Share

Memanfaatkan Jerri.

Author: Handira Rezza
last update Last Updated: 2022-05-10 20:32:16

Nyonya Lusi dan Sonia segera mendatangi sumber suara. Mereka juga memapah Sandi ke kamarnya mereka melihat Sandi memegangi kepalanya yang terlihat sangat kesakitan.

"Apa yang terjadi sebenarnya Velope?" tanya nyonya Lusi.

"Aku menceritakan saat pertama kali Sandi hilang tapi tiba-tiba Sandi memegangi kepalanya dan berteriak kesakitan. Tante ini semua salahku aku mau tinggal di sini dan merawat Sandi. Aku takut terjadi apa-apa dengan Sandi," jawab Velope.

Dokter yang dipanggil oleh keluarga Brawijaya sudah datang dan memeriksa Sandi. Pria tampan itu sudah tenang dan Dokter menyarankan untuk istirahat.

"Nyonya Lusi, tuan muda tidak boleh banyak berpikir dulu. Saya rasa di mencoba mengingat segalanya tentang hidupnya dulu. Jadi aku peringatkan pelan-pelan saja menceritakan masa lalunya," ucap Dokter.

"Aku mengerti Dokter," balas nyonya Lusi sembari mengucapkan terima kasih.

Dokter menyarankan jangan mengganggu dulu tuan muda beberapa saat. Biarkan dia istirahat dengan tenang, Dokter juga sudah memberinya obat pereda nyeri untuknya.

Sonia menatap Velope dengan kebencian dia menuding wanita itu sengaja menggoda kakaknya dan menuntut untuk segera mengingat siapa dia atau menunjukkan kalau wanita itu ingin sekali menjadi pendamping kakaknya.

"Begitu tidak sabaran ingin menjadi keluarga Brawijaya ketika kakakku kembali. Memangnya kamu pantas menjadi kakak iparku?" hardik Sonia.

"Aku tidak bermaksud seperti itu Sonia. Aku hanya menceritakan betapa aku terpukul saat Sandi dinyatakan hilang," balas Velope.

Sonia menilai itu hanya alasan Velope saja. Siapa yang tak tahu kalau Velope selalu mengejar cinta Sandi. Putra seorang kolongmerat di kota metropilitan ini. Terjadi adu debat antara Sonia dan Velope namun nyonya Lusi melerai mereka karena akan memperburuk suasana.

"Velope kamu bisa pergi sekarang. Biarkan putraku istirahat kondisinya belum pulih sempurna," ucap nyonya Lusi.

"Tante aku ...," kata Velope lirih.

"Sudahlah pulanglah dulu. Sandi butuh waktu istirahat yang banyak!" seru nyonya Lusi.

Velope mengalah pergi meninggalkan kediaman keluarga Brawijaya membawa hati yang pedih karena merasa di usir dan tak diterima oleh orangtua dan adik Sandi. Padahal ia masih ingin bersama Sandi lebih lama lagi tapi sepertinya waktu sedang tidak memihaknya.

"Apa wanita itu sudah pergi?" tanya Sandi.

"Kakak untuk apa kamu keluar kamar istirahatlah sesuai anjuran Dokter. Kami sudah mengusir wanita itu!" seru Sonia khawatir pada kakaknya.

Sandi tersenyum lalu mengajak Sonia dan Nyonya Lusi bercengkrama bersama di kamarnya sambil minum teh manis.

Sandi bertanya siapa yang mengabari pertama kali kalau ada penyerangan di kapal pesiar yang ditumpanginya bersama dengan tuan Brawijaya.

"Kalau tidak salah ingat yang mengabari kami adalah orang dari kediaman pamanmu," jawab nyonya Lusi.

"Lalu apakah pamanku itu menderita cedera atau sejenisnya mi saat polisi berhasil menemukan kapal?" tanya Sandi lagi.

Seingat nyonya Lusi hanya Toni adik iparnya yang sama sekali tidak memiliki luka parah di sekujur tubuhnya bahkan menurut nyonya Lusi, adik iparnya itu seperti sehat saja saat kembali memakamkan sang suami.

"Aku juga ingat kalau paman hari itu tidak memiliki bekas luka yang tajam," jawab Sonia.

"Jadi apa kamu juga lihat wajah kesedihan pamanmu saat berada di makam papi?" tanya Sandi lagi.

