Share

Part 20

"Lus, Lusi!" Aku membangunkan Lusi yang masih terlelap di balik selimut.

"Apaan sih, May. Aku masih ngantuk!" Perempuan berambut keemasan tersebut langsung membungkus kepalanya dengan selimut.

"Bangun, udah siang."

"Aku mau membatalkan perjanjian itu, May. Aku nggak kuat!" Lusi menyibak selimut dan turun dari tempat tidur.

"Oke, kita bicarakan nanti di luar. Kamu mandi dulu. Bau banget!" Mengibas-ngibaskan tangan di depan hidung.

Tanpa banyak basa-basi aku keluar dari kamar dan menghapiri Mas Ibnu yang sedang duduk membaca koran.

"Kenapa, May? Kok mukanya dilipet begitu. Cantiknya ilang tau!" Mas Ibnu mencubit pipiku.

"Memangnya aku cantik? Bukannya aku buruk rupa, wajahnya mbosenin dan keliatan tua!" sahutku kesal.

Entahlah, akhir-akhir ini ruang emosiku lebih tinggi dan sulit sekali untuk terkendali. Moodku mudah se

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status