Share

Bab 18

“Bu Anggi, mari mau minum apa?” Bi Lala tak menjawab pertanyaan Anggita, tetapi dia gegas mengalihkan pembicaraan. Dia pun mengisyaratkan Nuria untuk gegas ke dapur, tak berlama-lama di sana.

“Ahm gak usah Bi Lala, saya hanya mau mengambil barang Celia yang tertinggal. Kebetulan tadi sekalian lewat! Lagian, saya bawa minum sendiri, kok!”

Anggita menjawab pertanyaan Bi Lala seraya menunjukkan kaleng softdrink yang sudah terbuka di tangannya, tetapi fokusnya pada punggung Nuria yang menjauh dan menghilang di balik pintu yang menghubungkan ke dapur.

“Bi Lala … apa dia sepolos penampilannya?”

Anggita masih tertarik membahas Nuria. Bi Lala memaksakan diri tersenyum dan mengangguk.

“Seperti yang Bu Anggi lihat, Nyonya Nur masih sangat belia.”

“Apakah bukan serigala berbulu domba, Bi? Yang pura-pura polos, tetapi sebetulnya mengincar kekayaan harta benda milik kakak saya?” Anggita berbicara pada Bi Lala, tetapi semua itu seperti dia lontarkan pada dirinya sendiri.

“Bibi gak tahu, Bu! Nam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status