Share

19. KELAM

Shanum berlari di tengah malam buta itu seperti dikejar setan. Gelapnya malam bukan halangan baginya untuk menerjang apa pun yang dia temukan di depan sana. Dia tidak menyangka, baru saja keluar dari rumah Syamil, listrik padam, menjadikan semuanya gelap gulita.

Sudah bukan rahasia lagi, kalau lewat dari jam sebelas malam, aura di kampung kecil itu sangat mencekam. Tidak ada lagi orang yang masih terjaga. Masing-masing diri sudah merebahkan badan di atas pembaringan.

Lolongan anjing saling bersahut-sahutan. Bagaikan rintihan serigala yang kehilangan kawanannya di belantara dunia. Angin berembus lirih, ranting-ranting pohon saling bergesekan, menimbulkan bunyi-bunyian yang mampu membuat bulu kuduk meremang.

Dari Rumah Gadang di Lubuak Ateh ke Payobada--rumah Shanum--sebenarnya tidaklah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status