Share

Bab 33: Tidak Butuh

Gadis itu menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga sebelum menggigit bibir menunjukkan dia sedang berpikir sambil menyoret sesuatu di kertas. Walau memiliki iPad dan laptop, Aruna lebih suka menggunakan kertas. Hanya gerakan sederhana tetapi itu memaku mata Baskara. Pikirannya yang sudah kembali jernih seketika kembali kosong.

Hanya terisi dengan sosok Aruna.

Ketika menatap wajah gadis itu dia seakan kembali ke masa lalu. Masa SMA. Masa ketika menatap wajah Aruna adalah hal yang sering dilakukannya hingga dia hapal berbagai ekspresi yang dimiliki oleh gadis itu. Ketika kesal Aruna akan mengernyit hingga muncul lipatan dalam di kening, ketika senyum ada lesung pipi samar yang hanya terlihat jika diperhatikan, atau ketika berpikir gadis itu tanpa sadar akan mengigit bibir kemudian menarik-nariknya seperti yang dilakukan sekarang.

Tiba-tiba sebuah tendangan yang menyapa tulang kering menariknya dari lamunan. Tentu saja Anya pelakunya.

Seketika dia langsung menoleh ke ara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
taungut sidin
cuma siji toh
goodnovel comment avatar
Via Eva
Sip, ternyata masih di ruang lingkup keluarga wijaya... pertanyaanya, apakah cerita novel " keluaga wijaya" ini merupakan pengalaman pribadi penulis...?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status