Share

60: CINTA PERTAMA

Rosi mengendurkan rengkuhannya setelah napas Ditya terasa mulai teratur. Ditya menarik dirinya dari pelukan Rosi.

"Maaf Ummah."

"Tak apa. Ini, ganti bajumu. Shalat. Lalu istirahatlah. Pulanglah besok."

"Ga usah Ummah."

"Semua tidur di sini malam ini."

"Saya pulang saja Ummah."

"Berani kamu keluar dari pintu itu, saya patahkan kakimu!" titah Hamdan. "Wajahmu saja tampak lemah begitu masih memaksa mau nyetir di tengah hujan badai begini."

Ditya tau tak mungkin melawan kedua orang tua Andien itu. Ia mengangguk, kemudian beranjak untuk membersihkan dirinya.

Para pria kini menduduki lantai bawah. Sementara para wanitanya dan sebagian anak-anak berada di lantai atas. Ian dan Kia tampak mengadu keahlian bermain PS. Sementara Dirga, Ken, Edo, Dewa dan Borne memilih bermain kartu dengan taruhan jepit jemuran yang akan dipasangkan di wajah mereka jika mereka kalah. Mereka memang senang sekali menyiksa diri. Bersisian dengan kelima pria berkartu itu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status