkata dengan solidaritas tinggi.
Cassalyn tahu tentang hal itu. Dia cukup beruntung karena memiliki tiga sahabat yang luar biasa dan juga memiliki kekuatan yang besar di tangan mereka. Ketiganya berasal dari latar belakang yang kuat.
Daniella merupakan pewaris dari salah satu keluarga terkuat di negara itu, ayah Daniella merupakan pemimpin dari Shine Group yang masuk dalam 300 perusahaan top dunia, Abigail merupakan putri dari seorang mafia yang berpengaruh di dunia bawah, dan Camilla, dia juga pewaris dari keluarga berkuasa. Keluarga Camilla merupakan pemilik dari Phoenix Entertainment yang merupakan perusahaan besar di dunia hiburan.
Jika Rainero menyerang Cassalyn maka itu benar-benar akan menjadi pertarungan yang besar karena melibatkan banyak keluarga penguasa.
"Lihat, bukankah itu saudarimu yang sombong itu!" Jade, sahabat Eric melihat ke arah Cassalyn dan tiga teman wanitanya yang saat ini melangkah menuju ke ruangan khusus di klub malam itu.Pandangan Eric dan tiga temannnya yang lain saat ini bergerak ke arah pandangan yang sama dengan Jade. Tatapan cabul Eric langsung tertuju pada Daniella Shine, Eric selalu memimpikan tentang bersenang-senang dengan wanita itu."Eric, aku benar-benar penasaran seperti apa rasa tubuh saudari perempuanmu itu. Dia pasti sangat nikmat." Daniel akan meneteskan air liurnya sebentar lagi. Pria ini tidak ada bedanya dengan Eric, mereka berdua sama-sama cabul dengan kebiasaan buruk yang memuakan. Tidak hanya mereka berdua, tapi tiga yang lainnya juga sama."Jika kalian penasaran kalian bisa pergi untuk mencobanya," sahut Eric."Siapa yang berani bermain dengan wanita gila seperti itu, Eric. Dia pasti tidak akan melepaskan kami." Rix membalas kata-kata Eric.Meski mereka semua memikirkan seperti apa rasanya berc
Pukul satu pagi Cassalyn baru kembali ke kediamannya setelah beberapa saat lalu dia berpisah dengan teman-temannya di klub malam.Sebuah kebetulan mobil Rainero juga tiba di kediaman itu di waktu yang sama.Cassalyn tidak langsung masuk ke kediamannya melainkan menunggu Rainero. Wanita itu menunggu Rainero dengan sedikit senyum di wajahnya. Bukankah dia dan Rainero berjodoh? Mereka bahkan datang di saat yang sama."Suamiku kau pulang di waktu yang sangat tepat." Cassalyn tersenyum ringan.Rainero tidak merespon dengan baik kata-kata Cassalyn. Pria ini telah bertemu dengan keluarga empat sahabat Eric. Mereka sepakat untuk menuntut Cassalyn agar wanita itu di penjara."Cassalyn, kau masih bisa bersenang-senang setelah memukuli orang lain." Rainero berkata dengan sinis.Cassalyn tersenyum geli. "Apakah Eric mengadu padamu? Ckck, berapa usianya, dia bahkan tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.""Kau benar-benar mengerikan! Kau memukuli orang lain, tapi tidak merasa bersalah sedikit
"Suamimu benar-benar luar biasa, Cassa. Bukannya membelamu, pria itu malah berniat mengirimmu ke penjara." Abigail berkomentar usai surat panggilan dari pengadilan sampai ke meja kerja Cassalyn.Cassalyn tersenyum kecil. "Suamiku tidak pernah kalah sebelumnya, dan aku akan mengajarkannya apa itu artinya kekalahan.""Kau memang harus melakukannya. Aku tidak tahu di mana sebenarnya Rainero meletakan otaknya. Pria itu seorang pengacara hebat, tapi dia masih saja bisa dibodohi oleh Eric. Dan ini bukan yang pertama kalinya.""Bukankah ada yang pernah mengatakan bahwa ketika pria sedang jatuh cinta maka logikanya akan menjadi tumpul. Rainero salah satu dari mereka. Dia akan melakukan apa saja yang dikatakan oleh Raphine." Cassalyn meletakan surat yang sudah ia baca.Di masa lalu Eric pernah terlibat dalam sebuah kasus pemukulan, Rainero membela Eric dan kemudian Eric dinyatakan tidak bersalah padahal pria itu hampir membuat seseorang kehilangan nyawa.Dan pada akhirnya korban yang seharusny
Pdf ready, ya.Yang mau bisa wa ke 085788190001Harga 100kJumlah halaman 1046 hal.Pembayaran melalui rek bca atau shopeepay.Ebook ready hari rabu, harga tidak berbeda jauh dari pdf.***Waktu berlalu dalam sekejap mata, hari persidangan telah tiba. Rainero menjadi pengacara untuk Eric dan empat sahabat Eric, sementara itu Cassalyn ditemani oleh pengacara perusahaannya yang merupakan pengacara dari luar negeri.Rainero memang pengacara terhebat di negara itu, tapi bukan berarti tidak ada yang lebih hebat dari Rainero.Pengacara Cassalyn saat ini merupakan pengacara yang telah memenangkan kasus-kasus besar di dunia. Alasan kenapa pengacara itu mau menjadi pengacara perusahaan Cassalyn sejak beberapa tahun lalu adalah karena Cassalyn telah menyelamatkan nyawa ayahnya. Cassalyn melakukan operasi untuk pria paling penting dalam hidupnya, sebagai bentuk terima kasih dia menjadi pengacara untuk Cassalyn.Di ruang pengadilan semua orang diam, hakim dan jaksa belum pernah menangani kasus di
