Share

Part 21

Kini ia memekik kesakitan, dan aku tidak perduli. Rasanya api amarah di hati kian membara. Aku ingin dia tahu kalau aku ini bukan sosok wanita yang lemah dan mudah ditindas. 

"Ada apa ini?!" tanya Mas Ibnu sambil menatapku lalu bergantian menatap Lusi.

"Kamu tanya saja sama wanita murahan itu, Mas!" sahut Lusi sambil menunjuk ke arahku.

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Lusi. 

"Ibu kok malah tampar aku?!" protes Lusi seraya memegangi pipinya yang merah karena kena tampar ibu mertua.

"Mulut kamu dijaga, Lusi. Kamu jangan sekali-kali ngatain mantu Ibu wanita murahan. Karena dia itu wanita baik-baik!" hardik Ibu menatap bengis wajah cucunya.

Aku tersenyum penuh kemenangan melihat Ibu selalu membelaku. Terlebih lagi, Mas Ibnu hanya diam tanpa berkata apa-apa ataupun membela gundiknya. Dasar laki-laki

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status