Share

6. MASUK KE DIMENSI BERBEDA

Disisi lain, raja dan Tabib Cole begitu cemas melihat pintu cahaya langit tak kunjung memunculkan kembali putra mahkota penerus Kerajaan Voresham. 

"Bagaimana ini? Sampai kapan kita akan menunggu seperti ini?!" tanya raja gusar.

Tabib Cole hanya diam, tatapannya jatuh  menatap tanah. Garis kebingungan tersirat jelas di wajahnya.

Jenderal Axel, prajurit tangguh. Kebanggaan dan kepercayaan raja menawarkan diri untuk menyusul Pangeran Pisceso pergi ke dunia lain.

"Jangan!" larang Tabib Cole. 

Raja dan semua orang menatap bingung pada Tabib Cole.

"Apa maksudmu?!" tanya Jenderal Axel dengan suara beratnya.

Tabib Cole pun menjelaskan, jika masuk ke pintu cahaya langit takutnya tidak akan sama dengan dunia lain yang sekarang sedang didatangi Pangeran Pisceso karena pintu cahaya langit tersebut terhubung dengan beberapa dunia lain. 

"Kau jangan mempermainkan ku!" bentak raja marah. 

"Ampun! Ampun Yang Mulia!" Tabib Cole langsung menundukkan wajah.

"Kenapa tidak mengatakannya dari tadi, hah?!" seru raja sewot. "Bagaimana kalau putraku tidak kembali lagi?!"

Sreet!

Habis sudah kesabaran Raja Theodore, istri tercintanya sedang berjuang melawan maut akibat sayatan pedang. Sekarang putra kesayangannya, penerus Kerajaan Voresham, keturunan satu-satunya tidak tahu di mana rimbanya.

Tabib Cole langsung berlutut. Wajah pucat pasi menghiasi wajahnya. "Ampun, Yang Mulia. Ampun!"

Di ujung pedang Raja Theodore, nyawa manusia seakan tidak ada harganya, tapi tidak sembarang juga Raja Theodore mengayunkan pedangnya tanpa alasan. Entah sudah berpuluh atau bahkan beratus nyawa yang meregang, merasakan kehebatan dan ketajaman pedang Raja Theodore.

Ditengah ketegangan, seorang prajurit berteriak. "Lihat itu!"

Pintu cahaya langit tiba-tiba membesar dan mengeluarkan sinar putih yang sangat menyilaukan mata.

"Ada apa dengan pintu cahaya langit?!" seru raja menghalangi kedua matanya dengan pergelangan tangan. "Putraku! Bagaimana dengan putraku?!"

Semua orang menghalangi mata dengan tangan, mengintip di antara sela-sela jari.

Pintu cahaya langit semakin tajam mengeluarkan sinar disertai angin yang bergemuruh di sekitarnya, tak lama kemudian muncul sosok yang sedang mereka nantikan.

"Putraku!" Wajah bahagia langsung tergambar di raut wajah Raja Theodore ketika Pangeran Pisceso muncul.

Pangeran Pisceso telah kembali, ke luar dari pintu cahaya langit dengan gagahnya. 

"Pangeran telah kembali!" 

Semua orang sangat gembira menyambut kedatangan Putra Mahkota Voresham. Detik berikutnya, perhatian mereka semua teralihkan ketika di belakang tubuh Pangeran Pisceso muncul sosok tubuh yang jauh lebih kecil. Semua memandang aneh pada Dokter Virgolin. 

"Di-di mana aku?!" gumam Dokter Virgolin kebingungan melihat ke sekeliling.

Tatapan aneh tergambar jelas di wajah raja, tabib dan semua prajurit. Melihat Dokter Virgolin dari atas sampai bawah. Apa yang dipakai Dokter Virgolin di tubuhnya sangat jauh berbeda dengan apa yang dipakai para wanita pada umumnya di tempat mereka.

Tatapan aneh juga tergambar di wajah Dokter Virgolin begitu melihat para pria bertubuh tinggi besar dengan pedang serta tombak lengkap serta tameng baja sedang melihat kepadanya semua. 

"Ya Tuhan! Siapa mereka?!" Seketika itu juga, Virgolin langsung bersembunyi di belakang tubuh Pangeran Pisceso.

Raja cepat tersadar dari keadaan. "Putraku, akhirnya kamu kembali."

"Di-dimana aku?!" tanya Dokter Virgolin di belakang tubuh Pangeran Pisceso. "Dan si-siapa mereka?!" 

Pangeran Pisceso menarik tangan Dokter Virgolin agar ke luar dari belakang tubuhnya. 

