Share

Perempuan memang merepotkan.

Sandi menggaruk kepalanya sambil memikirkan alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan nyonya Lusi. Akhirnya ia menemukan alasan yang tepat untuk menjawab penasaran nyonya Lusi.

"Pistol ini aku memungut dari seorang pembunuh yang berada di pesta penyambutan kala itu," jawab Sandi.

"Tapi bidikanmu saat menembak tangan pamanmu sebanyak dua kali sangat tepat. Apakah sebelumya kamu ada berlatih menembak?" tanya nyonya Lusi.

Sandi menggelengkan kepalanya ia hanya membawa pistol untuk berjaga dan juga untuk menakuti pihak lawan. Tapi berhubung sang paman nekat untuk menjadikan nyonya Lusi sebagi tameng jadinya Sandi mencoba memakai pistol itu.

"Jadi begitu mi kejadiannya. Maafkan aku karena membuat mami berpikir terlalu jauh," ucap Sandi.

"Kalau begitu kamu tidak boleh membawanya setiap saat karena itu terlalu berbahaya," balas nyonya Lusi.

Nyonya Lusi tidak penasaran lagi tentang pistol yang dibawanya. Saat beliau memanggil Ani untuk membantunya kembali ke kamar tiba-tiba nyonya Lus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status