Share

Bab 19

Sean tak henti-hentinya menghela nafas saat mematut diri di depan cermin. Dia sedang kesal. Kesal sekali. Mengapa demikian? Berniat menampilkan diri sebagai sosok pria jorok yang tidak tahu cara berpakaian dengan benar, malah membuatnya terlihat semakin tampan dengan hanya mengenakan kaos biasa beserta celana pendek. Terlalu jauh dari prediksi yang dia bayangkan. 

"Heran. Di bagian mana Tuhan meletakkan kekuranganku ya? Kukira dengan memakai stelan seperti ini akan membuatku terlihat seperti gembel. Kenapa ketampananku malah bertambah semakin bersinar saja?" ujar Sean terheran-heran sendiri. Tangannya kemudian bergerak mengusap deretan roti sobek di perutnya. "Perfect!"

Tok tok tok

Pintu kamar diketuk dari luar. Hal itu membuat Sean berdecak kuat. Wanita itu pasti sudah datang. Menyebalkan. 

"Sean, Ibu tahu kau ada di dalam. Cepat keluar. Tamunya sudah datang!" teriak Safina dari luar pintu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status