Share

Episode 19

Author: Alfianita
last update Last Updated: 2021-07-14 19:58:03

"Kenapa orang yang ada di dalam sana belum juga keluar?" Tanya So Myung dalam hati.

So Myung terus menunggu orang yang ada di dalam toilet keluar. Karena So Myung masih penasaran dengan kondisi orang yang ada di dalam. Namun saat itu tak kunjung keluar. Sehingga So Myung memutuskan untuk pergi dari toilet umum itu.

"Dokter So Myung," ucap Min Suk.

Saat So Myung hendak pergi dari toilet itu, tiba-tiba ada Min Suk yang masuk ke dalam. Dan itu membuat So  Myung merasa terkejut atas kehadiran Min Suk secara tiba-tiba. Bahkan So Myung dalam hatinya bertanya-tanya tentang Jun Hwan yang tadinya pergi untuk bertugas. 

"Min Suk ada di cafe ini, tapi kenapa Jun Hwan tadi pergi untuk bertugas? Apa Jun Hwan sedang membohongiku?" Tanya So Myung dalam hati.

"Dokter So Myung, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Min Suk yang membuyarkan So Myung dalam lamunannya.

"Akh iya, aku baik-baik saja. Ya sudah, aku harus pergi." So Myung berpamitan kepada Min Suk.

Tapi ketika So Myung maju satu langkah, tiba-tiba dia kembali mendengar suara orang yang sedang muntah dari dalam toilet umum itu. Dan seketika So Myung menghentikan langkahnya dan memutar kembali tubuhnya. 

"Uek... Uek...!" 

So Myung kembali berdiri di depan pintu toilet umum yang ada di cafe itu. Dan Min Suk pun melontarkan pertanyaan kepada So Myung, "Dokter So Myung, kenapa Anda kembali lagi? Bukankah Anda mau pergi?" Min Suk merasa aneh dengan tingkah laku So Myung yang menatap dirinya dengan tajam.

"Kenapa Dokter So Myung menatapku seperti itu?" Tanya Min Suk penasaran. 

"Aku ingin bertanya kepadamu, Min Suk!" Jawab So Myung seraya menatap tajam Min Suk.

"Tentang apa?" Min Suk berbalik bertanya.

"Tentang Jun Hwan. Bukankah tadi dia bilang kepadaku sedang menjalan tugas, bukan? Tapi kenapa kamu ada di sini mayor Min Suk?" Tanya So Myung menyelidik.

Min Suk hanya diam dan tidak lama kemudian Jun Hwan keluar dari dalam toilet seraya menundukkan kepalanya. Lalu Jun Hwan berkata, "Akh sial, kenapa aku terus muntah setelah makan seefood itu. Rasanya tubuhku pun lemas." Dan ketika Jun Hwan mengatakan hak itu, tanpa di sadari So Myung dan Min Suk berada di sana. 

"Ya Jun Hwan." Panggil So Myung.

Seketika Jun Hwan mengangkat kepalanya dan mendapati keberadaan So Myung serta Min Suk di sana. Dan itu membuat Jun Hwan terkejut lalu berkata, "Dokter So Myung, kenapa kamu ada di sini?" Jun Hwan dengan berat menelan silafahnya sendiri seraya menatap So Myung yang berada tepat di depan matanya.

"Seharusnya aku yang bertanya kepada mu, Jun Hwan. Kenapa kamu ada di sini? Apakah tugas kamu berada di sini?" Tanya So Myung menyelidik.

Jun Hwan seolah tidak bisa menjawab pertanyaan dari So Myung. Sehingga dia hanya diam membungkam seraya menundukkan kepalanya. Sedangkan Min Suk, dia hanya berdiri di sana dan tidak lama kemudian bersua untuk mencairkan suasana, "Ya Dokter So Myung, tadi kami memang bertugas bersama yang lain. Tapi setelah itu kita datang ke sini bersama-sama."

So Myung tidak hentinya menatap Jun Hwan yang hanya diam dengan sejuta kata. Dan setelah mendengar penjelasan dari Min Suk, So Myung pun berkata kepada mereka, "Terserah kalian mau menjawab apa. Dan kamu Mayor Min Suk, tolong bawa Kapten kamu Jun Hwan ke rumah sakit sekarang juga. Karena Dia membutuhkan perawatan segera sebelum alerginya itu bertambah parah." Setelah mengatakan itu kepada Jun Hwan dan Min Suk, So Myung pun pergi begitu saja.

