PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM

PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM

last updateLast Updated : 2025-06-13
By:  Bang JMUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
12Chapters
36views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seorang pemuda hina dari sekte rendahan, Li Yuan, dilempar ke Jurang Naga Hitam, tempat yang dikenal sebagai kuburan para kultivator. Alih-alih mati, ia malah mendapatkan warisan dari Dewa Naga Hitam, entitas purba yang diburu seluruh dunia. Dengan sistem kutukan di tubuhnya, Li Yuan hanya punya dua pilihan: menjadi penguasa atau menjadi budak kekuatan naga. Ia memulai perjalanan berdarah untuk naik dari kehinaan menuju takhta tertinggi di dunia kultivator.

View More

Chapter 1

💰Bab 1: Dibuang ke Jurang Naga Hitam

"Buang dia sekarang juga! Dia tak pantas menyandang nama Sekte Bambu Langit!"

Suara keras itu menggema di pelataran utama Sekte Bambu Langit, disambut oleh sorak sorai para murid. Di tengah lingkaran itu, seorang pemuda berpakaian compang-camping berlutut dengan tangan terikat. Wajahnya penuh darah, namun sorot matanya tetap dingin.

Li Yuan.

Bocah pelayan yang ditemukan di kaki gunung dua belas tahun lalu. Tak punya latar belakang, tak punya bakat kultivasi. Namun tetap nekat masuk Sekte dan bersumpah ingin menembus Alam Roh Sejati. Dan sekarang, sumpahnya itu jadi bahan tertawaan.

"Kakak Senior Wang Fei, cepat lempar dia ke Jurang Naga Hitam! Biar tulangnya dikunyah makhluk buas di sana!"

Wang Fei, murid inti yang berdiri di puncak batu altar, menatap Li Yuan dengan jijik. Ia meludah ke tanah dan tertawa sinis. "Kau pikir bisa menyentuh Pusaka Roh? Itu milik para murid sejati, bukan sampah sepertimu."

Li Yuan tak bicara. Hanya menatap Wang Fei tajam, seolah ingin mengingat wajah itu sampai mati.

Wang Fei mencabut pedangnya. Sinar biru menyala dari bilahnya, menandakan level Spirit Condensation. Sekali tebas, ia memotong tali yang mengikat Li Yuan, tapi sebelum si pemuda bisa berdiri, sepakan keras menghantam dadanya.

"Pergilah ke tempat para bangkai. Jurang Naga Hitam akan menjadi kuburanmu."

Wushh—

Tubuh Li Yuan melayang di udara, lalu menghilang ke dalam kegelapan jurang yang tak terlihat dasarnya.

---

Gelap. Dingin. Sunyi.

Li Yuan jatuh, menabrak dinding-dinding batu yang tajam. Tubuhnya penuh luka, napasnya tersengal. Tapi kesadarannya tetap ada. Ia masih hidup.

Kenapa aku tak mati?

Brakkk!

Tubuhnya menghantam permukaan keras. Rasa sakit luar biasa menyergap, tapi tak ada tulangnya yang patah. Dengan susah payah, ia membuka mata.

Di hadapannya, terbentang sebuah gua purba. Pilar-pilar batu berdiri kokoh, dihiasi ukiran naga hitam. Aura dingin menjalar dari dalam, membuat bulu kuduk berdiri.

Dan di tengah gua itu, berdiri sebuah patung raksasa—seorang lelaki tua berambut panjang dengan mata tertutup dan tubuh berselimut sisik naga.

Li Yuan terseret masuk, tubuhnya seperti ditarik oleh kekuatan tak kasat mata. Saat kakinya menyentuh lantai gua, suara berat dan dalam bergema.

"Ah ... akhirnya kau datang, Pewarisku."

Deg!

Li Yuan membeku.

"Siapa ... siapa kau?!"

"Aku .... Dewa Naga Hitam, yang ditelan waktu dan dikhianati dunia. Kau akan mewarisi kutukanku, kekuatanku, dan jalanku untuk kembali."

Li Yuan ingin lari, tapi kakinya tak bisa digerakkan. Patung itu membuka matanya perlahan. Dua titik cahaya ungu menyala dari rongga matanya.

"Terimalah Segel Kutukan. Maka kau akan memahami ... bahwa dunia ini tak adil kecuali kau menguasainya."

Tiba-tiba, bayangan naga hitam muncul dari balik patung dan melesat ke arah Li Yuan. Tubuhnya tersentak, kesadarannya meredup.

---

Saat bangun, Li Yuan sudah berada di pinggir gua. Tak ada lagi patung, tak ada lagi naga. Hanya ada simbol naga hitam membara di punggung telapak tangannya.

