Share

Bab 51

"Maaf, Pak, ada apa ya Bapak memanggil saya?"

Pak Rahmad pun meraih sebuah amplop besar berwarna coklat dari meja lalu diarahkan padaku.

"Buka dan bacalah ...." Aku mengambil amplop itu dan membukanya. Dadaku semakin berdegup kencang karena sejujurnya aku takut jika sumpah ibu terhadapku menjadi kenyataan.

Dahiku berkerut saat mendapati sebuah surat di dalam amplop tersebut. Aku pun membuka dan membaca kalimatnya satu persatu. Mataku terbelalak seakan tak percaya dengan apa yang kubaca kali ini. Tidak-tidak aku sepertinya sedang bermimpi, aku mencubit lenganku sedikit kencang sehingga membuatku meringis karena ternyata terasa sakit. Itu artinya aku tidak sedang bermimpi.

"Pak?" tanyaku meminta penjelasan pada pak Rahmad. Pak Rahmad yang seolah-olah mengerti dengan maksudku pun membuka suaranya kembali.

"Ya, seperti yang kamu lihat dan baca sendiri itu memang benar."

"I-ini serius, Pak? Tidak bercanda kan?"

"Apa wajah saya terlihat sedang bercanda? Apa yang membuatmu tidak yakin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status