Setelah kembali berada di tengah cafe, So Myung meminum kembali minuman yang dipesannya tadi untuk dia minum sebagai pelepas rasa kesal terhadap Jun Hwan yang menurut So Myung bahwa Jun Hwan sudah membohongi dirinya. Dan setelah itu So Myung menuju ke kasir untuk membayar beberapa makanan dan minuman yang sudah dipesan olehnya tadi. Sedangkan Jun Hwan dan Min Suk, mereka masih berada di toilet.

"Jun Hwan, mungkin benar apa yang dikatakan Dokter So Myung, kamu harus di bawa ke rumah sakit," ucap Min Suk memberi saran.

"Tunggu di sini, aku harus masuk lagi!" Pinta Jun Hwan kepada Min Suk.

Jun Hwan kembali masuk ke dalam toilet itu, dan tidak lama kemudian kembali terdengar Jun Hwan yang muntah-muntah, "Uek... Uek... Uek!" Tubuh Jun Hwan mulai melemas bahkan pandangannya pun mulai kabur. Dan tidak lama kemudian Jun Hwan jatuh pingsan.

"Bruk!" Tubuh Jun Hwan jatuh ke lantai.

Min Suk yang berada di luar pintu toilet merasa khawatir dengan keadaan Jun Hwan. Apalagi Jun Hwan yang tidak menyahuti panggilan Min Suk setelah beberapa kali Min Suk memanggilnya. Sehingga Min Suk membuka secara paksa pintu toilet yang masih dalam keadaan tertutup. Dan setelah itu, Min Suk mendapati tubuh Jun Hwan yang tidak sadarkan diri.

"Jun Hwan!"

"Jun Hwan!"

Beberapa kali Min Suk memanggil nama Jun Hwan, tapi Jun Hwan tetap belum sadarkan diri. Sehingga Min Suk menelfon beberapa prajurit yang lain untuk membantunya mengangkat Jun Hwan dan membawanya ke rumah sakit. 

****

"Dokter Young, kamu ada di sini?" Tanya So Myung kepada Young.

"Ma'afkan aku Dokter So Myung, karena tadi tiba-tiba pergi begitu saja saat berada di cafe bersamamu," ucap Young meminta ma'af.

"Tidak apa-apa dan tidak masalah juga. Tapi, kalau boleh tahu kenapa tadi Dokter Young menangis?" Tanya So Myung kembali dengan rasa penasaran yang ada dalam dirinya.

Young sejenak terdiam, menghela nafas panjang lalu Young seolah ingin menceritakan segalanya kepada So Myung, tapi tiba-tiba ada pasien datang dengan keadaan darurat yang harus segera diberi pertolongan. Sehingga Young mengurungkan niatnya itu dan kembali terfokuskan dengan pasien yang baru saja tiba di rumah sakit mereka bekerja.

"Dokter Young, lebih baik Anda yang menangani pasien ini! Karena saya masih ada pekerjaan lain yang harus saya selesaikan dengan segera," ucap So Myung kepada Young setelah mengetahui pasien yang baru saja tiba.

"Ma'af Dokter So Myung, saya juga tidak bisa. Karena masih ada pekerjaan lain yang harus saya tangani." Young pun menolak perkataan So Myung. Bahkan ketika Young menatap wajah Min Suk, seakan Young masih menyimpan rasa marah terhadap Min Suk. Dan kedua dokter cantik itu pun menolak untuk menangani pasien yang bernama Jun Hwan. Bahkan kedua dokter itu pun meminta Ji Tae untuk menangani Jun Hwan.

"Dokter Ji Tae, tolong Anda tangani pasien ini dengan segera. Karena Dia membutuhkan beberapa obat alergi. Dan berikan suntikan untuk menghentikan penyebaran bintik merah yang ada pada tubuhnya." Titah So Myung kepada Ji Tae. Lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja. Begitupun dengan Young yang mengikuti So Myung pergi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sunset is Love   Episode 47

    "Kenapa Dia berjalan kesini? Mau apa Dia sebenarnya?" tanya Jun Hwan.Ji Tae yang berjalan menuju ke rumah So Myung mendapatkan sambutan tidak baik dari Jun Hwan, karena ia merasa cemburu atas kehediran Ji Tae. Begitupun dengan Ji Tae sendiri yang tidak suka dengan kehadiran Jun Hwan yang sudah berada di depan rumah So Myung. Namun, keduanya bersikap profesional saja, meskioun tidak ada sikap baik diantara mereka."Kamu ada di sini ternyata. Di mana So Myung?" tanya Ji Tae."Ada di dalam, tunggu saja!" jawab Jun Hwan singkat.Keduanya pun berdiri di depan pintu sembari menatap lautan yang luas yang daoat mereka jangkau dari pandangan mereka. Dan tidak lama kemudian So Myung pun keluar dari dalam rumah itu. Dan kehadiran Ji Tae telah mengejutkan So Myung ketika So Myung baru membuka pintu rumahnya."Yeah Ji Tae? Oh ma'af, maksud saya Dokter Ji Tae. Anda datang