Sonia maupun nyonya Lusi tak sempat melihat seperti apa wajah Toni. Karena mereka sangat terpukul satu sisi tuan Brawijaya meninggal sedangkan Sandi dibilang meninggal mayatnya pun tidak ada ditemukan.

"Sandi jangan banyak berpikir dulu, istirahatlah mami tidak mau kamu menderita karena memikirkan hal yang tak berguna. Apa kamu mencurigai pamanmu?" tanya nyonya Lusi yang langsung mengingatkan Sandi kalau sang paman adalah orang yang sangat berbahaya.

"Mami jangan takut aku hanya sedang menganalisa, kalau begitu cukup di sini dulu pembicaraan kita. Sandi ingin istirahat dan sore nanti akan berolahraga sebentar," jawab Sandi sambil menyesap tehnya.

Nyonya Lusi mengedipkan mata ke Sonia agar mengikutinya keluar kamar Sandi. Beliau ingin sang putra istirahat dengan tenang. Sandi tidak sepenuhnya hilang ingatan tapi dia hanya berpura-pura agar apa yang ia rencanakan untuk menguak dalang pembunuhan orang yang ia cintai terkuak.

Krieettt ... Sandi membuka pintu rumah dimana ia mengurung Jerri.

"Tuan apa kamu bisa membiarkanku bertemu dengan ibu dan keluargaku. Aku takut mereka akan khawatir karena tak melihatku beberapa hari," mohon Jerry sambil bersujud.

"Hmm aku memang sedang membutuhkan pertolonganmu!" seru Sandi sambil tertawa.

Sandi meminta Jerry untuk segera mandi dan memakai baju yang telah di siapkan oleh pelayannya. Tidak mungkin membiarkan Jerri memakai baju yang di gunakan pertama kali saat seseorang menyuruhnya untuk membunuh Sandi.

"Apa luka di tanganmu sudah sembuh?" tanya Sandi.

"Belum sembuh total tapi sudah tidak terasa sakit," jawab Jerri.

Sandi memberitahukan rencana yang ia akan lakukan bersama Jerri. Hari ini Sandi berencana memindahkan rumah sakit dimana ibu Jerri di rawat. Juga memindahkan tempat tinggal anak dan istri Jerri ke tempat yang aman.

"Jerri kamu lebih baik jadi asistenku saja. Aku bisa memberikanmu gaji yang layak," pinta Sandi.

"Ta-tapi tuan muda apa aku pantas menjadi asistenmu. Aku hampir saja membunuhmu," jawab Jerri terbata.

Justru itu jika Sandi menjadikan Jerri sebagai asistennya mungkin orang yang menyuruhnya akan menampakkan batang hidungnya. Atau secara tidak langsung akan datang kepada Jerri dengan banyak ancaman karena nyawa sang ibu ada di tangan mereka. Dari memanfaatkan Jerri mungkin Sandi akan mendapatkan banyak petunjuk.

"Aku percaya padamu Jerri kamu pantas menjadi asistenku. Sekarang ayo pindahkan keluargamu ke tempat yang aman," ajak sandi.

"Ba-baik tuan terima kasih banyak," jawab Jerri masih tak percaya dia menerima keberuntungan.

Selesai memindahkan keluarga Jerri ke tempat yang mungkin tidak akan dapat di temukan oleh segerombolan orang yang sebelumnya meminta Jerri melakukan pembunuhan terhadap Sandi. Mereka berdua menuju tempat orang-orang berlatih ilmu bela diri. Tempat itu terasa asing bagi Jerri.

"Tuan Sandi untuk apa kita ke sini?" tanya Jerri.

"Melatihmu bela diri karena untuk menjadi asistenmu kamu mungkin harus memiliki keahlian ini," jawab Sandi.

Beberapa orang menundukkan kepalanya memberikan salam kehormatan untuk Sandi. Jerri semakin tak mengerti sebenarnya tempat apa ini. Dari luar seperti rumah pengemis, terletak di jalanan yang sulit di jangkau orang tapi dalamnya memiliki halaman yang luas dan juga beberapa aksesoris yang mewah.

"Selamat datang tuan muda, apakah anda membawa orang untuk di latih hari ini?" tanya pemuda bernama Rudi.

