Share

Bab 12

POV 3

“Kurang ajar! Dari mana dia tahu kalau aku sedang mengincar uangnya? Seandainya ibunya tidak akan mendapatkan uang gusuran yang sangat besar itu, tidak mungkin aku sudi menemui seperti ini! Tidak mungkin aku menjatuhkan harga diriku di depan anak ingusan itu kalau bukan demi impianku. Awas kamu Amira, kamu boleh sombong saat ini, tapi lihat bagaimana nanti kamu akan bertekuk lutut di hadapanku, memohon ampunanku! Lihat saja nanti!” Mumun mengeram setelah kepergian Amira. Tatapan tajamnya mengarah ke punggung sang menantu yang kian menjauh.

“Jemput ibu sekarang juga, Santi!” Mumun memberikan perintah kepada sang anak pertama melalui sambungan telepon.

Tidak sampai sepuluh menit, Santi telah sampai di tempat Mumun berada.

“Ayo, kita pulang!” Mumun berdiri, hendak melangkah pergi.

“Santai, Bu. Kita duduk dulu sejenak. Aku harus.”

Santi baru saja menjatuhkan bobot tubuhnya di bekas tempat duduknya Amira. Perempuan yang sudah menyandang status janda itu tanpa malu menyeruput minum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status