“Kamu ingin aku melakukan tindakan tidak bermoral?” tanya Sutangji, dengan agresif dia meremas sisi pinggang Dania hingga membuat Dania terjengkit dan menempel ke dalam pelukannya.
“Tuan Ji, Anda sangat berwibawa, ti-tidak mungkin bertindak sembarangan. Reputasi Anda di Kota A sangat baik, jadi-jadi-” Dania tergagap dan kehabisan kata-kata.“Apa kamu pikir aku masih peduli dengan reputasi atau apa pun? Di dalam kepalaku hanya penuh dengan dirimu, aku awalnya tidak yakin dengan situasi gila seperti ini, tapi bayangan samar itu terus muncul dan memenuhi ingatanku. Kita bahkan sangat dekat, kita jatuh cinta dan menggenggam tangan satu sama lain sampai akhir.”Dania tidak tahu cara untuk membuat Sutangji melepaskannya. Tidak ada juga satu orang pun yang mengganggu atau memanggilnya dari dalam kamar seolah-olah semua orang tidak berkuasa di kediaman Ansel kecuali Sutangji.“Kamu ingin menikah? Tapi di zaman ini aku tidak memiliki perasaan apa pun terhadapmu, meski sebeluGara-gara ulah Yulia, selang beberapa hari kemudian seseorang yang bekuasa di Ibu Kota datang ke kediaman keluarga Sutangji bersama dengan keluarga besar Yulia. Mereka secara khusus melamar Sutangji untuk segera melangsungkan pernikahan dengan Yulia. Kabar tersebut dengan cepat langsung menyebar di seluruh Kota. Dania yang sebelumnya dikabarkan dekat dengan Sutangji mulai dibicarakan semua orang bahwa Dania yang sudah menyela hubungan antara Sutangji dengan Yulia karena Yulia sudah hamil.***Di kediaman keuarga Ansel Dania juga mendapatkan tekanan dari pihak keluarganya karena gosip besar itu membingungkan semua orang dan membuat mereka berpikir putri mereka bersalah. Ketika pulang di kediaman, Dania langsung dibawa ke ruangan keluarga untuk membahas masalah tersebut, Dania diminta memberikan penjelasan.“Dania, putriku! Selama ini Papa selalu mendidikmu untuk tidak mengambil milik orang lain, kenapa semua orang berkata bahwa kamu sudah merebut Jenderal Su dar
Pada keesokan harinya, di rumah sakit terbesar di Kota A.Hari ini Dania memiliki shift siang jadi dia tidak pergi ke rumah sakit pagi ini. Sementara itu semua orang di rumah sakit dikejutkan dengan kedatangan seniman wanita terkenal di Ibu Kota. Yulia berdandan dengan sangat cantik, wanita itu membawa keranjang buah dan buket bunga di genggaman tangannya. Yulia dengan sengaja mengadakan wawancara eksklusif di halaman depan rumah sakit. Banyak sekali wartawan yang datang meliput berita. “Anda seniman wanita yang terkenal itu? Kami dengar Anda terlibat dengan Tuan Muda Gu? Karena alasan itulah pertunangan antara Dokter Dania dengan Tuan Muda Gu dibatalkan, apakah Anda bisa mengatakan alasan yang sebenarnya?”“Rumor tentangku dan Tuan Muda Gu? Sama sekali tidak benar! Kami hanya teman dekat saja!”“Lalu apa yang membuat Anda datang ke rumah sakit sekarang?”“Tentu saja karena ingin menjenguk calon suamiku! Dia sedang berbaring sakit sekarang, selain itu perut
