Kayla masih merasa kesal dan juga marah. Ia tidak bisa membayangkan bahwa selama ini orang-orang terdekat Kenzo lah yang menyabotase semua ini. Entah apa dendam mereka kepada Kenzo, yang pasti Kayla tidak habis pikir sama sekali.
Kenapa mereka bisa melakukan ini? Apa salah suaminya sampai mereka memilih melakukan ini semua kepadanya. Ia ingin memukul mereka semua dengan segala emosi yang dirinya miliki. Namun, di satu sisi Kayla tidak memiliki bukti kuat untuk bisa menunjukkannya kepada mereka.
Ia pandangi terus Mario yang duduk di depannya. Pria itu nampak sangat gelisah setelah Kayla tahu mengenai rahasianya tersebut. Ia pasti merasa begitu tertekan dengan apa yang dirinya rasakan untuk saat ini.
Dengan wajah ketus dan posisi badan yang begitu angkuh Kayla kembali bertanya kpeada Mario, “Lalu jelaskan padaku, kenapa kamu mau melakukan itu semua padahal risikonya jelas lebih besar?!”
“Karena aku takut orang-orang akan tahu diriku yang t
Melihat bagaimana seringai dari Galen yang sangat licik tersebut membuat Kayla sangat kaget dan juga tersentak. Ia tidak tahu bahwa pria yang dulunya ia kenal sebagai seseorang yang sangat pemalu dan juga pendiam ternyata memiliki sifat seperti itu.Mendengar bagaimana dia mengatai Kayla saja sudah membuat Kayla merasa merinding. Tidak bisa ia duga bahwa ternyata Galen bisa sekasar ini juga kepadanya.“Lalu apa alasanmu menutupinya dariku?!” Kayla menghentakkan suara bertanya kepadanya.Galen bersandar sambil menaikkan satu kakinya ke atas kakinya yang lain. Dia memasang wajah angkuh nan soknya yang menunjukkan bahwa dia merasa sangat berkuasa sekali kala tersebut.“Apa? Entahlah. Mungkin aku gunakan untuk memeras seseorang? Lumayan, kan? Aku belum dapat uang tutup mulut dan tidak menandatangani perjanjian, jadi aku bisa meminta kepada mereka dalam jumlah yang lebih besar daripada yang dulu,” ucap dari Galen dengan sangat puas.Benar-benar tidak punya hati. Galen tidak ada bedanya den
Niatnya menemui Kayla selalu ada karena ia selalu merasa rindu. Hanya saja, karena perintah dari orang tuanya, Kenzo tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bisa melakukannya.Situasi sekarang benar-benar bisa membuat Kenzo terjerat hukum setelah mengetahui ada orang yang dengan sengaja mengirimkan bukti saat kejadian dulu. Kenzo tidak tahu siapa itu, apa mungkin itu orang yang sama dengan orang yang selama ini mengancamnya? Atau bukan.Rasanya berat karena memikirkan Kayla yang tidak ada di dekatnya, ditambah lagi, sepertinya ia tidak bisa membiarkan lama-lama sendirian. Ia masih ingin bersamanya.“Nak, apa yang kamu pikirkan?” Ibu mendadak menghampirinya yang sedang melamun tersebut.“Oh, ibu, tidak, aku hanya melihat langit saja,” Kenzo berusaha memberikan alasan.Ibu sedikit tersenyum tipis dan hanya bisa menggelengkan kepala. Dia tidak mengenal anaknya baru kemarin. Jadi jelas saja ibu tahu jelas bagaimana anaknya tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari dirinya tersebut.“Kamu p
Kenzo merasa bimbang akan perasaannya sendiri. Ia tidak tahu harus mencoba percaya bahwa Kayla tidak sedemikian, atau harus menyerah dan mencoba menerima kalau istrinya adalah orang seperti itu.Ia merasa sangat amat ragu sekali. Adiknya sudah menunjukkan bukti yang dimana Kenzo merasa sakit hati melihatnya. Kayla bertemu dengan 2 pria dengan mudahnya dikala dirinya sedang kesusahan.Tetapi, ia juga jadi memiliki spekulasinya sendiri. Apa mungkin saja sebenarnya Kayla mencari informasi? Melihat bahwa yang ditemuinya adalah Mario, orang yang telah menjadi pelaku tindakan pelecehan terhadap teman Kayla.Rasanya beanr-benar tidak bisa sepenuhnya percaya dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Ia harus memastikan langsung kepada Kayla, baru ia bisa menyimpulkan apakah itu benar atau tidak sama sekali.“Aku akan ke dalam sebentar,” Kenzo langsung melangkah pergi.Dari belakang saja, Yeri yang melihay bahwa kakaknya masuk ke dalam dengan raut wajah yang nampak kacau merasa sangat puas seka
