Share

Boneka Misterius

Aku menerima sebuah boneka dari salah satu pasienku. Selama 5 tahun aku mengabdikan diri ke masyarakat sebagai personel kesehatan, ini bukan kali pertama aku menerima hadiah dari pasien.

Iya sih, aku memang tidak meminta mereka memberikanku sesuatu. Tapi karena di desa terpencil ini. Hampir semua penduduk adalah petani kecil yang berpenghasilan tidak seberapa.

Biaya murah tapi berkualitas. Ini adalah mottoku ketika aku menerima sertifikat kedokteranku.

Boneka yang diberikan kepadaku sudah tua. Bajunya sudah lecek. Penuh dengan sobek dibeberapa sisi. Rambutnya juga sebagian sudah rontok.

"Nama boneka itu Tania, bu dokter" kata seorang wanita tua yang memberikan kepadaku.

"Tania ya? Hihihi. Namanya sama kaya Saya nek" kataku sembari memberikan resep kepadanya.

Tangan nenek itu sudah bergemetar. Dia sepertinya sudah susah mengakat tangannya sendiri.

Aku melipat surat resep dan meletakannya di tangan kanannya.

"Semoga lekas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status