  • Sunset is Love   Episode 46

    "Apakah kamu marah kepadaku?" tanya Jun Hwan kepada So Myung yang masih duduk disampingnya."Tidak. Buat apa aku marah kepadamu? Akh sudahlah, jangan membahas hal yang membuat pikiranku terasa penat. Aku hanya butuh ketenangan pikiran, jiwa dan batin. Jadi, biarkan aku tertidur di pangkuanmu sejenak. Ok!" So Myung pun merebahkan tubuhnya di atas pasir sembari meletakkan kepalanya dipangkuan Jun Hwan.So Myung memejamkan kedua maniknya. Begitupun dengan Jun Hwan yang membiarkan So Myung merasakan ketenangan setelah banyak hal yang sudah dilaluinya. Dan hanya ada angin malam yang membuat udara malam menjadi terasa begitu dingin. Serta suara gemuruh ombak yang mengalun dan terombang-ambing."Kehidupan yang terasa begitu sulit, terkadang membuatku ingin berhenti di titik yang sama. Namun, aku sadar bahwa aku tidak akan selamanya berhenti dan mengurung diri. Masih ada banyak hal yang harus aku lalui, seperti mal

  • Sunset is Love   Episode 45

    "Ayah, please hear me!" teriak So Myung memanggil Pak Park.Setelah mendengarkan semua perkataan So Myung, Pak Park berjalan melintas dihadapan So Myung begitu saja tanpa melontarkan kata-kata, meskipun So Myung sudah berteriak memanggil namanya. Sehingga So Myung merasa marah dan kesal terhadap Pak Park. Namun So Myung hanya menatap Pak Park yang berjalan membelakanginya."Untuk kalian, segera kembali pulang ke Negara kalian sekarang!" Pak Park memerintahkan Do Myung dan pasukan yang lain untuk segera kembali ke Korea Utara."Tidak. Aku tidak akan kembali pulang sebelum memakamkan Ibuku. Terserah Ayah mau apa, yang pasti aku tidak akan pulang." Do Myung menolak perintah dari Perwira dan menyandang sebagai Ayahnya."Lakukan semua perintah! Jika tidak, maka aku akan akan pernah menganggapmu sebagai putraku. Dan ajak adikmu!" Pak Park membarikan ancaman kepada Do Myung. Yang membuat Do Myung tidak bisa

  • Sunset is Love   Episode 44

    Itulah perjuangan seorang Tentara. Menyerahkan seluruh jiwa mereka demi perdamaian, melindungi dan menyelamatkan masyarakat serta demi keutuhan Negerinya. Begitupun dengan sosok lelaki yang gagah seperti Jun Hwan. Yang menyerahkan jiwanya demi menyelamatkan seorang ibu paru baya yang memang sedang membutuhkan bantuannya."Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Tentara itu? Dan bagaimana caranya untuk mencari bantuan?" tanya seorang ibu dalam hati.Ibu itu masih kebingungan untuk menyelamatkan Jun Hwan yang masih tidak sadarkan diri. Dan ketika gempa susulan kembali mengguncang kota Geoungju, tembok yang awalnya masih berdiri tegak, kini telah roboh dan menimbun korban, di mana korban itu adalah ibu paru baya yang hendak diselamatkan oleh Jun Hwan."Huft, aw!" rintih Jun Hwan,Perlahan Jun Hwan membuka kedua matanya, lalu mencoba untuk memanggil bantuan agar dapat membantunya dan juga mengeluarkan ibu

  • Sunset is Love   Episode 43

    Tentara pasukan khusus Korea Selatan telah tiba di lokasi. Begitupun dengan Jun Hwan yang memberi aba-aba setiba di sana. Dan setelah itu pasukan yang lain pun menyebar untuk menyelamatkan korban yang mengalami luka berat maupun kecil."Siapakan peralatan semuanya! Jangan lupa untuk kalian memakai helm kalian!" Jun Hwan memberikan perintah kepada pasukannya.Setelah itu semua menyebar. Sedangkan sang Kapten, yang tak lain adalah Jun Hwan, Ia masih berdiri di tenda memantau keadaan kota Geoungju dengan alat yang sudah disiapkan, sekaligus menunggu kedatangan Tim Medis dari Rumah Sakit Haesung."Lebih baik kita menuju tenda yang didirikan di sana. Mungkin itu adalah tenda tentara pasukan." Ajak Young kepada tim medis lainnya.Setiba di tempat lokasi, Young dan tim medis yang lainnya segera menuju ke tempat Jun Hwan tengah menanti kedatangan mereka. Dan setelah berada di tenda itu, Jun Hwan merasa