Kenzo yang diwawancara sampai berjam-jam, benar-benar mendedikasikan diri supaya bisa menyelesaikan kasus ini dengan segera. Ia jauh lebih kooperatif kali ini, bahkan dia sekarang tidak takut menceritakan dengan detail apa yang dia lihat pada hari kejadian.“Kenapa kamu baru begini sekarang? Bukankah kalau kamu berterus terang saat kasus ini sedang naik akan membuatnya lebih cepat selesai?” Detektif menanyakan kepadanya.“Saya rasa waktu itu saya mendapatkan banyak tekanan. Bukan hanya dari lingkungan saja, bahkan keluarga besar saya sudah langsung menuduhkannya. Saya merasa takut dan tersudut. Apa yang saya katakan dianggap hanya pembelaan. Tapi, sekarang saya dengan berani datang kemari dan bekerja sama untuk mengungkapnya,” jelas dari Kenzo.Detektif merasa begitu terpukau dengan bagaimana Kenzo menanggapinya. Ia pun berpikir pastinya tidak mudah untuk sampai di titik dia bisa berbicara sebanyak ini. dia pasti berusaha keras melawan rasa takutnya.Dalam hitungan j
Kayla tidak mampu berkata apa-apa selama beberapa saat. Secara sekejap mata dunianya seperti dibanting dengan sangat keras ke bawah. Ia tidak tahu harus melakukan apa lagi setelah ini. Ia tidak bekerja, darimana uang untuk dirinya hidup?Kayla akhirnya pindah setelah sedikit membawa barangnya. Untungnya tidak ada barang spesifik yang dirinya miliki, jadi Kayla hanya membawa baju sekoper, dan alat elektronik yang bisa ia bawa kemana saja dalam satu tas.Dirinya mencari setidaknya sebuah kos yang bisa menampungnya selama beberapa hari, atau mungkin beberapa bulan. Kayla tidak tahu, masalah ini bisa saja merembet lebih lama, atau lebih cepat daripada dugaannya. Dan yang paling penting, sekarang ia tidak memiliki pemasukan apa pun.Setelah sempat menyewa kos kecil demi menekan pengeluaran karena tidak ada pemasukan sama sekali. Ia memilih tempat yang sangat sempit itu untuk tempat tinggalnya sementara.‘Aku harus mulai mencari pekerjaan,’ batin Kayla.Untuk sementara waktu, Kayla mengurun
TING.“WAA!” Kayla terkejut mendengar notifikasi ponselnya sendiri.Jantungnya langsung berdegup kencang hanya karena mendengar notifikasi ponsel itu. Ia bahkan sampai harus mengatur napasnya karena benar-benar merasa kaget sekali. Entah kenapa sejak diusir secara kasar membuatnya jadi cepat sekali panik.Ia mengambil ponselnya yang sudah cukup retak tersebut, dan melihat siapa orang yang mengirimkan pesan kepada dirinya tersebut.(Kak, aku di kota kakak, bisa ketemu sebentar?) adik Jelita mengirimkan pesan kepadanya.Kayla tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat. Ia masih belum memiliki perkembangan mengenai kasus dari Jelita, jadi bagaimana mungkin ia bisa menemui adik Jelita dengan tangan kosong?(Aku hanya ingin bicara, bukan soal kak Jelita.) pesan lanjutan yang datang kepada dirinya.Dengan keadaan gelisah Kayla tidak mungkin mengabaikannya. Ia akhirnya menyetujui dengan sedikit berat hati. Lebih tepatnya ia mer
(Kakak Gila? Sama saja kakak menjual diri kakak kalau kakak begitu!) Jeje membalas dengan penuh emosi yang bisa Kayla baca.Kayla terdiam sejenak membaca pesan tersebut. Isi pesannya cukup masuk akal dan benar. Tetapi, dia ingin sekali hidup normal, makanya dia ingin mendapatkan informasi tersebut.Karena apabila dia mendapatkannya, setelahnya Kayla bisa membantu Kenzo, lalu panggilan kriminal yang dimiliki Kenzo akan hilang, dan jelas Kayla pasti akan diterima kembali apabila mencari pekerjaan.Kalau bukan karena satu-satunya pencarian untuk mencari cara bertahan hidup terhalang, Kayla tidak akan berpikiran sama sekali untuk melakukan itu. Dia akan lebih memilih merelakan ketimbang harus memberikan tubuhnya.(Lalu bagaimana aku bisa bertahan hidup? Uangku benar-benar menipis kalau aku tidak segera mencari pekerjaan.) Kayla mengutarakan keresahannya tersebut.Jeje segera membalas pesan dari Kayla dengan sangat cepat sekali. Bahkan lebih cepat dari dugaan Kayla sendiri.(Freelance? Kak
Dengan keberanian yang sudah membulat dan tekadnya demi menyelamatkan dirinya sendiri, Kayla akhirnya masuk ke dalam gedung dengan sedikit keberanian saja. Ia tidak mau mengeluarkan banyak isi pikiran untuk hari ini.Segera Kayla menuju kamar yang sudah dipesan oleh Galen tersebut. Kayla benar-benar datang. Berdiri di depan pintu, Kayla kembali meyakinkan dirinya untuk tetap maju karena sudah memilih keputusan ini.‘Tenang, setelah ini, aku tidak akan datang ke sini lagi dan bertemu dengannya. aku akan membuat hidupku lebih cerah setelah pergi dari sini,’ batinnya yang mencoba meyakinkan.Akhirnya Kayla masuk ke dalam meski kedua tangannya berkeringat. JGLEGHH. Ketika ia masuk, ia sudah melihat ada yang Galen sedang menonton televisi di sana sambil duduk di atas tempat tidur tersebut.Galen melirik karena tahu Kayla sudah datang pada saat itu. Wajahnya begitu sumringat menyambutnya. Ia tampak sudah menunggu waktu ini demi bisa menyapa