Share

27. MENGHILANG DITELAN ANGIN MALAM

Sepi dan hening, Axel menajamkan penglihatan dan pendengaran melihat sekelilingnya yang gelap.

Sreek!

Axel erat memegang pedang. Memasang kewaspadaan penuh melihat ke arah sumber suara berasal.

Seekor tupai kecil ke luar dari semak-semak. Sejenak melihat Axel kemudian lari ke atas pohon.

Pandangan Axel jatuh pada tanah di bawah kaki. "Darah," gumamnya.

Tetes demi tetes darah menjadi petunjuk bagi Axel dalam mencari keberadaan pemimpin topeng perak.

Sementara itu, Roxy yang dicari Axel sedang berusaha berlari sekuat tenaga di setiap sisa tenaganya. Darah segar yang ke luar dari luka di pergelangan tangannya bagai tetesan air hujan yang jatuh membasahi bumi.

Roxy berhenti sejenak, melihat tangannya yang telah berlumur darah. "Sialan!" umpatnya di antara ringisan sakit dan geram kesal. "Akan ku balas kau jenderal sialan."

Berhenti sejenak, Roxy kembali melanjutkan pelariannya tanpa menyadari setiap tetes darah yang ke luar dari tangannya memberi petunjuk bagi Axel yang sekarang tak j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status