Saat membuka mata, Sutangji melihat kantong darah di atasnya, di sisi lainnya selang infus terhubungan dengan lengan satunya. Dania tertidur di sampingnya sambil menggenggam tangannya. Sutangji ingin bangun dan duduk, Dania langsung terjaga dan menghentikannya. “Rebahlah, jangan memaksa bangun lagi,” ujarnya sambil meremas jemari tangan Sutangji. “Kamu berada di sini sejak kapan?” “Sejak kamu pingsan, sudah delapan jam kamu tidak sadarkan diri, lukamu robek, jika terus robek jahitannya akan terus diperbaiki, dan jika daging perutmu tidak bisa dijahit lagi aku akan menambalnya dengan daging di pahamu!” Dania berkata dengan nada kesal dan marah. Bukannya takut, Sutangji malah tertawa karenanya. Sutangji bukan prajurit kemarin sore yang baru terluka sekali dua kali. Sebelum-sebelumnya dia pernah terluka dengan kondisi lebih parah, palingan dia hanya akan mendapatkan perawatan selama beberapa hari saja lalu kembali terjun untuk melaksana
Dua jam kemudian .... Dania berada di depan atasannya di ruangan pertemuan. “Dokter Dania, selama bertahun-tahun Anda bekerja di sini belum pernah sekalipun melanggar etika di rumah sakit, jadi apa maksudnya semua ini?” Pimpinan rumah sakit juga hadir dalam pertemuan tersebut. “Cucuku sepertinya sudah salah memilih orang.” Ujar Kakek Chang An sambil menghela napas berat. Dania tidak tahu harus bagaimana, semua yang terjadi beberapa waktu terakhir disaksikan oleh semua orang dan konsekuensi dari tindakan tersebut dia bisa dikeluarkan dari rumah sakit. “Dengan berat hati kami memutuskan Dokter Dania Ansel terpaksa diberhentikan!” Dania baru mengangkat wajah, sangat sulit untuk membela diri karena situasinya sudah seperti ini. “Sa-saya, sebenarnya, ini hanya kesalahpahaman! Saya dengan Jenderal Su tidak pernah terlibat sebelumnya, pertama kali bertemu pada saat melakukan operasi dan penyelidikan kasus bebe
“Apakah beliau sudah siuman?” “Kondisi Jenderal Su baik-baik saja, tapi kalau terlambat sedikit saja mungkin nyawanya sudah melayang!” ujar Dania dengan suara lantang sampai Sutangji yang kini masih berbaring di dalam ruangan ikut mendengarkannya. Sutangji langsung mengepalkan tangannya. “Ma-mati? Dia menyumpahiku mati! Waning! Awas saja kamu!” Wutong yang selalu berada di samping Sutangji langsung mendekati Dania. “Dokter, sebenarnya ini sangat aneh, tidak biasanya Jenderal kami terluka begitu parah! Bahkan lawan beliau adalah orang biasa yang hampir tidak bisa berkelahi, aku melihat tangan musuh gemetaran lalu mengayunkan pisau. Jenderal Su berdiri seperti sedang menunggu, dan aku tidak mengira pisau itu bisa mengenai pinggangnya. Beberapa bulan lalu Anda melihatnya sendiri, bahkan peluru tidak bisa membunuhnya. Apa Anda sedang menakut-nakuti kami?” tanya Wutong dengan ekspresi tidak percaya. “Ya, Jenderal kami begitu hebat! Dia tidak mungk
Pada keesokan harinya, Sutangji kembali sibuk dengan banyak kasus. Lima orang penjahat menyelundupkan obat terlarang dan berhasil diringkus olehnya bersama beberapa prajurit bawahannya. Karena perkelahian sengit Sutangji mendapatkan luka di lengan juga sabetan pisau di pinggang. Dua kelompok bertempur dengan cukup sengit, di dalam ruangan klub malam di pinggiran Kota Selatan situasi cukup menghebohkan penduduk di sekitar. Pemilik klub juga ditangkap oleh petugas karena diduga bekerja sama dengan penjahat. “Tuan, saya sama sekali tidak tahu apa-apa! Saya sungguh tidak bekerja sama dengan para penjahat itu! Mereka adalah pelanggan di klub kami!” ujarnya dengan wajah ketakutan. Beberapa pelayan di dalam klub juga ikut diperiksa oleh petugas, petugas menduga pertemuan tersebut tidak mungkin tanpa campur tangan dari pihak lain. Sutangji duduk di kursi sambil mengawasi, pria itu menggenggam segelas bir lalu meneguknya dengan sangat tenang seolah-olah dia tidak sed