"Kamu latih dia dengan benar karena dia akan menjadi asistenku di perusahaan kedepannya," jawab Sandi.

Rudi menunduk dan membawa Jerri ke sebuah lapangan luas yang sudah banyak orang berlatih ilmu bela diri. Jerri mengganti pakaian dan berlatih gerakan dasar bersama mereka.

"Tuan apa tuan yakin akan menjadikan dia sebagai asisten. Aku dengar dia adalah orang yang mencoba membunuhmu di pesta penyambutan?" tanya Rudi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TUAN MUDA YANG HILANG INGATAN   S2- Kamu yang ada di hatiku (Tamat)

    Ani menatap tajam wajah tampan Sandi yang sedang cemburu itu. Lelaki itu gantian menatap kesal Ani yang senyam senyum sendiri di hadapannya."Ani kenapa tak memberiku jawaban tapi kamu malah senyum tidak jelas begini!" seru Sandi."Kamu menanyakan hal yang konyol. Mana mungkin aku masih menyimpan rasa pada lelaki yang sudah bertunangan. Sedangkan aku sendiri sudah memilikimu," jawab Ani.Sandi merasa lega saat Ani menjawab pertanyaannya. Ada perasaan lega saat ia mendengar jawaban Ani yang sangat membuatnya bahagia. Ternyata dia juga berarri di hatinya. "Terima kasih Ani, aku sangat ingin bersanding denganmu selamanya," ucap Sandi."Kalau begitu kamu juga harus berjanji padaku hanya aku yang ada di hatimu," balas Ani.Sandi mengangguk pelan. Ia sangat setuju kalau Ani memang saat ini yang ada di hatinya. Sandi sangat mencintai Ani ingin berada bersamanya sepanjang waktu."Ani, aku pastikan hanya kamu yang ada di hatiku. Aku mencintaimu, Ani," ucap Sandi."Aku juga mencintaimu, hati-h

  • TUAN MUDA YANG HILANG INGATAN   S2- Mawar Merah

    Ani menerima bunga mawar yang di berikan olwh nicolas kemudian membuangnya ke tempat sampah."Terima kasih telah bersedia susah payah mengantar bunga mawar ini untukku. Tapi maaf sepertinya aku tak bisa menerima bunga dari dua pria sekaligus," ucap Ani."Kenapa kamu tega melakukan ini padaku, Ani?" tanya Nicolas.Ani menggandeng Sandi yang ada di sampingnya. Dia menegaskan kalau saat ini Sandi adalah calon suaminya. Yang menemaninya saat susah maupun senang. Sandi secara tegas melamar Ani di hadapan semua keluarga dan sahabatnya.Tak seperti Nicolas yang ingin menjalin hubungan tersembunyi walau sudah bertunangan."Aku mempunyai lelaki yang sangat menyayangiku. Dia adalah, Sandi," jawab Ani."Kalian belum menikah aku juga belum. Aku akan segera menahklukkan hatimu kembali," ucap Nicolas seraya pergi meninggalkan kantor Sandi.Sandi merangkul Ani dengan kuat lalu mengatakan, "Jangan takut, aku akan selalu bersamamu," ucap Sandi."Terima kasih Sandi, ayo kita pulang," balas Ani.Ani dan

  • TUAN MUDA YANG HILANG INGATAN   S2- Perang dua Hati

    Nicolas kembali menatap Sandi dengan tatapan penuh dendam. Bisa-bisanya dia mengatakan hal itu padanya padahal ia tahu wanita yang ia cintai adalah Ani. Lalu dia melirik bunga yang ada di tangan Sandi. Dia menertawakan Sandi dalam hati dan mengatakan kalau dia sangat bodoh karena memilih bunga yang tak Ani sukai. Dari segi seperti ini tetap Nicolas pemenangnya."Kamu benar seleraku sangat bagus. Dia menyukai bunga mawar merah ini," balas Nicolas."Syukurlah kalau kamu sangat mencintai tunanganmu. Aku juga sangat mencintai calon istriku. Bunga Aster merah muda ini mewakilinya," ucap Sandi sambil memamerkan bunganya."Apa kamu yakin Ani menyukai bunga model itu?" tanya Nicolas mengejeknya."Aku paham sekali apa yang Ani suka. Karena semua bunga di rumahku dia yang menanamnya," balas Sandi.Sandi melewati Nicolas yang sepertinya kehabisan kata-kata itu. Dia tersenyum penuh kemenangan. Nicolas hanya orang di masa lalu Ani untuk apa dia seperti itu ingin mendekatinya lagi."Satu lagi Tuan