"Apa itu tabib saktinya, putraku?!" tanya Raja melihat Dokter Virgolin yang berpenampilan aneh, memakai sepatu high heels yang baru mereka lihat serta tas tangan.

Dokter Virgolin kembali bersembunyi di belakang tubuh Pangeran Pisceso setelah tadi berhasil ditarik ke luar. "Mereka sangat menyeramkan!" gumamnya ketakutan.

Tabib Cole dari tadi hanya diam akhirnya buka suara memberi penghormatan pada Dokter Virgolin. "Selamat datang di tempat kami, tabib sakti dari pintu cahaya langit."

Dokter Virgolin mengintip dari balik punggung Pangeran Pisceso. "Siapa mereka? Aneh sekali mereka semua! Lalu orang itu? Apa dia bicara padaku?!" 

Pangeran Pisceso menggeser tubuhnya ke samping sehingga Dokter Virgolin bisa dilihat oleh semua orang, tapi lagi-lagi Dokter Virgolin kembali bersembunyi di belakang tubuh Pangeran Pisceso.

"Putraku, apa wanita ini tabib yang akan mengobati ibunda ratu?!" tanya Raja tak percaya.

"Benar, ayahanda," jawab Pangeran Pisceso menarik paksa Dokter Virgolin agar ke luar dari belakang tubuhnya. 

"Eh, eh!" Dokter Virgolin hendak bersembunyi lagi di belakang tubuh Pangeran Pisceso, tapi seketika rasa takut menyelimuti diri begitu melihat Pangeran Pisceso menatapnya tajam bak sinar laser.

Tabib Cole memberi hormat pada Dokter Virgolin yang berdiri tak tahu harus berbuat apa. "Salam hormat tabib agung dari pintu cahaya langit. Suatu kehormatan bagi kami semua, tabib agung bisa datang ke tempat kami."

"Hah?! Aku?!" tunjuk Dokter Virgolin pada dirinya sendiri. "Tabib agung?!" Satu yang dirasa, jantungnya berdetak cepat, berharap apa yang sedang dilaluinya hanya mimpi, tapi berulang kali mencubit tangan rasanya sakit banget. 

Melihat Dokter Virgolin berdiri kebingungan, Pangeran Pisceso segera memintanya untuk memberi hormat pada Raja Theodore.

"Apa?!" tanya Dokter Virgolin pada Pangeran Pisceso karena tangannya didorong agar lebih mendekat pada raja.

Dalam hati Pangeran Pisceso hanya bisa menghela napas, tapi apa mau dikata karena orang yang dibawanya memang sangat berbeda dari orang yang berada di dunianya.

Raja Theodore begitu intens melihat Dokter Virgolin. Ada keraguan di wajahnya. "Apa kamu tidak salah bawa orang?! Wanita ini seorang tabib?!"

Pangeran Pisceso langsung memberi hormat. "Ayahanda. Aku sudah melihatnya sendiri, wanita ini bisa menyembuhkan orang. Di dunianya, wanita ini terkenal karena pengobatannya bisa menyembuhkan orang. Dari wajah jelekpun bisa berubah jadi cantik."

"Hah?!" Dokter Virgolin menatap tak percaya pada Pangeran Pisceso.

"Kalau begitu, cepat! Minta dia untuk menyembuhkan ibunda ratu!" seru Raja Theodore memberi perintah.

Sudah bingung dengan situasi yang ada, Dokter Virgolin semakin bingung dengan apa yang sedang dibicarakan pria yang telah menculiknya dengan pria berjubah yang ada di depannya. Dokter Virgolin hanya bisa merengek sambil mengacak-acak sendiri rambut panjangnya. "Ya Tuhan, bangunkan aku dari mimpi! Aku ingin bangun."

"Tabib agung! Ayo, kita segera menyembuhkan Yang Mulia Ratu," ajak Tabib Cole mengeluarkan Dokter Virgolin dari situasi.

"Ih, lepaskan!" Dokter Virgolin menepiskan tangan Tabib Cole. "Jangan sentuh aku! Apa yang kau katakan itu, aku saja tidak mengerti! Ratu?! Ratu apa?!"

Semua orang melihat Dokter Virgolin, tak percaya kalau itu seorang tabib sakti. Melihat tingkahnya saja yang kekanakan, apa mungkin itu seorang tabib?!

"Ayo, ikuti saja saya!" Tabib Cole menarik tangan Dokter Virgolin.

"Lepaskan! Jangan sentuh aku!" Bentak Dokter Virgolin habis kesabaran. "Jangan lancang kau!" Dokter Virgolin kemudian mendekati Pangeran Pisceso. "Aku ingin pulang! Aku tidak mau berada di sini, lama-lama aku bisa gila!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status