Share

41 Tamu Tak Diundang

"Kami hanya ingin mengupas lebih jelas berita yang sekarang sedang viral. Yakni berita perselingkuhan antara Ayah dan anak tirinya," jelas pria itu dengan ramah.

Aku yang masih tercengang seketika saling melempar tatapan dengan Siska. Apa-apaan ini. Kisah piluku bahkan hendak dibeli oleh orang lain.

"Maaf, Mas. Sepertinya saya belum siap," tolakku secara halus.

"Kenapa, Mba? Berita ini sedang panas-panasnya. Semua orang menunggu klarifikasi dan cerita yang jelas dari sumbernya. Saya harap, Mba Mia bisa menerima tawaran saya." Pria itu tampak memohon.

Aku diam dalam beberapa detik. Aku memijat pelipis yang isinya terasa pusing.

"Entahlah. Saya tidak bisa memutuskan sekarang. Hari ini saya sangat sibuk dan lelah. Saya belum istirahat sama sekali," jawabku. Sebenarnya aku merasa tidak enak dengan pria itu. Seperti terlihat menggangtungkan harapan kepadaku kali ini. Tapi mau bagaimana, aku memang lelah dan belum bisa menerima tawaran apa pun.

"Baiklah. Saya hargai keputusan, Mba Mia."

Pri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status