Accueil / Romansa / Surga Semalam / 134 Tiga Anak Berlomba untuk Kasih Ayah Mereka

Share

134 Tiga Anak Berlomba untuk Kasih Ayah Mereka

Auteur: Heartwriter
last update Dernière mise à jour: 2025-06-02 21:15:22

Tepat saat itu, dengan kedua tangannya, Julia memegang kedua pipi ayahnya dan menatap ayahnya. Ini membuat Kevin tidak sempat melihat wajah Julian.

Julius buru-buru memperbaiki topeng Julian yang terbuka.

Julia berkata. "Ayah, Julia harus menafkahi keluarga. Ayah sudah mandi dan bisa memberikan uang itu kepada Julia sekarang. Ayah kan punya banyak uang."

Kevin menatap anak yang bersemangat itu. Dia tidak tahu, entah kenapa dia selalu memanjakan anak ini.

'Apa mungkin aku menyukai anak ini karena anak ini ada hubungannya dengan Windy?' Kevin bertanya-tanya dalam hatinya.

Kemudian, Kevin mengeluarkan kartu kredit dari sakunya. "Ayah tidak membawa uang receh. Tapi ayah mau memberikan ini padamu. Tidak ada batasan untuk kartu ini. Belilah apa pun yang kalian suka." Ia menyerahkan kartu kredit hitam tanpa batasan itu kepada Julian. Anak ini pasti yang paling tua. Dia tampak lebih tenang daripada dua anak lainnya yang suka melompat-lompat.

Julius dengan gagah, mengangguk, berterimakasih dan
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Surga Semalam   145 Hukuman untuk Dua Wanita

    "Bess pelakunya, Kevin. Dia adalah orang yang memberi tahu kepadaku akan semua gerakan Windy di kantor." Jennifer akhirnya mengaku.Kevin mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menatap Bess."Dia ingin saya bekerja sama dengannya untuk menangani Windy, tetapi saya belum melakukan apa pun. Saya belum menyetujui permintaannya," lanjut Jennifer.Mata Bess dipenuhi dengan kebencian saat mendengar kata-kata Jennifer itu.Dia tidak menyangka wanita ini begitu gampangnya membocorkan kesepakatan mereka. Dia sendiri bahkan tidak takut. Tapi Jennifer sebagai putri tertua dari keluarga kaya, harusnya tidak takut.Apa yang harus dia takuti? CEO Kevin tidak mungkin menghancurkan wajahnya.Saat Jennifer melihat Bess memelototinya, ia mulai berteriak, "kenapa kamu menyalahkan aku? Dia akan melakukannya. Dia benar-benar akan menghancurkan wajahku. Kau tidak peduli, tapi aku peduli dengan wajahku."Jika penampilannya hancur, bukan cuma menghancurkan kesempatannya untuk Kevin, dia bahkan akan kehilangan

  • Surga Semalam   144 Cinta yang Tidak Berbalas

    "Saudara Kevin, apa yang membawamu kemari?" sapa Jennifer saat melihat lelaki yang baru masuk.Bar sudah dibersihkan untuk Kevin.Kevin duduk di kursi bar yang tinggi dan meminta para pengawalnya untuk menahan kedua wanita itu. Ekspresinya dingin dan kejam.Wajah Bess ditekan dengan keras ke meja oleh pengawal itu. Air mata mengalir di wajahnya, dan jantungnya berdegup kencang.Namun, tergila-gila akan Kevin terlihat jelas di matanya. Dia telah mencintai pria ini selama lima tahun, tetapi pada akhirnya, lelaki itu memperlakukannya seperti kotoran demi wanita lain.Sungguh tak berperasaan. Bess menjerit dalam hatinya.Jennifer berteriak ketakutan saat ditangkap pengawal Kevin lainnya, "Jangan lakukan ini padaku. Aku tak melakukan apapun. Kakak Kevin, bisakah kau membuatnya melepaskanku? Kau salah paham. Kamu pasti salah paham."Kevin tidak tergerak. Dia menuangkan segelas anggur merah untuk dirinya sendiri di meja bar dan meminumnya perlahan. Gerakannya ringan dan lambat, dan tatapanny