"Reinero apa yang dikatakan oleh Cassalyn padamu?" tanya Eric tanpa rasa bersalah sedikit pun terhadap Rainero."Eric, kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku? Apakah kau tahu apa yang kau lakukan telah mempermalukanku!" Rainero tidak pernah memarahi Eric dengan begitu keras seperti ini sebelumnya."Rainero maafkan Eric. Dia dipukuli oleh begitu brutal oleh Cassalyn, dia hanya ingin membalas dendam pada Cassalyn." Rosseta bicara untuk Eric. "Selain itu kau adalah calon saudara ipar Eric, bahkan jika Eric salah kau harus membantunya untuk membalas orang-orang yang telah menyakitinya."Rainero menatap calon ibu mertuanya dengan tidak percaya. Wanita ini sama buruknya dengan ibunya, jika ibunya tidak memdulikannya maka ibu Eric terlalu peduuli padanya sehingga tidak peduli kejahatan apa yang dilakukan oleh Eric dia akan membenarkannya."Ada batasan tertentu dalam membelanya, Bibi. Dia tidak mengatakan dengan jujur padaku sehingga aku terlihat bodoh tadi." Rainero tidak bisa me
Rainero segera pergi ke rumah sakit setelah dia menerima kabar dari perawat yang menjaga Raphine memberitahunya bahwa Raphine tiba-tiba kehilangan kesadaran setelah mengetahui tentang apa yang terjadi saat ini."Sayang." Rainero mendekati Raphine yang tampak pucat."Sayang, apa yang harus aku lakukan sekarang? Kakak akan di penjara. Masa depannya akan hancur. Hatiku sangat sakit." Raphine mulai meneteskan air matanya.Dia telah mengetahui situasinya saat ini. Selain itu Vernand Atlante juga telah memutuskan hubungan dengan ayahnya. Jadi, satu-satunya yang bisa membantu Eric keluar dari masalah adalah Rainero.Dia harus bertindak semenyedihkan mungkin agar Rainero mau membantunya."Sayang, jangan memikirkan tentang kakakmu. Dia bahkan tidak memikirkan bagaimana nasibmu ketika dia melakukan kejahatan." Rainero sangat kecewa para Eric, tapi itu tidak mengubah kasih sayangnya terhadap Raphine. Hatinya sakit melihat air mata di wajah wanitanya."Aku mengenal Kakak dengan baik. Dia tidak ak
"Tuntutanku saat ini sedang diproses dan aku tidak akan pernah mencabutnya. Bajingan seperti Eric harus di penjara.""Cassalyn!" Baron meraung sekali lagi. Matanya memerah dengan rahang yang mengeras dan urat leher yang menonjol. Pria itu benar-benar murka sekarang. "Kau benar-benar keji, kau ingin menghancurkan saudaramu sendiri!""Tuan Baron, kau sangat menggelikan. Putramu bisa menuntut keadilan, tapi aku tidak boleh. Anda seharusnya berhenti memanjakan bajingan itu, lihat seperti apa dia tumbuh karena didikan mengerikan Anda. Putra Anda menjadi pembunuh, pemerkosa, pelaku kekerasan dan kejahatan lainnya.""Tutup mulutmu!" geram Baron."Apa yang dikatakan oleh Cassalyn benar. Putramu menjadi sangat mengerikan karena kau tidak bisa mendidiknya denga benar. Dan bajingan itu pantas dihukum seberat-beratnya. Aku benar-benar merasa terhina darah keluarga Atlante mengalir di pembunuh seperti itu!" Vernand berkata dengan tajam."Ayah, Eric adalah cucumu juga.""Aku tidak memiliki cucu pem
"Tuan, orang yang menyebarkan video-video itu ke internet adalah Ravia, asisten pribadi Nona Cassalyn." Alonso memberitahu Rainero. Sejak video kejahatan Eric dan teman-temannya beredar, Rainero telah memberi perintah pada Alonso untuk mencari tahu siapa dalangnya.Rainero tidak memiliki keinginan untuk membalas dendam atas nama Eric, dia hanya ingin mengetahuinya saja.Pemberitahuan dari Alonso tidak begitu mengejutkan Rainero, video-video itu beredar setelah Eric mencari masalah dengan Cassalyn, jadi ada kemungkinan wanita itu yang menyebarkannya.Hanya saja dia tidak menyangka bahwa Cassalyn benar-benar akan melupakan ikatan darah di antara mereka berdua.Rainero tidak menanggapi kata-kata asisten pribadinya, dia hanya melihat ke luar jendela. Dia memikirkan kembali kata-kata Cassalyn, wanita itu tampaknya tidak hanya bicara saja, tapi juga memberikan bukti kejahatan Eric.Dia yakin setelah ini Cassalyn pasti akan mentertawakannya karena ditipu oleh Eric.Waktu berlalu, Rainero sam