  • Sunset is Love   Episode 42

    "Aku tidak menyangka bahwa So Myung bisa melakukan hal setega itu. Dan jika Dia kembali nanti, aku akan minta perhitungan dengannya." Gerutu Young dengan kesal.Jun Hwan yang melihat Young sedang menggerutu sendirian, akhirnya melontarkan pertanyaan untuk memastikan apa yang sudah terjadi terhadap adiknya itu. Namun Young menjawab pertanyaan Jun Hwan dengan nada yang masih tinggi."Young, ada apa denganmu?" Tanya Jun Hwan memastikan."Aku merasa kesal, bahkan ingin rasanya aku mencabik-cabik rambutnya dan juga bibirnya itu. Akh sudahlah, jangan bahas itu!" Jawab Young kemudian.Suasana pun berubah menjadi memanas. Untung saja ada Min Suk yang masuk ke dalam ruangan itu dan meredam suasana hati Young terbakar karena masih mengingat apa yang dilakukan So Myung terhadap dirinya."Jun Hwan, ada dengannya?" Tanya Min Suk kepada Jun Hwan.Sedangkan Jun Hwan hanya m

  • Sunset is Love   Episode 41

    "Ma'afkan aku Jun Hwan, karena aku harus pergi sekarang juga. Agar aku bisa menyelesaikan semua urusanku di sini dengan Pak Oh. Dan ini sudah tiba saatnya kamu dan yang lain mengenalku siapa aku sebenarnya." Ucap So Myung kwpada Jun Hwan. Namun Jun Hwan masih tertidur di atas branker.Dan sebelum matahari terbit serta memancarkan cahanya dengan sempurna, So Myung pergi dari ruangan Jun Hwan. Bahkan So Myung meninggalkan rumah sakit Haesung, lalu So Myung melajukan mobilnya untuk kembali pulang.Dengan penuh kemantapan akhirnya So Myung memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri. Kembali bertugas seperti apa yang dulu menjadi pekerjaannya. Kini So Myung pun sampai di rumahnya. Dan setelah memarkirkan mobilnya, ia langsung menuju ke kamarnya. Lalu ia segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.*****Cahaya matahari sudah terpancar dengan sempurna. Sehingga membuat kedua mata Jun Hwan

  • Sunset is Love   Episode 40

    Do Myung didorong di atas branker rumah sakit Haesung dan menuju ke depan rumah sakit untuk segera dipindahkan ke negaranya, Korea Utara. Dan sebelum Do Myung dimasukkan ke dalam mobil, tiba-tiba So Myung berlari dan menghampiri Do Myung. Lalu So Myung berkata kepada Do Myung, "Aku akan kembali, tapi setelah urusanku di sini selesai." Ucap So Myung, lalu memberikan hormat kepada Do Myung."Akan ku tunggu kehadiranmu kembali, So Myung," balas Do Myung singkat. Lalu membalas hormat yang diberikan So Myung, selayaknya kapten membalas hormat pasukannya.Setelah itu tangan mereka masing-masing diturunkan. Dan Do Myung kembali dimasukkan ke dalam mobil yang menjemputnya. Sedangkan So Myung, ia menatap mobil yang membawa Do Myung tanpa berkedip sama sekali. Bahkan ketika mobil itu sudah tidak lagi dijangkau dalam pandangannya matanya, So Myung masih menatap ke arah ujung jalan kota."Mungkin sudah saat aku harus kembali,

  • Sunset is Love   Episode 39

    "Awalnya semua berjalan sesuai dengan rencana. Namun ketika di pertengahan acara, tiba-tiba pemerintah Korea Utara berhianat. Lalu meminta orang kepercayaannya untuk menyerang secara tiba-tiba. Dan Kapten dari pasukan tentara khusus Korea Utara menolongku dari tembakan itu. Meskipun begitu, aku membantu menghentikan aksi penembakan itu. Dan akhirnya, perjuanagan aku dan Kapten Do Myung berakhir seperti ini." Jawab Jun Hwan menjelaskan."Sudah ku duga akan menjadi seperti ini," ucap So Myung dalam hati.So Myung sejenak mengarahkan pandangannya ke tirai yang membatasi Jun Hwan dan Do Myung. Setelah itu, So Myung menghembuskan nafas beratnya secara kasar. Sejenak So Myung menundukkan kepalanya. Dan tidak lama kemudian So Myung berkata kepada Jun Hwan."Aku harus pergi sebentar! Jadi, kamu jangan berani-beraninya untuk bergerak sedetik pun. Karena aku tidak mengijinkan kamu untuk melakukan hal itu." Ucap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status