  • Surga Semalam   143 Persekongkolan Rahasia

    "Tapi, hal itu memang benar-benar terjadi, bibi." Jennifer masih berusaha mempengaruhi Margareth.Saat ini, diam-diam, Margareth mulai membandingkan antara Windy dan Jennifer. Jennifer yang berasal dari latar belakang keluarga yang baik dan berpendidikan tinggi, tampak sedikit picik dan juga angkuh walaupun tidak dia perlihatkan di depannya tapi, Jennifer kadang keceplosan tentang keangkuhannya itu di depannya.Margareth yang sebelum ini tidak pernah mempermasalahkan hal itu, entah kenapa mulai melihatnya sebagai kekurangan Jennifer. Dia bersyukur, putranya tidak menyukai Jennifer.Jennifer masih terus nyerocos tentang perlakuan istimewa Kevin untuk Windy, yang dia khawatirkan akan membuat Windy memanfaatkannya untuk menguasai proyek-proyek yang ditangani Kevin, dan Windy akan disogok orang luar untuk merebut proyek-proyeknya Kevin.Sebenarnya ini adalah angan-angan Jennifer sendiri yang akan dia lakukan kalau dia sudah resmi menjadi istrinya Kevin. Dimana, proyek-proyek yang dimenang

  • Surga Semalam   142 Margareth mulai Berubah Pikiran

    Mata Windy membulat ke arah Kevin. Sempat tersanjung dengan kata-kata Kevin itu. Tapi kemudian, dia kembali membumi. Merasakan hal itu tidak akan menjadi kenyataan."Tapi dia seharusnya tidak perlu datang mencari saya. Lagipula, dia memiliki kesan buruk terhadap saya." Windy cemberut membayangkan hari esok.Terlibat dengan Kevin saja sudah cukup untuk membuatnya sakit kepala, dan sekarang keluarganya juga mulai terlibat.Dia tidak ingin jatuh lebih dalam dan lebih dalam lagi ke dalam situasi ini. Tidak sama sekali!Kevin tidak melanjutkan topik ini. "Kamu mau pergi kemana? Aku akan mengantarmu!""Aku ingin pulang. Itu di luar jangkauanmu. Aku bisa pulang sendiri." Windy sama sekali tidak ingin dia mengantarnya pulang dan mengetahui rumah barunya.Ekspresi Kevin dingin dan keras kepala. "Pulang kemana? Beritahu aku."Windy menyerah dan memberitahunya alamatnya."Kamu sudah pindah ke tempat lain?""Ya.""Huh!" Kevin cuma bisa kesal atas tindakan Windy itu.DI RUMAH BARUKevin melihat se

  • Surga Semalam   141 Belanja bersama

    Windy tersenyum pahit. Apakah dia akan memberinya uang lagi? Dia sangat menginginkan uang agar anak-anaknya bisa hidup lebih baik. Tapi dia tidak bisa menerima uang sebanyak itu.Dia tahu bahwa Kevin yang akan menjadi orang pertama tercabik-cabik hatinya.Sekalipun dia memilih untuk tidak bersama Kevin, tapi dia tidak ingin mencabik-cabik hati pria itu setelah hubungan mereka beberapa hari terakhir ini."Saya khawatir saya tidak bisa memberikannya kepada Anda. Bukannya saya tidak peduli dengan uang. Ini adalah penghinaan bagi anakku." Margareth menyesap teh dengan elegan. Dia tidak akan pernah melakukan apa pun untuk menyakiti putranya.Windy terperangah! Dia mengira wanita itu akan memberikan cek yang berisi sejumlah besar uang."Sudahkah Anda mempertimbangkan apa yang saya katakan?" Margareth bertanya lagi setelah beberapa saat.Dia benar-benar menginginkan jawaban darinya. Tidak masalah meskipun Windy tidak bisa memutuskan, dia punya banyak waktu.Windy berpikir tentang bagaimana d

  • Surga Semalam   140 Minum Teh dengan Margareth

    "Kamu telah mengkhianatiku! Iya kan?""Tidak, tidak, aku tidak melakukannya." Kaki Tony menjadi lemah. Tidak mungkin penyamarannya terbongkar begitu cepat.Kevin tiba-tiba membungkuk dan mengangkat kerah bajunya. Tony, yang tingginya lebih dari 1,8 meter, selemah anak ayam di tangannya."Kamu memiliki ekspresi yang sama seperti yang kamu lakukan ketika kita masih muda, saat kamu mematahkan piala saya. Kemudian, kamu menolak untuk mengakuinya. Akhirnya, kamu baru mengakuinya setelah aku memeriksa rekaman CCTV. Apa kamu ingat pelajaran itu? Kamu tidak bisa bangun dari tempat tidur selama seminggu. Iya kan?"Tony melompat. "Kamu berani mengungkit hal itu? Kenapa waktu itu kamu memukuli pantatku? Selain pantatku, tidak bisakah kamu memilih tempat lain.""Itu karena aku khawatir orang dewasa akan mengetahuinya dan kamu akan menjadi bahan gunjingan.""Kamu pikir aku tidak akan memberitahumu hanya karena pukulan itu di pantatku? Saya mengeluh kepada Paman karena itu, tahu!""Itu karena kamu

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status