"Apa ... yang terjadi?"

Suara dalam kepalanya menjawab:

"Kutukan telah tertanam. Mulai sekarang, kekuatanmu akan tumbuh ... tapi bersamanya, kegilaan juga akan datang. Jika kau lemah, kutukan akan melahap jiwamu."

Li Yuan terdiam lama. Ia mengangkat tangannya, melihat simbol itu menyala pelan.

"Kekuatan ... ya. Dunia tak pernah memberi tempat untuk yang lemah. Kalau aku harus jadi iblis untuk bertahan hidup ... maka biarlah begitu."

Matanya menyala. Untuk pertama kalinya, ia merasa hidup.

Dan di kejauhan, dalam kegelapan Jurang Naga Hitam, langkah-langkah kecil mulai bergerak. Makhluk-makhluk liar mendekat, tertarik oleh aura barunya.

Li Yuan mengepalkan tinju. "Datanglah. Aku akan menaklukkan semuanya. Dari dasar neraka ini, aku akan naik ... sampai langit tak bisa lagi menolakku."

---

Tiga makhluk berbulu tebal dengan taring mencuat keluar dari rahangnya, meluncur dari balik bebatuan gelap. Mata mereka merah menyala, air liur menetes, dan cakarnya menghentak keras ke tanah.

Li Yuan berdiri diam. Meski tubuhnya masih dipenuhi luka, nalurinya seolah ditarik oleh sesuatu yang baru—sesuatu liar yang mendesis dari dalam tubuhnya.

"Makhluk tingkat Rendah. Cocok untuk percobaan pertama. Bunuh atau dibunuh, Pewarisku."

Suara itu muncul lagi di kepalanya. Dingin. Tegas. Tanpa emosi.

Li Yuan menunduk sejenak. Tangannya menggenggam sebuah pecahan batu besar. Tak ada pedang, tak ada teknik, hanya tubuh lemah yang kini mulai diliputi aura aneh.

Makhluk pertama melompat.

Srrraaakkk!

Cakar tajam hampir menyayat wajahnya. Tapi secara naluriah, Li Yuan bergerak ke samping dan menghantamkan batu itu ke kepala si makhluk.

Praakkk!!

Tengkoraknya pecah, darah hitam memuncrat. Dua makhluk lainnya meraung dan mengepung dari dua sisi.

"Jangan mundur! Maju!"

Li Yuan melompat ke arah salah satu, menghindari cakaran, lalu menendang perutnya dengan tenaga penuh. Makhluk itu terpental. Tapi yang lain berhasil menggigit bahunya.

"Aaarghhh!"

Darah mengucur. Tapi justru saat itulah, simbol naga hitam di tangan Li Yuan menyala terang.

Darah tertumpah. Segel aktif.

Tubuh Li Yuan memanas. Sesuatu yang asing merayap dari lambung ke seluruh pembuluh darah. Matanya menjadi hitam keunguan, dan hembusan napasnya seperti uap panas dari neraka.

"MATILAH!!"

Dengan satu teriakan, ia mencengkram leher makhluk itu dan menghancurkannya dengan tenaga yang tak pernah ia miliki sebelumnya. Makhluk itu menggelepar sejenak, lalu mati.

Li Yuan berdiri terengah. Luka-lukanya mulai mengering dengan cepat. Nafasnya berat, tapi dadanya dipenuhi sesuatu yang meletup: euforia kekuatan.

"Setiap darah yang kau tumpahkan akan memperkuat tubuhmu. Tapi ingat, semakin kuat kau, semakin dekat kau pada batas kegilaan. Gunakan atau dikendalikan—pilihannya milikmu."

Li Yuan menatap tangannya. Simbol naga mulai meredup, tapi rasa hangat itu tetap ada.

"Aku ... bukan Li Yuan yang dulu."

Ia menarik napas panjang. Matanya menatap ke dalam jurang yang lebih dalam.

Di kejauhan, terdengar raungan lain. Lebih besar. Lebih dalam. Lebih berbahaya.

Li Yuan menyeringai.

"Kalau dunia ingin membunuhku, maka aku akan lawan sampai dunia ini hancur."

Ia melangkah ke depan. Jurang Naga Hitam bukan lagi kuburan. Ini akan jadi panggung kelahirannya sebagai iblis baru. Saksi Nafas Pertama Sang Pewaris!

Dan di puncak Sekte Bambu Langit, Wang Fei bermimpi buruk malam itu—ia melihat mata ungu naga mengintainya dari dalam kegelapan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status