Share

Penyerangan keluarga Brawijaya.

Sandi mengangkat teleponnya. Suara dari balik telepon itu terlihat sangat panik siapa lagi dia kalau bukan Martin sahabatnya.

"Sandi dimana kamu sekarang. Apa kamu hidup aku akan segera kesana menjengukmu. Aku dengar kamu terluka apakah betul?" tanya Martin.

"Kenapa kamu menyumpahiku untuk mati. Kalau sudah mati aku aku tak bisa menjawab teleponmu, ini hanya luka ringan saja kamu tak perlu khawatir," jawab Sandi.

Mendengar itu Martin sedikit lega dan menutup telepon untuk segera bekerja lagi. Sandi lega akhirnya tak ada lagi yang mengganggunya ia bisa tidur siang sekarang dengan tenang.

"Aku butuh istirahat semoga tidak ada yang menggangguku lagi," gumam Sandi sambil merebahkan tubuhnya.

"Sandi apa kamu baik-baik saja? Aku dengar kamu sedang dikeroyok orang pamanmu!" seru Leon yang buru-buru masuk kamar Sandi.

Sandi kesal dan berteriak mengumpat kesal. Ia hanya ingin istirahat tapi kenapa tidak dapat istirahat dengan tenang.

"Bisakah kalian membiarkanku istirahat dengan tenang dulu. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status