Share

Bab 72

“Loss contact dengan?” Mutia melambatkan langkah lalu menatap wajah serius Abimanyu.

“Dengan tujuan masa depanku, Mut yaitu Celia.” Abimanyu mengucap nama itu dengan senyuman yang mengembang.

Raut wajah Mutia yang berbinar seketika mendadak murung. Ada sesuatu yang kasat mata terasa begitu sakit menusuk hatinya. Lelaki yang ada di depannya bahkan dengan begitu ringan menyebut nama perempuan lain di hadapannya.

“Abi, aku mau ngomong sesuatu.” Mutia menghentikan langkahnya seraya menunduk. Dia mengumpulkan segenap keberanian.

“Eh, tumbenan kayak serius banget?” Abimanyu menoleh pada Mutia yang tertinggal beberapa langkah di belakangnya karena menghentikan langkah mendadak.

“Iya, Abi. Ini hal paling serius yang ingin aku bicarakan sama kamu. Bisa ke kantin?” Mutia menatap wajah lelaki yang lama-lama bisa menarik perhatiannya.

Dulunya dia memilih Abimanyu karena dia melihat sosoknya yang lurus dan gak neko-neko. Selain itu, penampilannya yang teramat sangat ketinggalan zaman membuat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elizabeth Lie
kayaknya celia lbh baik sama gus rasyid masa malah sama mantan sopirnya sih. kurang suka jg klo endingnya bgt. apakah gadis kepala batu itu bisa dapat hidayah diendingnya?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status