Share

Gelisah menyerang

Saat Arya berkemas, ketukan pintu dari kuar ruangan.

Tok ... tok.

"Iya sayang, ada apa?" Arya seraya menutupi tubuh Shelomitha dengan selimut, lalu bergesa membukakan pintu yang ia kunci.

"Ayah tumben dikunci kamar kerjanya?" tanya Raka penasaran.

"Bunda tidur sayang, kasihan dede bayinya di dalam kecapekan mungkin," jawab Arya gugup.

"Apa tidak capek, Ayah tidur disofa, begitu, Bunda." Raka cemas melihat Bundanya.

"Tidak lagian kan sofanya besar sayang, biarkan, Bunda istirahat ya."

"Baiklah.''

Raka berjalan ke arah luar.

"Tuh kan, Raka lupa, Ponsel, Ayah bunyi terus dari tadi, Ayah lupa bawa ponselnya di atas meja makan."

Raka memberikan ponsel pada sang Ayah.

"Astagfirullah iya, Ayah lupa, makasih ya sayang."

"Sama-sama, Ayah. Raka ke bawah dulu."

"Hu um."

Arya tersenyum untung istrinya sudah tertidur, ia lalu mendekati istrinya, melihat wajahnya yang sangat lelah. Arya lupa jika ia harus mengecek siapa yang telepon diponselnya. Ternyata beberapa panggilan dari Mamanya.

[Hal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status