Share

18. Luka Hati

Baru saja Erna menghilang dari pandangan, Syamil kembali dikejutkan oleh ketokan di pintu rumahnya. Dia yang akan merebahkan badan di kasur, dengan malas kembali melangkah keluar dari kamar. 

Begitu pintu dia buka, seraut wajah menampakkan rasa tidak suka. "Kenapa bisa si Erna ada di sini?"

Mimik muka Syamil langsung berubah mendengar pertanyaan tamunya itu. "Ada apa kamu ke sini? Bukankah semuanya sudah jelas? Seperti katamu sebelumnya, lebih baik kita urus urusan masing-masing. Jadi, apa pun yang Erna lakukan di rumahku, itu bukan urusanmu, Shanum!"

Perempuan yang bukan lain Shanum adanya merasakan aura Syamil terasa begitu menekan. Dia tidak pernah melihat suaminya itu sedingin ini. 

"Aku masih istrimu, Uda. Apa pun yang kamu lakukan dengan perempuan lain, itu juga menjadi urusanku. Minggir, aku mau masuk!" Shanum mendorong tubuh Syamil dan menerobos masuk ke dalam rumah.

Sudah lama Shanum tidak menginjakkan kaki di rumah ini. Matanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status