  • TUAN MUDA YANG HILANG INGATAN   S2- Tak Sengaja Bertemu

    Nicolas mencari sumber suara yang ia rasa sangat familiar. Tapi sayang sekali saat ia mendekat itu bukan orang yang ia kenal."Ani, apakah itu kamu?" ucap Nicolas sembari memegang tangan wanita itu."Maaf tuan, aku bukan Ani," jawabnya."Maafkan aku yang tak sengaja mengenali," ucap Nicolas yang kecewa karena wanita yang di temuinya bukan Ani.Martin yang melihatnya menertawakannya. Ia seharunya fokus pada dirinya sendiri dan jangan mengganggu kehidupan orang lain yang sudah bahagua dengan pilihannya."Aku rasa Tuan Nicolas harus istirahat dengan baik. Karena mencintai istri orang itu butuh kesehatan mental," ledek Martin."Apa maksudmu Tuan Martin. Aku yakin Ani belum menikah aku akan mengejarnya dan mendapatkan cintanya kembali. Wajar aku sangat merindukannya karena sudah lama tidak bertemu!" seru Nicolas.Martin memperingatkan pada Nicolas untuk menyimpan segala rindu yang tertanam di hatinya karena Sandi bukan lawan Nicolas. Bisa saja perusahaannya hancur di tangan Sandi dalam sek

  • TUAN MUDA YANG HILANG INGATAN   S2 - Mencicipi

    Nicolas tak menghiraukan perkataan Velope ia terus melakukan apa yang menurutnya benar yakni mencicipi tubuh Velope."Hentikan tuan. jangan terbawa napsu," ucap Velope lagi."Bukankah ini yang kamu inginkan. Selebriti sepertimu mana mungkin tidak pernah melakukan hal ini, aku tahu kamu mempunyai backingan sebelum terkenal bukan. Seseorang yang memeliharamu," balas Nicolas sambil terus menggerayangi tubuh Velope.Velope terus meronta dia bahkan belum siap melakukan hal seperti ini. Sekeras apapun dia menolak Nicolas tak menghiraukannya. Dia pikir Velope sendiri yang sudah datang ke tempatnya. Mengajaknya bekerja sama untuk mendapatkan seseorang yang ia cintai."Tuan Nicolas aku sungguh tak ingin melakukan hal ini padamu. Aku memang mempunyai pendukung tapi aku bukan wanita simpanan yang bisa seenaknya dinikmati," ucap Velope."Jadi aku harus menjadi pendukungmu dulu baru bisa menikmatimu? Oke mulai sekarang kamu adalah wanita peliharaanku!" tegas Nicolas.Nicolas sudah tak bisa menahan

  • TUAN MUDA YANG HILANG INGATAN   S2- Tidak Takut

    Nicolas menertawakan Sandi yang begitu percaya diri bahwa Ani juga akan memilihnya di masa depan untuk menjadi suaminya."Tuan Muda Sandi, kamu jangan keterlaluan. Masih banyak waktu untuk Ani berpikir. Kamu belim menjadi suaminya maka kamu tidak bisa menentukan segalanya sekarang," ucap Nicolas."Memang masih banyak waktu. Dan aku tak akan membiarkan sedikit saja waktu Ani untuk memikirkanmu," balas Sandi.Sandi menegaskan kalau Ani adalah miliknya, saat ini dan selamanya. Apalagi keluarga besar dan sahabatnya sangat mendukung kedekatan dan hubungan asmara mereka. Tidak seperti seseorang yang hubungannya ditentang keluarga lalu mereka mengirim orang itu ke luar negeri dan bertunangan dengan wanita lain. Sandi sudah menyelidiki segalanya tentang Nicolas ini. Jadi dia sengaja menantangnya hari ini."Aku sudah kembali dan juga sudah mempunyai posisi yang kuat. Aku tidak akan membiarkan Ani jatuh ke pelukan pria lain," ucap Nicolas lalu pergi dari perusahaan Sandi."Sandi jangan hirauka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status