Share

49. Marah

49. Marah

***

"Apa mau kalian?" tanya Reta dengan suara mendesis tajam.

"Seperti yang kami katakan tadi. Kami ingin kamu menjauhi Hadi karena dia masih mempunyai iatri," jelasnya.

"Iya. Jadi perempuan kok murahan sekali. Laki-laki sudah mempunyai istri kok masih saja didekati." Reta menoleh ke arah Mak Katijah yang baru saja berucap hal demikian, ia memandang perempuan setengah abad yang not have akhlak Itu.

Sesaat kemudian Reta tersenyum sinis, ia menyandarkan duduk pada sandaran kursi dengan menautkan kedua telapak tangannya. Reta memandangi satu persatu orang yang ada di hadapannya. "Kalian pikir aku yang merayunya?" tanya Reta santai.

Ia menatap Matun yang sedari tadi hanya berdiri dan diam seribu bahasa. "Apa kalian pikir aku tidak bisa hidup tanpa Bang Hadi?" Sesaat kemudian Reta tertawa. "Kalian salah," ucapnya kemudian.

"Asal kalian tahu, tanpa Bang Hadi pun aku masih bisa menikmati hidupku. Kalian salah kalau memintaku menjau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status