共有

Dua hari sendiri

作者: Suzy Ru
last update 最終更新日: 2025-10-16 23:43:20

"Maaf, telah membuatmu menunggu lama!" ucap Devan yang seketika mengejutkan bara.

Dahi bara mengernyit heran melihat sikap Devan yang sangat berbeda dengan dulu.

Senyum bara mengembang. Ia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan guna menyambut kedatangan klien besarnya itu.

"Bagaimana kabar kamu?" tanya Bara.

"Seperti yang kamu lihat! Aku baik-baik saja. Bagaimana kabar kamu? Denger-denger, kamu sudah menikah, ya?" tanya Devan penasaran.

"Duduklah!" pinta Bara mempersilahkan Devan."Sebelum membahas tentang kehidupan pribadi kita, kita bahas tentang pekerjaan terlebih dahulu," tutur Bara yang bersiap menjelaskan tentang masalah yang terjadi.

Kevin menyerahkan laporan yang sudah di siapkan sebelumnya kepada bara.

"Apa yang perlu kita bahas? Bukankah proyek kita lancar-lancar saja?" Pertanyaan Devan seketika membuat Bara dan kevin mengernyit heran.

"Bukankah kamu mengirim email kalo ada kekeliruan dalam masalah keuangan?" Bara memastikan.

"Hahahahaha. Sorry, Bro. Sekali lagi, sorry
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Pasar Malam

    "Sesudah dari rumah sakit, kita pergi ke pasar malam, yuk!" pinta Shera menggandeng tangan bara."Pasar malam?" tanya bara mengernyitkan dahi. Melirik ke arah Kevin yang berjalan tak jauh darinya sembari membawa bingkisan parcel tersebut.Kevin hanya menganggukkan kepala. Seakan memberi isyarat kepada tuan mudanya itu.Shera memicing menatap sang suami yang beralih menatapnya. Terlihat begitu jelas, ada sesuatu yang di sembunyikan dari mereka berdua."Jangan bilang kamu tak mengerti pasar malam?" "Kata siapa aku tak mengerti pasar malam. Mengertilah!" ucap bara menoel hidung mancung istrinya itu."Serius?" Shera seakan tak percaya.Bara menghela nafas panjang. Perlu ekstra hati-hati untuk berbicara pada istrinya saat ini. "Bukankah waktu sekolah dulu, kamu pernah bekerja di pasar malam?" tutur Bara mulai meyakinkan."Ternyata dia juga tau saat aku bekerja di pasar malam?" tanya batin Shera menyeringai. Benar-benar tidak menyangka, bara memperhatikan dirinya di saat hubungan mereka se

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    rindu seorang ibu

    "Kamu harusnya sadar diri. Jika perceraian itu tiba, jangan menuntut apa-apa lagi. Setidaknya, kamu dan keluargamu berterimakasih pada kami karena sudah melunasi hutang dan memberikan fasilitas yang layak. Dan apabila kamu melahirkan anak, sudah pasti kamu mendapatkan hadiah lebih dari istriku. Jadi, aku peringatkan sekali lagi. Untuk sadar diri!" Perkataan pak David sebelum pernikahan terjadi terlintas kembali dalam benaknya.Shera tersenyum saat Bara tiba-tiba melihatnya. Sosok lelaki yang dulu sangat ia benci kini telah mengisi relung hatinya. "Saling memiliki dan saling mencintai. Dia bilang seperti itu padaku! Tapi, tetap saja sepuluh tahun ke depan perceraian datang menanti. Gara-gara sebuah perjanjian, aku harus menelan kebahagiaanku bersamanya. Entah apa sebenarnya yang ia sembunyikan padaku, sampai-sampai dia tak mampu melawan perjanjian yang telah ditetapkan oleh pak David. Sebelum merubah isinya kembali, setidaknya dia berbicara dulu denganku. Mengubah salah satu perjanjia

