Share

Mertua Ingin Mocu

“Bangun Bi. Ngantor apa nggak? Jadi liburan nggak?”

Suamiku masih saja tak bergeming meski sudah ku usap lengannya. Aku tidak mungkin menyentaknya bukan?

Ku usap rambutnya dan ku kecup keningnya. Memang suamiku suka modus. Bagitu dicium kenapa dia langsung membelalakan matanya.

“Jadi liburannya? Kemana nih kita?” Tanyanya dengan semangat.

“Kemana ya baiknya? Bali, Raja Ampat, Jogja atau Singapura mungkin, Pattaya.” Aku bingung memikirkan tempat tujuan kami. Selama ini aku selalu liputan bukan liburan, jadi aku juga bingung memilih.

“Phuket atau Singapura ya?” Suamiku masih menunggu keputusanku.

“Oh ya, Bie. Kalau aku ke kantor aku sudah nggak menempati kubikelku lagi. Terus masalah kepala divisi siaran dan liputan siapa yang ngisi?”

“Kosong.” Jawabnya enteng.

“Jangan gila, dong. Masak di kosongin.” Aku menabok lengan suamiku.

”Ya jangan gitu juga, bener-bener di kosongin atau baru mau seleksi. Ngaku deh!” Cecarku.

Bisa-bisanya suamiku mengosongkan bagian itu. Dia nggak ngerti gimana k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status