Share

26. MENUMPAS HABIS PEMBUNUH BAYARAN TOPENG PERAK

"Ayo, bangunlah!" Roxy meraih tangan Lastri membantunya berdiri.

Lastri terdiam, bingung dengan sikap lembut pimpinan topeng perak tersebut.

"Duduklah." Roxy mengambil kursi tua yang ada di sudut ruangan . "Jangan takut, aku tidak pernah berbuat kasar pada wanita. Apalagi pada wanita cantik sepertimu."

Dalam kebingungan Lastri mengikuti saja kemauan Roxy sampai perasaan takut yang melingkupi hatinya perlahan mulai memudar.

"Kamu mau ini?!" Roxy menawarkan buah apel yang ada di atas meja.

Lastri menggeleng lemah.

"Siapa namamu?!" tanya Roxy.

"La-lastri."

"Nama yang bagus. Apa benar kamu dari Desa Oryza?!" tanya Roxy.

Lastri mengangguk.

Roxy sengaja mengajak Lastri bicara agar tidak tegang.

Melihat pimpinan topeng perak terlihat tenang, Lastri memberanikan diri bicara. "Tu-tuan, a-a-aku ingin pu-pulang."

Roxy tersenyum. "Pulang?!"

Lastri mengangguk beberapa kali. "I-iya."

Roxy datang mendekat. "Kenapa ingin pulang?!"

Lastri menelan saliva sebelum bicara. "Ibu, kasihan ibu."

"Kau ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status