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Masalah shera

    Mama Dewi mendongak. Bibirnya merapat mengimbangi rasa takut yang datang menghampiri."Aduh! Papa bangun lagi," gumam mama dewi memasukkan foto itu kembali ke dalam laci meja.Sesaat, ia menoleh. Bernafas lega saat sang suami tidur kembali."Syukurlah! Papa tak mendengarnya," ucap mama Dewi kembali merebahkan tubuhnya. Perlahan, jemari tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Kedua matanya mengerling menatap ke arah atas seraya mengingat kenangan indah saat bersama Rony, anak angkat Mana Dewi dan pak David sebelum mempunyai Kiara dan Bara."Rony, mama sangat merindukanmu, Nak!" gumam batin mama Dewi memejamkan kedua mata. Meneteskan air mata yang tertahan di pelupuk mata. Rasa rindu yang membuncah terasa begitu sakit hingga menusuk hati."Semoga saja, waktu bisa mempertemukan kita kembali!" harap mama dewi.****Shera menyeringai melihat bara yang begitu sibuk dengan pekerjaannya. Melangkah perlahan sembari membawakan secangkir kopi untuk sang suami tercinta."Apa masih lam

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Rindu yang tak tertahankan

    "Kevin, siapkan mobil!" Suara bara terdengar dari balik handphone Kevin.Kevin terbangun. Baru saja ia merebahkan tubuhnya untuk menghilangkan rasa lelah. Tiba-tiba, ada perintah yang menghampiri."Buat apa, Mas?Bukankah jadwal acaranya besok pagi?" tanya Kevin mencoba mengingatkan."Batalkan semua! Kita pulang ke Malang sekarang juga!" Bara mematikan ponselnya seketika.Kevin mengernyit heran. Sejenak, ia berpikir. Apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga besar atasannya itu. Sampai-sampai, menyuruhnya untuk pulang secara tiba-tiba."Digo juga tak ada kabar. Biasanya, kalo ada masalah dengan keluarga besar, digo selalu memberi kabar padaku," ucap Kevin berpikir sejenak."Apa jangan-jangan mbak Shera kenapa-kenapa?"Drt ... Drt ...Kevin beranjak dari tempatnya. Bergegas berlari keluar dari kamar, saat panggilan bara tertuju kembali padanya.Sepanjang perjalanan, Bara mendesah sebal saat Pikirannya selalu tertuju ke arah shera. Kedua matanya memicing ke arah depan yang macet total.

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Keyakinan Manda

    "Dokter salah paham. Dia bukan suami saya," tutur Shera mencoba menjelaskan. Namun percuma saja. Dokter itu melangkah menjauh darinya saat ada panggilan mendesak yang datang."Huft!" Helaan nafas keluar dari mulut dan hidung mancungnya. Duduk kembali sembari menjinjing rok panjang yang ia kenakan. Memastikan keadaan kaki kirinya yang terluka."Pantes saja, masih nyeri. Ternyata, lukanya sepanjang ini," gumam Shera menutup kembali rok panjangnya.Sesaat, pandangan matanya beralih ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Hampir satu jam berlalu, ia duduk seorang diri menunggu orang yang telah ia tolong."Kenapa tak ada satupun keluarganya yang ke sini? Apa mungkin ...," kata shera terhenti saat ada seseorang lelaki yang datang menghampiri."Apa Anda yang menghubungi saya menggunakan handphonenya pak Rony?" tanya lelaki tersebut yang merupakan sopir pribadi."Iya. Ini dompet dan handphone beliau," ucap Shera menyerahkan dompet coklat kecil dan benda layar pipih yang te

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    curahan hati Adit

    "Jika ada waktu, kamu ke sini, ya! Kakak butuh kamu," sebuah chat manda yang mengingatkan Shera kembali."Apa karena ini? Kak Manda memyuruhku ke sana?" batin shera bertanya. Memicing ke arah wanita yang terus saja melingkarkan tangan di lengan sahabatnya itu."Mas Adit, ada banyak hal yang perlu kita bicarakan!"Shera mendesah sebal. Memalingkan muka dan tak ingin melihat sikap manja yang keluar dari kekasih baru sahabatnya itu.Melangkah pergi meninggalkan mereka berdua yang masih saja berdiskusi.Lima menit sudah, Shera duduk seorang diri. Menunggu seseorang yang seharusnya bisa menyelesaikan beberapa pertanyaan yang bergelut dalam pikirannya.Shera mendongak. Tegakkan salivanya mengalir dengan paksa ketika Adit mulai datang dan duduk di sampingnya."Shera!" "Bagaimana dengan kak Manda, Mas?" Shera menoleh. Tersirat jelas, adit menunduk dan tak mampu menatapnya. Seakan rasa bersalah mulai datang menyelimuti diri lelaki berusia dua puluh tujuh tahun tersebut."Mas Adit telah putus d

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status