Share

Menemui Pengacara

"Selamat siang Nyonya Wijaya," sapa seorang lelaki memakai jas hitam.

"Siapa kamu? Kenapa kamu ada di sini?" tanya Miska.

Padahal, dia sedang menunggu kedatangan Sinta sahabatnya. Kenapa malah yang datang lelaki ini? pikirnya.

"Boleh saya duduk di sini?" tunjuk lelaki itu pada kursi kosong di sebelah Miska.

"Silahkan," jawabnya.

"Sebelumnya, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya, Setyo, saya adalah pengacara yang menggantikan sahabat Anda, Sinta. Dia sedang menangani kasus di luar kota," ujar lelaki itu sambil menyodorkan tangannya.

Miska hanya mengangguk tanpa membalas uluran tangan itu membuat lelaki merasa kikuk dan menarik kembali tangannya. Kemarin saat dia dan Sinta berteleponan, wanita itu memang mengatakan kalau saat ini, dia tidak bisa membantunya. Sinta akan mengalihkannya pada rekannya yang lain.

"Sinta sudah memberi tahu Anda bukan?" tanya Setyo.

"Sudah," jawab Miska singkat.

"Baiklah, kalau begitu, saya akan menjelaskan lebih detailnya. Proses perceraian akan berjalan lebih cepat, apalagi, suami Nyonya sudah menikah lagi. Namun, untuk harta, kemungkinan Anda hanya akan mendapatkan bagian kecil karena Anda belum memiliki anak dengan suami Anda," ujar pengacara itu.

"Saya tidak butuh harta. Saya hanya ingin segera bercerai, itu saja," ujar Miska dingin

"Baiklah, akan saya proses secepatnya," ujar lelaki itu.

Setyo adalah pengacara suruhan Keanu. Lelaki itu sudah mengatur semuanya sedemikian rupa, sehingga semua berjalan sesuai dengan keinginannya. Dan saat mereka telah resmi bercerai, Keanu akan melaksanakan rencana awal balas dendamnya.

"Setyo, kalau semua sudah siap, kirim surat gugatan Miska ke rumah sakit tempat Nendra bekerja. Lelaki itu pasti tidak tahu kalau sang istri sudah menggugatnya," titah Keanu.

"Baik, Tuan," sahut sang asisten.

Setyo pun mulai melakukan tugasnya, dan dalam waktu beberapa hari, surat gugatan itu sudah sampai di meja Nendra.

"Dokter, tadi ada kurir yang mengantar paket untuk Anda. Sudah saya taruh di meja," lapor perawat yang bertugas membantu Nendra saat praktek.

"Terima kasih, Sus," ujar Nendra.

Lelaki berkacamata itu pun membuka amplop berwarna coklat yang ada di mejanya. Seketika itu matanya membola saat membaca isi surat itu.

"Surat Gugatan Cerai!"

Tubuhnya mendadak kaku. Dia bahkan tidak sanggup untuk menggerakkan tangannya membaca kelanjutan surat itu. Ingin rasanya dia menangis kalau tidak malu dilihat oleh perawatnya.

"Kenapa Miska tiba-tiba menggugatku? Bukankah dia sudah setuju kalau aku menikah lagi? Kenapa sekarang dia berubah pikiran?" batin Nendra bertanya-tanya.

"Tidak! Miska tidak boleh berpisah dariku. Sampai kapanpun, aku tidak akan mau menceraikannya," gumam Nendra.

"Sus, tolong cancel jadwal praktek saya hari ini. Bilang saya tidak enak badan," ujar Nendra pada sang perawat.

Lelaki itu pun segera pergi menuju ke rumah istri pertamanya. Semenjak menikahi Diana, Nendra memang belum pulang ke rumah. Dia terus asyik merengkuh nirwana bersama istri keduanya hingga sedikit melupakan Miska.

"Bibi, di mana Miska?" tanya Nendra pada ART di rumahnya.

"Maaf Tuan, Nyonya sudah 3 hari tidak pulang," jawab Bibi.

"Apa!! 3 hari tidak pulang?" sentak Nendra membuat Bibi semakin ketakutan.

"Iya Tuan, Bibi tidak tahu, malam itu, tiba-tiba, Nyonya pergi membawa mobil sambil menangis," sahut Bibi.

"Aakhhh Sial! Bagaimana ini?"

Nendra akhirnya menghubungi nomor sang istri. Beruntung, Miska mau menjawabnya.

"Ya Mas," jawabnya seperti biasa.

"Di mana kamu? Kenapa pergi tidak bilang pada suami?" sentaknya.

"Aku ada di mana, Mas tidak perlu tahu. Justru yang ingin aku tanyakan, kenapa Mas sudah pulang? Bukankah Mas sedang bulan madu bersama istri barumu? Bahkan, Mas menikahinya tanpa memberi tahu aku," ujar Miska penuh penekanan.

Mengetahui letak kesalahannya membuat Nendra menurunkan emosinya. "Pulanglah sayang, kita bicarakan hal ini baik-baik," pinta Nendra.

"Apalagi yang perlu dibicarakan Mas. Saat aku memintamu untuk membujuk Papa pun tidak kamu lakukan. Kamu malah menikahinya tanpa mengatakan apapun padaku. Bahkan kamu berhari-hari tidak pulang tanpa memberi kabar padaku. Lalu, untuk apa lagi pernikahan ini diteruskan?" ujar Miska emosi.

Nendra menghela nafas kasar. Salah dia juga yang tidak bisa melawan keinginan ayahnya waktu itu. Hingga dia harus menikahi Diana malam itu juga.

"Maafkan Mas, Sayang? Mas menyesal. Bukan maksud mas untuk membohongimu. Hanya saja, waktu itu, kondisi Papa menurun. Dan Papa menginginkan mas untuk segera menikah dengan Diana, putri sahabat Papa," jelas Nendra.

"Mas juga belum sempat menyampaikan keinginanmu pada Papa. Karena Papa keburu drop malam itu," sambungnya

Miska menghembuskan nafas panjang. Percuma juga menjelaskan pada suaminya tentang sakit di hatinya. Lelaki itu tetap tidak akan bisa membantah perintah orang tuanya.

"Aku tahu Mas. Dan aku mengerti posisi kamu sebagai anak yang tidak ingin dicap sebagai anak yang durhaka. Maka dari itu, ijinkan aku pergi Mas. Biar Miska yang mengalah, aku tidak sanggup harus berbagi suami dengan wanita lain Mas," iba Miska.

"Mas tahu sayang, kamu pasti sakit hati. Namun, mas sangat menyayangimu. Dan, kamu tahu, mas berada di posisi yang sulit saat itu. Beri mas kesempatan sayang, mas janji akan bertindak adil padamu dan juga dia. Karena sampai kapanpun Mas tidak akan sanggup jika harus kehilangan kamu," ujarnya.

"Ternyata, kamu sangat egois Mas. Kamu berharap aku mengerti, tapi kamu tidak pernah mengerti perasaanku. Kita jalani saja semua ini Mas. Dan sampai ketemu di pengadilan."

Klik. Panggilan ditutup.

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Roro Halus
bagus Miska, ceraiii aja!! banyak laki-laki diluar sana...
goodnovel comment avatar
Allyaalmahira
cerai aja sih, cari laki laki lain aja..
goodnovel comment avatar
Baby Yangfa
udah cerai aja, Nendra emang brengsek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status