Share

bab 16

“Kamu beneran ngajakin aku tinggal di tempat itu, ya, Mas?” tanya Anggi dengan muka masam.

“La, emang iya, Dek. Kenapa sih?” Netra Rama memicing, melihat kelakuan aneh istrinya.

“Apa tidak bisa gitu, nyewa apartemen aja. Apa perlu aku bilang ama Papi buat belikan kita apartemen?” Anggi terus berusaha membujuk suaminya untuk tidak membawanya pergi ke rumah kontrakan Rama yang serba sederhana itu. Pria alim itu memang sengaja mengaku demikian di hadapan istrinya.

Sementara Anggi tidak mau kalau kuku cantiknya akan rusak karena harus mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak ada hentinya. Belum lagi dia juga takut tangan mulusnya menjadi kasar karena harus mencuci dan kena sinar matahari. Anggi tidak mau itu terjadi.

“Aku tuh, gak pengen nyusahin Papimu lagi. Udah cukup selama ini beliau membantu Mas sampai bisa kuliah. Masa kini juga harus ngerepotin lagi. Toh, kamu sekarang adalah tanggung jawab Mas juga. Insya Allah Mas, mampu kasih makan kamu,” jelas Rama panjang lebar.

Pria tampan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status