Share

Bab 17 : Bapak Stroke

"Maafkan Ibu, ya, Mas, jangan dimasukkan ke hati."

Mas Haris yang sedari tadi fokus pada ponselnya kini menatapku. Setelah memberikan bungkusan nasi tadi Mas Haris langsung pergi begitu saja, membuatku kelabakan untuk menyusulnya.

Aku menemukannya di taman rumah sakit, sedang duduk sembari berdiam diri. Kutinggalkan Ghea beserta dua keponakanku bersama Ibu, ah lagi-lagi aku merepotkan gadis itu.

"Memangnya Mas pernah masukkan perkataan Ibu ke hati? Mas gak marah, cuma sedikit berpikir saja."

"Tentang apa?"

"Selama kita menikah, apa kamu bahagia hidup bersama dengan Mas?"

Aku terdiam sejenak, menatap manik matanya yang seserius itu mengucapkan pertanyaannya.

"Mas kepikiran perkataan Ibu, ya?"

"Enggak, Mas cuma ingin bertanya saja, dik. Karena Mas pikir, Mas cuma tukang tahu, berani memperistri wanita cantik dan dari keluarga kaya tanpa menyadari kemampuan Mas sendiri. Selama ini mungkin kamu merasa apa yang Mas berikan padamu kurang ...."

"Mas!" Aku memotong ucapan Mas Haris. "Selama k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status